Demi mendalami perannya sebagai seorang bartender, Rio berlatih bartender di kawasan Kemang juga teman-temannya yang kerja menjadi bartender.
“Film ini juga persiapannya udah lama udah dari semenjak Filosofi Kopi, jadi begitu beres Filosofi Kopi saya langsung latihan buat jadi bartender di bar-bar dan saya juga punya punya beberapa teman yang kerja jadi bartender,” kata Rio Dewanto saat ditemui di kantor Media Indonesia di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.
Di film drama yang juga menampilkan sisi sejarah tahun 1965 tersebut, Rio memerankan tokoh Dewa yang merupakan mahasiswa Indonesian yang berkuliah di Praha. Sembari mengisi waktu luang, ia bekerja sebagai bartender di sebuah bar.
Memiliki cukup waktu menjadi keuntungan bagi Rio Dewanto untuk bisa mempelajari kemampuan menjadi seorang bartender, meskipun baginya tidak mudah untuk belajar menjadi seorang bartender.
“Jadi bartender juga enggak mudah karena harus tahu jenis-jenis minuman, terus takarannya, terus style-nya ada Japanese Style ada juga European Style, dan cara megang gelasnya. Lebih mempelajari kearah teknis-teknis gitunya sih,” ujar Rio.
Rio juga menceritakan bahwa tokoh Dewa yang ia perankan merupakan salah satu sahabat dari Jaya (Tio Pakusadewo), karena seringnya Jaya mampir ke bar untuk minum dan juga karena sama-sama orang Indonesia yang tinggal di Praha.
“Karakter saya sama tokoh Jaya itu deket banget ceritanya di film, kita bersahabat dan juga udah kayak bapa sama anak,” pungkasnya.
Film Surat dari Praha rencananya akan dirilis awal tahun 2016 mendatang. Selain Rio, film ini juga dibintangi oleh Chicco Jerikho, Julie Estelle, Tio Pakusadewo dan Widyawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News