YOUR FASHION
Pesona Tampilan Kebaya Nusantara Putri Pare Setiawati di JFW 2024
Aulia Putriningtias
Minggu 29 Oktober 2023 / 17:52
Jakarta: Jakarta Fashion Week 2024 kembali menunjukkan pesona fesyen menarik. Kali ini datang dari Putri Pare Setiawati, dengan tema 'Kebaya Nusantara', yang ditampilkan pada Kamis, 26 Oktober 2023 lalu, di Pondok Indah Mall 3.
Putri Pare Setiawati meluncurkan koleksi dengan nuansa warna Lembayung. Terdapat model unggulan Kebaya Krah Tumpang dengan aksen lengan tanpa kerung, sebagai koleksi utama yang di usungnya.
Dibawakan oleh muse, yaitu Maudy Koesnaedi, Adinia Wirasti, dan para model profesional lainnya, Putri Pare Setiawati menampilkan 15 gaya. Adapun tampilannya mengusung kebaya dari berbagai daerah.
Seperti potongan kebaya gaya Solo Kuno, kebaya Panjang dengan detail pada dada aksen khas Joga. Ada juga kemben atau kutu baru yang terinspirasi dari kebaya Ibunya. Kebaya berkerah yang dinamai Kebaya Rembang (kota lahir RA Kartini) juga hadir di sini.
Tak hanya itu, kebaya kerah beskap, bervariasi dari model kebaya asimetris, panjang pendeknya kebaya berbeda, hingga kebaya tanpa lengan. Tema warna lembayung ini sesuai namanya, berpalet ungu tua sampai muda, di tambahkan dengan warna merah ati yang klasik hingga warna wortel (oranye stabilo) yang kekinian.
.jpg)
(Putri Pare Setiawati menghadirkan tema 'Kebaya Nusantara' di JFW 2024 dengan koleksi nuansa warna Lembayung. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Keseluruhan koleksi kebaya terbuat dari bahan Sutra. Untuk ageman kain dan selendangnya, melalui proses batik tulis di atas bahan sutra crep dan katun terbaik, yang secara spesial mengangkat motif parang barong dan motif poleng sebagai ciri khas Putri Pare Setiawati.
Adapula motif jagoan lain seperti dengan motif Candi Borobudur, Roro Jonggrang, Ratu Boko, sentuhan motif lurik, dan juga kawung. Tak hanya itu, ada juga bunga srengenge dan burung cendrawasih kembar.
Kain batik tulis ini menggunakan warna alam seperti sogan dan indigo yang di ambil dari alam semesta ini. Hal ini sebagai tanda kejayaan Nusantara untuk diwariskan ke generasi penerus untuk di rawat dan juga dikenakan.
Menyempurnakan tampilan dari 15 looks ini, rambut di tata tanpa poni, dahi terlihat seperti para perempuan di era Kerajaan Majapahit. Selain itu, juga tanpa aksesori untuk mengekspos kecantikan wanita ciptaan Tuhan.
Sifatnya kebaya Putri Pare Setiawati hanya sebagai kanvas. Tanpa perhiasan sederhana, polos. Looks ini membawa arti bahwa wanita udah cantik bagaikan perhiasan itu sendiri.
Melengkapi gaya ini dengan selop-selop tertutup gaya zaman dulu, berwarna nuansa lembayung, sederhana dan berwarna polos, berhak datar. Namun, juga ada sepatu hak yang tak lebih dari 5 cm, guna mengikuti perkembangan zaman sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Putri Pare Setiawati meluncurkan koleksi dengan nuansa warna Lembayung. Terdapat model unggulan Kebaya Krah Tumpang dengan aksen lengan tanpa kerung, sebagai koleksi utama yang di usungnya.
Dibawakan oleh muse, yaitu Maudy Koesnaedi, Adinia Wirasti, dan para model profesional lainnya, Putri Pare Setiawati menampilkan 15 gaya. Adapun tampilannya mengusung kebaya dari berbagai daerah.
Seperti potongan kebaya gaya Solo Kuno, kebaya Panjang dengan detail pada dada aksen khas Joga. Ada juga kemben atau kutu baru yang terinspirasi dari kebaya Ibunya. Kebaya berkerah yang dinamai Kebaya Rembang (kota lahir RA Kartini) juga hadir di sini.
Tak hanya itu, kebaya kerah beskap, bervariasi dari model kebaya asimetris, panjang pendeknya kebaya berbeda, hingga kebaya tanpa lengan. Tema warna lembayung ini sesuai namanya, berpalet ungu tua sampai muda, di tambahkan dengan warna merah ati yang klasik hingga warna wortel (oranye stabilo) yang kekinian.
.jpg)
(Putri Pare Setiawati menghadirkan tema 'Kebaya Nusantara' di JFW 2024 dengan koleksi nuansa warna Lembayung. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Keseluruhan koleksi kebaya terbuat dari bahan Sutra. Untuk ageman kain dan selendangnya, melalui proses batik tulis di atas bahan sutra crep dan katun terbaik, yang secara spesial mengangkat motif parang barong dan motif poleng sebagai ciri khas Putri Pare Setiawati.
Adapula motif jagoan lain seperti dengan motif Candi Borobudur, Roro Jonggrang, Ratu Boko, sentuhan motif lurik, dan juga kawung. Tak hanya itu, ada juga bunga srengenge dan burung cendrawasih kembar.
Kain batik tulis ini menggunakan warna alam seperti sogan dan indigo yang di ambil dari alam semesta ini. Hal ini sebagai tanda kejayaan Nusantara untuk diwariskan ke generasi penerus untuk di rawat dan juga dikenakan.
Menyempurnakan tampilan dari 15 looks ini, rambut di tata tanpa poni, dahi terlihat seperti para perempuan di era Kerajaan Majapahit. Selain itu, juga tanpa aksesori untuk mengekspos kecantikan wanita ciptaan Tuhan.
Sifatnya kebaya Putri Pare Setiawati hanya sebagai kanvas. Tanpa perhiasan sederhana, polos. Looks ini membawa arti bahwa wanita udah cantik bagaikan perhiasan itu sendiri.
Melengkapi gaya ini dengan selop-selop tertutup gaya zaman dulu, berwarna nuansa lembayung, sederhana dan berwarna polos, berhak datar. Namun, juga ada sepatu hak yang tak lebih dari 5 cm, guna mengikuti perkembangan zaman sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)