Joe Taslim (Foto: dok. MI)
Joe Taslim (Foto: dok. MI)

Joe Taslim Kenang Masa Sulit Sebelum Jadi Bintang Film Hollywood

Dhaifurrakhman Abas • 04 Agustus 2019 17:09
Jakarta: Tak pernah terpikir oleh Joe Taslim menjadi artis papan atas saat dewasa. Waktu kecil dulu, dia hanya seorang bocah yang tergila-gila dengan permainan bulutangkis.
 
Lantas dia berangan-angan menjadi salah satu atlet nasional. Tujuannya hanya satu. Dia ingin mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia lewat cabang olah raga bulutangkis.
 
"Mau jadi pebulutangkis lihat Alan Budikusuma, Susi Susanti," kata Joe, di Auditorium 1 CGV Pacific Place, Jakarta.

Hanya saja, Joe mengaku, keluarganya tak mampu mewujudkan cita-cita masa kecilnya itu. Keterbatasan biaya menjadi kendala untuk mewujudkan impian Joe menjadi pebulutangkis.
 
"Ayah saya bilang, wah, mahal nak. Iurannya (bulutangkis) juga enggak murah. Beli sepatu, raket. Itu semua butuh uang," kenang Joe.
 
Tapi diakui Joe, ayahnya Mardjuki Taslim, tak patah arang. Dia lihat anaknya itu punya semangat besar buat mengharumkan nama negara lewat cabang olah raga.
 
Jadi ayahnya mencari cara agar Joe bisa bergabung menjadi atlet nasional kebanggaan Tanah Air. Hanya ada satu cara yang terlintas di benak ayahnya. Joe lantas dimasukan dalam perguruan beladiri judo yang saat itu gratis.
 
"Satu-satunya olah raga yang gratis itu ya judo. Karena mereka mau mempopulerkan judo, jadi atlet bayar gratis. Malah dikasih baju," ungkap Joe melebarkan senyuman.
 
Joe mengaku itu bukan minatnya. Namun karena tak punya pilihan, dia tetap berlatih keras. Keringat terbayar. Dia mulai jatuh cinta pada dunia olah raga judo dan masuk dalam anggota tim nasional judo Indonesia pada 1997.
 
"Saya harus keep on rolling. Karena prestasi membuat nama keluarga saya terangkat," ujarnya.
 
Meski begitu, jalannya Joe tidaklah mulus. Saat dalam masa pertandingan, Joe mengalami cidera parah pada lutut kirinya. Hal serupa terjadi pada lutut kanannya empat tahun kemudian.
 
Tapi bukannya Joe namanya kalau menyerah begitu saja. Dia terus berusaha keras dan berlatih meski dalam kondisi sakit lutut yang teramat.
 
Kerja kerasnya pun terbayar. Joe memenangkan beberapa medali emas di kejuaraan nasional. Satu medali emas di kejuaraan judo Asia Tenggara pada 1999, dan satu medali perak di SEA Games 2007 saat dalam kondisi lututnya yang tengah cedera.
 
"Saya kemudian operasi lutut kiri pada 2007. Sementara yang kanan saya istirahatkan saja," ujar dia.
 
Setelah sempat cedera, Joe akhirnya memutuskan pensiun dari judo profesional. Tapi keteguhannya menggapai impian tak pernah punah. Buktinya, nama Joe kini melambung. Aktor laga papan atas yang  sudah menginjakkan kaki di perfilman Hollywood.
 
"Jadi awalnya mencoba, sampai akhirnya ya, membawa takdir saya yang seperti sekarang, di hadapan kalian semua," tutup Joe ramah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan