YOUR FASHION

JYK Label Tampilkan Keindahan Kain Ulos di Milan Fashion Week 2024

Medcom
Selasa 12 Maret 2024 / 10:00
Jakarta: Untuk ketiga kalinya, JYK Label mempersembahkan koleksi di Milan melalui Emerging Talent Fashion Show selama Milan Fashion Week yang dihelat pada 24 Februari 2024, di Palazzo Bocconi, Corso Venezia 48, Milan, Italy.

Kali ini, designer Jenny Yohana Kansil melalui label JYK sekali lagi menampilkan dan mengeksplorasi kekayaan tekstil Nusantara dengan mendalami Ulos Batak dari Sumatera Utara.

"Dunia perlu tahu bahwa kain tradisional Indonesia tidak hanya terbatas pada batik saja, tapi juga mencakup berbagai jenis, salah satunya adalah kain tenun seperti Ulos," ungkap Jenny. 

JYK memilih fashion season 2024/2025 menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkan Ulos. Melalui koleksi ini, JYK ingin menyampaikan filosofi Ulos sebagai simbol selimut, melambangkan perlindungan dari hawa dingin yang menyerang saat musim gugur dan musim dingin. 


(Koleksi Dalihan na Tolu JYk Label di Milan Fashion Week 2024. Foto: Dok. Istimewa)

"Koleksi ini tidak hanya menghadirkan keindahan estetis tetapi juga membawa makna mendalam dalam melestarikan dan memelihara warisan budaya Indonesia. Beberapa nilai penting yang ingin disampaikan JYK Label melalui tema ‘Dalihan Na Tolu’ adalah keseimbangan, rasa hormat, dan pemberdayaan perempuan sebagai landasan stabilitas hubungan masyarakat," tutur Jenny. 

Seperti diketahui, kebudayaan Batak sangat menjunjung tinggi nilai seorang perempuan berdasarkan filosofi Dalihan na Tolu, karena perempuan dianggap sebagai sumber garis keturunan dan keberkahan dalam keluarga. 

Lambang Dalihan Na Tolu berbentuk segitiga yang kemudian digunakan oleh Label JYK sebagai siluet dan konstruksi pada koleksi ini.


(Koleksi Dalihan na Tolu JYk Label di Milan Fashion Week 2024. Foto: Dok. Istimewa)

Jenny menjelaskan bahwa JYK mempersembahkan empat tampilan busana pria dan 6 tampilan busana wanita. JYK menggunakan warna hitam sebagai simbol stabilitas, ornamen emas sebagai simbol kejayaan dan kemenangan, merah sebagai simbol kepercayaan diri, dan putih sebagai simbol kebebasan dan keterbukaan dalam arti tulus dan tanpa hiasan.

Bahan yang digunakan dalam koleksi ini juga dipilih untuk menciptakan kesan stabilitas dan kekuatan, termasuk bahan seperti mikado, wol, suiting, sutra charmeuse, dan taffeta, diimbangi dengan organza dan kain lembut seperti sifon dan sutra charmeuse.

"Saat membuat koleksi 'Dalihan Na Tolu' ini, saya kini lebih memperhatikan budaya ibu Batak
saya yang sangat saya banggakan. Saya telah menemukan filosofi mendalam masyarakat Batak yang secara sempurna mewakili kisah koleksi ini. Saya ingin untuk mendedikasikan koleksi ini untuk ibuku," tutup Jenny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH