YOUR FASHION
Parade Kain Nusantara Warnai Pembukaan Jakarta Fashion Week 2025
Yuni Yuli Yanti
Selasa 22 Oktober 2024 / 09:00
Jakarta: Memasuki tahun ke-17, Jakarta Fashion Week (JFW) telah berkiprah dan menjadi katalis kemajuan industri mode Indonesia. Sebagai ajang pekan mode paling bergengsi ini, JFW berusaha untuk selalu menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya potensi kreatif industri mode di Jakarta.
Kembali digelar di City Hall Lt 5, Pondok Indah Mall 3, Jakarta, kali ini JFW mengusung tema "Future Fusion: Tradition Meets Innovation" yang dibuka dengan parade “Kain Nusantara” dari para Abang None Jakarta serta 30 model hasil seleksi dari Jakarta Fashion Week 2025 Model Search Fresh Faces.
Para model mengenakan busana dari berbagai desainer dan merek fesyen lokal seperti MORAL, Sejauh Mata Memandang, Chossy Latu, Oscar Lawalata Culture, Temma Prasetio, Soloputri, Denny Wirawan, dan masih banyak lagi.
Memiliki benang merah wastra nusantara, semua busana ini dikemas dengan gaya desain unik khas masing-masing sang desainer. Mulai dari pakaian kasual dengan print yang terinspirasi dari motif wastra hingga busana formal dan gaun adibusana yang menggunakan lembaran wastra yang megah.

(Parade "Kain Nusantara" di Jakarta Fashion Week 2025. Foto: Dok. JFW)
Bukan hanya itu, penggunaan kilau manik-manik yang menambah kesan extravagant pada pakaian-pakaian formal, seakan menegaskan motif rumit menawan dari wastra.
Hadir juga sejumlah busana dengan permainan volume antara ketat dan volume oversized yang memberikan kesan eksperimental.
Meskipun menggunakan material khas Indonesia, terdapat juga pencampuran dengan gaya busana streetwear maupun tradisional Jepang, sehingga menjadi perpaduan budaya yang menarik.
Andandika Surasetja, Creative Director Jakarta Fashion Week mengatakan di tahun 2024 memasuki siklus mode tahun 2025, JFW hadir dengan total 34 slot acara bersama 120 desainer kebanggaan Indonesia.

(Parade "Kain Nusantara" di Jakarta Fashion Week 2025. Foto: Dok. JFW)
"Jakarta Fashion Week adalah suatu selebrasi dari sebuah proses kreatif, membuka ruang kolaborasi yang begitu luas serta menjadi sarana komunikasi antara generasi," ujarnya.
Sementara, Svida Alisjahbana, CEO GCM Group dan Chairman Jakarta Fashion Week mengungkapkan bahwa JFW ingin membawa pesan pelestarian budaya dalam seni kreativitas modern dengan menggunakan kekayaan tradisi yang sudah ada agar tetap eksis di masa mendatang.
Pada munculnya kata kunci generasi, JFW berperan sebagai scouting agent untuk talenta desainer baru mulai dari program kami di Lomba Perancang Mode hingga sampai ke yang paling edgy dan bergengsi di Dewi Fashion Knights.
"Ini menekankan bagaimana Jakarta Fashion Week bukan sekedar ajang mode tahunan tetapi juga sebuah ekosistem berkelanjutan yang bertujuan untuk mendidik dan menyemai benih-benih terbaik talenta negeri," tutup Svida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Kembali digelar di City Hall Lt 5, Pondok Indah Mall 3, Jakarta, kali ini JFW mengusung tema "Future Fusion: Tradition Meets Innovation" yang dibuka dengan parade “Kain Nusantara” dari para Abang None Jakarta serta 30 model hasil seleksi dari Jakarta Fashion Week 2025 Model Search Fresh Faces.
Para model mengenakan busana dari berbagai desainer dan merek fesyen lokal seperti MORAL, Sejauh Mata Memandang, Chossy Latu, Oscar Lawalata Culture, Temma Prasetio, Soloputri, Denny Wirawan, dan masih banyak lagi.
Memiliki benang merah wastra nusantara, semua busana ini dikemas dengan gaya desain unik khas masing-masing sang desainer. Mulai dari pakaian kasual dengan print yang terinspirasi dari motif wastra hingga busana formal dan gaun adibusana yang menggunakan lembaran wastra yang megah.

(Parade "Kain Nusantara" di Jakarta Fashion Week 2025. Foto: Dok. JFW)
Bukan hanya itu, penggunaan kilau manik-manik yang menambah kesan extravagant pada pakaian-pakaian formal, seakan menegaskan motif rumit menawan dari wastra.
Hadir juga sejumlah busana dengan permainan volume antara ketat dan volume oversized yang memberikan kesan eksperimental.
Meskipun menggunakan material khas Indonesia, terdapat juga pencampuran dengan gaya busana streetwear maupun tradisional Jepang, sehingga menjadi perpaduan budaya yang menarik.
Andandika Surasetja, Creative Director Jakarta Fashion Week mengatakan di tahun 2024 memasuki siklus mode tahun 2025, JFW hadir dengan total 34 slot acara bersama 120 desainer kebanggaan Indonesia.

(Parade "Kain Nusantara" di Jakarta Fashion Week 2025. Foto: Dok. JFW)
"Jakarta Fashion Week adalah suatu selebrasi dari sebuah proses kreatif, membuka ruang kolaborasi yang begitu luas serta menjadi sarana komunikasi antara generasi," ujarnya.
Sementara, Svida Alisjahbana, CEO GCM Group dan Chairman Jakarta Fashion Week mengungkapkan bahwa JFW ingin membawa pesan pelestarian budaya dalam seni kreativitas modern dengan menggunakan kekayaan tradisi yang sudah ada agar tetap eksis di masa mendatang.
Pada munculnya kata kunci generasi, JFW berperan sebagai scouting agent untuk talenta desainer baru mulai dari program kami di Lomba Perancang Mode hingga sampai ke yang paling edgy dan bergengsi di Dewi Fashion Knights.
"Ini menekankan bagaimana Jakarta Fashion Week bukan sekedar ajang mode tahunan tetapi juga sebuah ekosistem berkelanjutan yang bertujuan untuk mendidik dan menyemai benih-benih terbaik talenta negeri," tutup Svida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)