YOUR FASHION

Desainer Muda Bawa Budaya Indonesia di Fashion InStyle di Hongkong

Medcom
Selasa 22 April 2025 / 16:17
Jakarta: Ajang internasional HKTDC Fashion InStyle 2025 kembali digelar. Sejumlah tim mahasiswa dari Fashion Program BINUS University turut ambil bagian dalam ajang yang diselenggarakan di di Hong Kong Convention & Exhibition Centre pada Selasa, 29 April 2025 itu.

Mereka bakal menampilkan koleksi bertajuk "Rebirth of Tradition" sebuah karya yang memadukan unsur budaya Indonesia dengan pendekatan desain modern. Sebanyak empat koleksi dipresentasikan dalam pameran ini, yang masing-masing membawa kisah budaya dari dua wilayah Indonesia: tiga koleksi terinspirasi dari kebudayaan Sumba dan satu koleksi dari daerah Danau Toba.

Setiap karya tidak hanya menampilkan keunikan tekstil dan simbol tradisional, tetapi juga menggambarkan visi para mahasiswa dalam mengangkat kembali budaya lokal ke dalam ranah fashion kontemporer.

Salah satu koleksi yang mencuri perhatian adalah "Contrarium" dari brand LEOM, karya Alifa Muthmainnah dan Michelle Leonardi. Koleksi ini merepresentasikan kekuatan spiritual dan kekayaan alam Sumba melalui detail ornamen halus, siluet lembut, dan simbol tradisional seperti Mamuli serta kuda Sumba. Palet warna putih bersih menjadi simbol ekspresi spiritual yang mendalam.
 
baca juga: Peduli Lingkungan, ESMOD Jakarta Kembangkan Fashion Sustainability


Kemudian ada brand SHAZEL besutan Shanelle Callista dan Anzelda Adriana Soesilo yang juga menghadirkan koleksi bertema budaya lokal yang terinspirasi dari Mamuli dan tarian tradisional Ningguharama. Perpaduan antara anyaman tali modern dan elemen rumbai dinamis memberikan kesan kuat tentang bagaimana warisan budaya dapat hadir kembali dalam balutan busana modern yang berkarakter.

Sementara dua brand lainnya, Maesya & Faeyza serta Yondiori, juga membawa interpretasi unik atas kekayaan budaya Sumba dan Batak. Setiap desain mencerminkan semangat mahasiswa untuk menyuarakan identitas budaya melalui medium fashion yang progresif dan kreatif.



"Ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Saya dapat memperkenalkan karya saya kepada audiens internasional dan terhubung dengan pelaku industri dari berbagai negara. Kesempatan ini juga menjadi motivasi besar bagi saya untuk terus mengeksplorasi kreativitas dan memperkuat identitas desain saya sebagai perancang muda dari Indonesia," kata Shanelle Callista, desainer dari brand SHAZEL.

Keterlibatan desainer muda di HKTDC Fashion InStyle 2025 merupakan langkah strategis untuk membuka cakrawala mereka terhadap industri mode internasional. Kegiatan ini memberikan pengalaman nyata untuk mempresentasikan karya mereka secara langsung kepada buyer global, media internasional, serta audiens lokal di Hong Kong.

"Bagi saya, dapat berpartisipasi dalam acara ini bukan hanya sebatas menampilkan hasil dari ideasi dan kreasi, melainkan kesempatan emas untuk memperkenalkan kualitas kreatif muda Indonesia serta kulturnya yang harapannya dapat dipromosikan ke kancah yang lebih luas, terutama di pasar Asia," kata Alifa Muthmainnah dari LEOM.

Fashion Program BINUS berharap industri fashion Indonesia terus tumbuh menjadi lebih inklusif, inovatif, dan relevan secara global tanpa kehilangan akar budaya lokal. Selain mendorong lahirnya desainer yang memiliki identitas kuat, program ini juga ingin menumbuhkan kolaborasi lintas bidang dan mendukung praktik fashion yang berkelanjutan dan sadar lingkungan.

"Saya merasa terdorong untuk menciptakan karya yang bukan hanya mencerminkan identitas pribadi, tetapi juga menafsirkan kembali budaya lokal ke dalam desain kontemporer yang saya anggap adalah kekuatan terbesar dalam dunia mode," tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH