YOUR FASHION
Perpaduan Fantasi, Sci-fi dan 3D Printing Karya Victor Clavelly di JF3 2025
Yuni Yuli Yanti
Kamis 31 Juli 2025 / 09:30
Jakarta: Desainer berbakat asal Prancis, Victor Clavelly turut memamerkan karyanya di panggung JF3 Fashion Show pada Rabu (30/7/2025), di Summarecon Mall Serpong.
Mengusung tema "Les Fragments", koleksi ini membayangkan dunia pasca-antroposen di mana tubuh bersifat hibrida, disusun kembali, dan berevolusi, tergantung di antara yang organik dan yang artifisial.
Siluetnya menampilkan denim rekonstruksi, chainmail modular yang dicetak 3D, dan pakaian-pakaian rumit yang dibuat di studio Victor sendiri di Paris.

("Les Fragments" by Victor Clavelly. Foto: Dok. JF3)
"Koleksi ini tidak mengikuti logika musiman. Koleksi ini menawarkan sebuah narasi. Terinspirasi oleh fantasi abad pertengahan, gim video seperti Dark Souls dan Bloodborne, serta bahasa visual yang kental dengan fiksi spekulatif. Penceritaan ini tidak bersifat dekoratif. Melainkan struktural. Pakaian-pakaian tersebut berbicara dalam fragmen-fragmen, seperti yang tersirat dalam judulnya, tetapi mereka merupakan bagian dari semesta yang koheren dan mandiri," ungkap Clavelly pada konferensi pers, di Media Lounge JF3, Summarecon Mall Serpong.

("Les Fragments" by Victor Clavelly. Foto: Dok. JF3)
Dalam keterangannya, Clavelly mengaku karya-karyanya terinspirasi dari fantasi, dunia dan penulisan. Menurutnya, fantasi dan sci-fi adalah cara untuk membaca realitas.
"Saya rasa, sesuatu yang saya tidak mengerti sekarang adalah kegembiraan Anda untuk sci-fi dan fantasi, dan juga imajinasi menjadi realitas. Saya yakin fiksi adalah cara untuk menunjukkan sebuah realitas dan proses, dan ini bukan hanya fantasi, ini benar-benar konkret. Fiksi benar-benar konkret, dan seolah-olah refleksi terhadap realitas di dunia ini," ujar desainer yang pernah berkolaborasi dengan Rick Owens dan Katy Perry.

(Victor Clavelly menampilkan salah satu koleksi "Les Fragments", pada saat konferensi pers. Foto: Dok. Yuni)
Pada koleksi ini, Clavelly merepresentasikan konvergensi berbagai disiplin ilmu: kriya tekstil, desain kostum, patung, dan CGI. Meskipun "Les Fragments" mungkin tidak menyelesaikan kesenjangan yang telah lama ada antara eksperimen digital dan bentuk yang dapat dikenakan. Karya ini mengartikulasikan masa depan di mana kesenjangan tersebut menjadi semakin tidak relevan.
Dengan segala kepadatan konseptualnya, "Les Fragments" adalah koleksi yang sangat personal. Koleksi ini didorong bukan oleh tren, melainkan oleh obsesi seorang desainer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Mengusung tema "Les Fragments", koleksi ini membayangkan dunia pasca-antroposen di mana tubuh bersifat hibrida, disusun kembali, dan berevolusi, tergantung di antara yang organik dan yang artifisial.
Siluetnya menampilkan denim rekonstruksi, chainmail modular yang dicetak 3D, dan pakaian-pakaian rumit yang dibuat di studio Victor sendiri di Paris.

("Les Fragments" by Victor Clavelly. Foto: Dok. JF3)
"Koleksi ini tidak mengikuti logika musiman. Koleksi ini menawarkan sebuah narasi. Terinspirasi oleh fantasi abad pertengahan, gim video seperti Dark Souls dan Bloodborne, serta bahasa visual yang kental dengan fiksi spekulatif. Penceritaan ini tidak bersifat dekoratif. Melainkan struktural. Pakaian-pakaian tersebut berbicara dalam fragmen-fragmen, seperti yang tersirat dalam judulnya, tetapi mereka merupakan bagian dari semesta yang koheren dan mandiri," ungkap Clavelly pada konferensi pers, di Media Lounge JF3, Summarecon Mall Serpong.

("Les Fragments" by Victor Clavelly. Foto: Dok. JF3)
Dalam keterangannya, Clavelly mengaku karya-karyanya terinspirasi dari fantasi, dunia dan penulisan. Menurutnya, fantasi dan sci-fi adalah cara untuk membaca realitas.
"Saya rasa, sesuatu yang saya tidak mengerti sekarang adalah kegembiraan Anda untuk sci-fi dan fantasi, dan juga imajinasi menjadi realitas. Saya yakin fiksi adalah cara untuk menunjukkan sebuah realitas dan proses, dan ini bukan hanya fantasi, ini benar-benar konkret. Fiksi benar-benar konkret, dan seolah-olah refleksi terhadap realitas di dunia ini," ujar desainer yang pernah berkolaborasi dengan Rick Owens dan Katy Perry.

(Victor Clavelly menampilkan salah satu koleksi "Les Fragments", pada saat konferensi pers. Foto: Dok. Yuni)
Pada koleksi ini, Clavelly merepresentasikan konvergensi berbagai disiplin ilmu: kriya tekstil, desain kostum, patung, dan CGI. Meskipun "Les Fragments" mungkin tidak menyelesaikan kesenjangan yang telah lama ada antara eksperimen digital dan bentuk yang dapat dikenakan. Karya ini mengartikulasikan masa depan di mana kesenjangan tersebut menjadi semakin tidak relevan.
Dengan segala kepadatan konseptualnya, "Les Fragments" adalah koleksi yang sangat personal. Koleksi ini didorong bukan oleh tren, melainkan oleh obsesi seorang desainer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)