YOUR FASHION

3 Baju adat Betawi yang Sering Dipakai saat Perayaan HUT DKI Jakarta

Yuni Yuli Yanti
Jumat 21 Juni 2024 / 09:00
Jakarta: Menjelang ulang tahun yang ke-497, berbagai ornamen khas Betawi pun sudah mulai bertaburan di tengah kota DKI Jakarta. Termasuk pakaian adatnya yang mulai diincar banyak orang untuk dipakai pada saat puncak perayaan di tanggal 22 Juni 2024 nanti. 

Nah, untuk kamu yang sedang mencari referensi pakaian adat Betawi, yuk simak ulasannya di bawah ini!

Kebaya Encim

Salah satu  pakaian adat Betawi yang paling sering ditampilkan adalah Kebaya Encim untuk wanita. Baik dari gadis remaja, perempuan muda, hingga perempuan setengah baya Betawi, menggemari kebaya yang simpel, sederhana, namun tetap bisa menampilkan kesan keanggunan ini.

Kebaya Encim dirancang dari kombinasi bahan brokat buatan Eropa, lalu ditutup dengan bordiran yang variasinya berbeda-beda. Ukuran kebayanya pun agak pendek dan meruncing di bagian depannya. Sementara, pada bagian lengan kebaya dibuat melebar.

Untuk bawahannya, Kebaya Encim dipadukan dengan kain sarung dengan model yang beragam. Mulai dari model buket, pucuk rebung, kain pagi sore (kain panjang yang disarungkan di pinggang, buket, tumbak, atau belah ketupat.

Filosofi dari pakaian adat Betawi satu ini adalah keindahan, kedewasaan, kecantikan, keceriaan, kearifan, serta taat aturan dan tuntunan leluhur.


 

Baju Sadaria

Pakaian ini sering digunakan oleh para laki-laki Betawi dan kerap dipasangkan dengan Kebaya Encim.  Biasanya, baju Sadaria digunakan dalam festival Abang None dan juga Pekan Raya Jakarta. Penampilan pakaian yang sederhana namun bersahaja ini tentu sangat familiar ya.

Baju Sadaria ini merupakan baju koko yang berkerah Shanghai (kerah tertutup) setinggi 3-4 cm. Umumnya  pakaian ini berwarna putih dan berlengan panjang. Jika dilihat dari sejarah, pakaian ini banyak terinspirasi oleh budaya China yang para lelakinya banyak mengenakan baju koko. 

Mengutip dari laman Gramedia Blog, baju Sadaria biasanya dipadankan dengan dua pilihan celana. Yakni, celana bahan yang panjang berwarna gelap atau celana panjang komprang dengan motif batik.

Sebagai pelengkap, para pria Betawi menggunakan kopiah (peci) berwarna hitam polos sebagai penutup kepala. Kemudian, terdapat kain sarung yang dilipat (cukin) digantungkan di leher yang biasanya dipegang dengan kedua tangan saat sesi foto. Tujuan pemakaian cukin untuk dijadikan sarung atau sajadah saat melakukan ibadah salat, senjata atau alat untuk melawan penjahat yang ditemui.


 

Baju Demang atau Ujung Serong

Ini adalah pakaian adat Betawi yang dikhususkan untuk para bangsawan laki-laki. Biasanya digunakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai negeri Sipil (PNS) di kantor pemerintah, acara pernikahan sebagai tamu atau wali, peringatan hari besar, menyambut tamu istimewa, dan acara-acara resmi lainnya.

Sebagai lapisan dalam, pria Betawi menggunakan kemeja putih. Kemudian jas tutup berwarna hitam atau gelap digunakan setelah kemeja putih. Sebagai bawahan, digunakan celana pantalon berwarna senada dengan jas tertutup. Kemudian di pinggang dililitkan kain batik yang telah diatur sedemikian rupa dan panjangnya sampai paha.

Sementara, untuk alas kaki biasanya menggunakan sepatu pantofel untuk memberi kesan pria berkelas. Juga, penutup kepala berupa peci hitam untuk menambah kesan berwibawa. 



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH