Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam FGD
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam FGD "Peran Produksi Film dan Konten oleh Negara dalam Rangka Pembentukan Karakter Bangsa"

Cara Baru Anak Muda Berkomunikasi lewat Film

Elang Riki Yanuar • 10 Desember 2020 14:53
Jakarta: Bergesernya pondasi moral dari kehidupan berbangsa dan bernegara bisa jadi ancaman terhadap nilai budaya. Medium film diyakini bisa menangkal ancaman tersebut.
 
Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam FGD "Peran Produksi Film dan Konten oleh Negara dalam Rangka Pembentukan Karakter Bangsa" yang digelar secara virtual pada Kamis, 10 Desember 2020.
 
"Film bisa menjadi salah satu upaya bagi kita mengatasi berbagai macam hal. Khususnya menghadapi tantangan dan ancaman kebangsaan. Ada nilai khususnya ideologi bangsa yang belum sepenuhnya dipahami. Bagaimana pemahaman atas pengamalan nilai pancasila dapat disuarakan melalui film. Salah satu cara meningkatkan rasa kebangsaan," jelas wanita yang akrab disapa Rerie ini.

Menurut Rerie, medium film bisa menjadi medium yang luas dan bisa diterima di masyarakat. Dia berharap semakin banyak film-film Indonesia yang memiliki pesan nilai-nilai pancasila.
 
"Bagaimana luhurnya nilai bangsa kita, bagaimana kita berpikir dan bertingkah laku baik pada diri sendiri maupun kepada sesama dapat digambarkan dengan jelas dalam sebuah film. Film berperan dalam pembentukan karakter. Memiliki kemampuan komunikasi secara maksimal, khususnya menanamkan nilai kebangsaan bagi generasi muda, terutama bagi generasi sekarang yang begitu lekat dengan teknologi," paparnya.
 
Saat ini banyak anak muda yang terjun ke dunia film, termasuk kala pandemi sekarang. Rerie pun berharap kehadiran anak-anak muda ini membawa angin segar bagi industri film nasional.
 
"Perlu formulasi dan cara baru untuk berkomunikasi. Film jadi salah satu bahasa anak muda dan usia anak sekolah untuk berkomunikasi. Mereka mampu membuat film pendek dengan cara sederhana. Pelaku industri film sudah begitu beragam. Selama pandemi masih banyak hadir film-film pendek yang lahir dari tangan anak muda yang memberikan angin segar. Film memiliki kekuatan. Kembali membangkitkan dan menanamkan tonggak baru bagi kejayaan film nasional," jelas dia.
 
Hal senada disampaikan Rima Agristina selaku Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Dia meminta sineas Indonesia tidak lupa menyematkan konten bermuatan nilai pancasila di setiap karyanya.
 
"Kami selalu mengajak semua untuk berpihak mendukung generasi muda, tidak hanya yang sudah punya nama tapi juga yang ada di pulau-pulau di perbatasan bisa punya akses bikin konten film yang berpancasila," kata Rima.
 
Selain Lestari Moerdijat dan Rima Agristina, FGD Peran Produksi Film dan Konten oleh Negara dalam Rangka Pembentukan Karakter Bangsa juga menghadirkan pembicara lain yaitu, Muhammad Farhan (Anggota DPR RI Periode 2019-2024), Drs. Purwadi Sutanto, M.Si. (Direktur Sekolah Menengah Atas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Rommy Fibri Hardiyanto (Ketua Lembaga Sensor Film/LSF), H.E. Mr. Umar Hadi (Duta Besar Republik Indonesia di Seoul, Republik Korea), Judith J Dipodiputro (Direktur Utama Perum Produksi Film Negara) hingga Saur Hutabarat (Wartawan Senior) dan lainnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan