Olga bersyukur mengawali karier sebagai model. Sebab, berbekal dengan pengalaman sebagai model, membuatnya lebih mudah dalam menjalani karier keartisan.
"Memang banyak (artis) yang berawal dari model. Dunia model bukan dunia yang mudah, cukup berat, cukup strict (ketat) terhadap fisik. Mungkin karena itulah dunia model bisa masuk ke bidang lain. Dalam beberapa hal kita punya hal yang lebih keras. Tidur harus cukup dan kerjanya jauh lebih berat. Tuntutannya cukup besar, lebih tahan banting. Model-model itu saya lihat banyak mandiri, tidak bergantung pada asisten," ulas Olga saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Jumat (5/9/2014).
Olga pun menceritakan awal mula ia terjun ke dunia model.
"Waktu itu kebetulan casting, saya sudah putus asa, akhirnya masuk. Saya adalah orang yang senang mencoba hal baru. Ada kecanduan dan kenikmatan yang beda kalau jadi model. Dulu saya bareng dengan Catherine Wilson dan Aline Adita," kenangnya.
Lama tak berkecimpung di dunia modeling, perempuan berdarah Tionghoa ini didera rasa kangen. "Kangen (dunia modelling). Persiapan (saat hendak tampil) demikian panjang. Kita harus make up, dandan untuk satu kali jalan. Sudah beberapa tahun yang lalu ya, mungkin lima tahun. Cukup lama," papar Olga.
Meski merasa rindu dengan dunia modeling, aktris yang kini menjalani profesi produser ini tak mau kembali menjadi model.
"Susah ya, kalau disuruh show terus, sudah capek. Susah dijelasinnya. Waktu persiapan begitu panjang, kita kelar 1 menit. Kalau jatuh, ya sudah. Kalau saya lihat model badannya tetap terjaga karena sudah terbiasa," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News