YOUR FASHION
JF3 2025 Membawa Recrafted: Gerakan Baru Industri Fashion Indonesia
Aulia Putriningtias
Selasa 15 Juli 2025 / 13:27
Jakarta: Pagelaran busana ternama JF3 kembali digelar dalam waktu dekat tahun 2025 ini. Menjadi sebuah acara tahunan, JF3 kali ini membawa tema spesial, yakni 'Recrafted: A New Vision', sebuah panggilan untuk menata ulang masa depan industri fesyen Indonesia agar lebih progresif, berani, dan tetap berakar pada budaya.
Thresia Mareta selaku Advisor JF3 mengatakan bahwa tema ini menjadi sebuah hasil pengamatan dalam acara-acara sebelumnya yang sudah berlangsung selama 20 tahun lebih.
Menurutnya, ini menjadi gebrakan dalam mendorong industri mode agar tergerak ke depan, bukan hanya diam di tempat pergerakannya.
"Itu sebenarnya merupakan hasil pengamatan kami selama 20 tahun ini, bagaimana ke depannya industri ini ingin maju. JF3 ini sudah berjalan 20 tahun, tetapi industri fesyen ini masih jalan di tempat sebelumnya. Pergerakan ada tetapi belum cukup signifikan untuk membawa industri fesyen ini lebih maju lagi. Padahal, pelakunya banyak," ungkap Thresia saat diwawancarai langsung oleh tim Medcom.id, Selasa, 8 Juli 2025.

(JF3 2025 mengusung tema 'Recrafted: A New Vision'. Foto: Dok. Instagram/@jf3_info)
Untuk mendukung pergerakan tersebut, JF3 menerapkan bagi para designer untuk menghasilkan 20 looks dengan dukungan ready to wear. Menurut Thresia, pagelaran busana condong hanya digunakan sebagai penampilan saja, tidak banyak berpikir untuk ke depannya dalam segi bisnis dalam industri mode.
"Itu bukan untuk JF3, tetapi JF3 ini mendorong gimana si pelaku ini dapat mendorong melakukan profesinya lebih baik dan lebih menghasilkan. Look-nya adalah ready to wear, bukan hanya fokus terhadap show saja. Karena kebanyakan fokusnya hanya untuk tampil aja, dari segi bisnisnya masih belum diperhatikan," jelas Thresia.
Dengan hadirnya kewajiban untuk menampilkan 20 looks ready to wear ini, designer diharapkan memiliki persiapan yang matang. Mulai dari cara pandangnya yang menyeluruh, tidak hanya dalam segi penampilan, tetapi juga eksekusi bisnis.

(Thresia Mareta selaku Advisor JF3. Foto: Dok. JF3)
Menurut Thresia, dengan seperti itu, industri mode dapat bersaing dengan baik dan juga dapat stabil ketika dihadapkan sebuah kondisi yang naik dan turun.
Selama ini, JF3 melakukan banyak kerja sama dengan designer-designer Perancis. Kali ini, Thresia melihat bahwa industri mode Asia, termasuk ASEAN juga mulai merintis ke atas dan besar. Hal itu membuat JF3 pada tahun ini menghadirkan penampilan busana dari ASEAN dan juga Korea Selatan.
"Kita melihat bahwa market fesyen Asia itu ternyata sudah mulai tinggi untuk bersaing. Kalau kemarin kita fokusnya dengan Perancis, untuk tahun ini ada show dari designer Asia seperti K-Fashion dari Korea," tutur founder LAKON Indonesia.
"Sayangnya di Indonesia memang belum terlihat (bisa terlihat 'sangat internasional').Itu juga yang mau kita bawakan di Recrafted. Bagaimana kita bisa mengeksekusi karya tangan kita secara lebih internasional supaya kita bisa mencapai cita-cita yang kita mau," jelasnya.
Recrafted pada JF3 juga mengusung program seperti Future Fashion Award, JF3 Model Search, Fashion Icon Awards, Niwasana by Fashion Village dan DRP Jakarta. Serta, kolaborasi dengan mitra strategis dari berbagai sektor. JF3 menegaskan posisinya sebagai platform kolaboratif yang mendorong inovasi dan transformasi bersama seluruh mitra yang terlibat.

(Syafa Aliffa, JF3 Face Icon 2024. Foto: Dok. JF3)
Tahun 2025 ini, JF3 Fashion Festival akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sobat Medcom perlu mencatat tanggalnya, yakni:
- 24 - 27 Juli di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
- 30 Juli - 2 Agustus di Recrafted Hall, Summarecon Mall Serpong
Yuk, hadir dan jangan sampai ketinggalan ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Thresia Mareta selaku Advisor JF3 mengatakan bahwa tema ini menjadi sebuah hasil pengamatan dalam acara-acara sebelumnya yang sudah berlangsung selama 20 tahun lebih.
Menurutnya, ini menjadi gebrakan dalam mendorong industri mode agar tergerak ke depan, bukan hanya diam di tempat pergerakannya.
"Itu sebenarnya merupakan hasil pengamatan kami selama 20 tahun ini, bagaimana ke depannya industri ini ingin maju. JF3 ini sudah berjalan 20 tahun, tetapi industri fesyen ini masih jalan di tempat sebelumnya. Pergerakan ada tetapi belum cukup signifikan untuk membawa industri fesyen ini lebih maju lagi. Padahal, pelakunya banyak," ungkap Thresia saat diwawancarai langsung oleh tim Medcom.id, Selasa, 8 Juli 2025.

(JF3 2025 mengusung tema 'Recrafted: A New Vision'. Foto: Dok. Instagram/@jf3_info)
Untuk mendukung pergerakan tersebut, JF3 menerapkan bagi para designer untuk menghasilkan 20 looks dengan dukungan ready to wear. Menurut Thresia, pagelaran busana condong hanya digunakan sebagai penampilan saja, tidak banyak berpikir untuk ke depannya dalam segi bisnis dalam industri mode.
"Itu bukan untuk JF3, tetapi JF3 ini mendorong gimana si pelaku ini dapat mendorong melakukan profesinya lebih baik dan lebih menghasilkan. Look-nya adalah ready to wear, bukan hanya fokus terhadap show saja. Karena kebanyakan fokusnya hanya untuk tampil aja, dari segi bisnisnya masih belum diperhatikan," jelas Thresia.
Dengan hadirnya kewajiban untuk menampilkan 20 looks ready to wear ini, designer diharapkan memiliki persiapan yang matang. Mulai dari cara pandangnya yang menyeluruh, tidak hanya dalam segi penampilan, tetapi juga eksekusi bisnis.

(Thresia Mareta selaku Advisor JF3. Foto: Dok. JF3)
Menurut Thresia, dengan seperti itu, industri mode dapat bersaing dengan baik dan juga dapat stabil ketika dihadapkan sebuah kondisi yang naik dan turun.
Selama ini, JF3 melakukan banyak kerja sama dengan designer-designer Perancis. Kali ini, Thresia melihat bahwa industri mode Asia, termasuk ASEAN juga mulai merintis ke atas dan besar. Hal itu membuat JF3 pada tahun ini menghadirkan penampilan busana dari ASEAN dan juga Korea Selatan.
"Kita melihat bahwa market fesyen Asia itu ternyata sudah mulai tinggi untuk bersaing. Kalau kemarin kita fokusnya dengan Perancis, untuk tahun ini ada show dari designer Asia seperti K-Fashion dari Korea," tutur founder LAKON Indonesia.
Recrafted dari sisi budaya
Berbicara Recrafted dalam sisi budaya Indonesia, Thresia menganggap bahwa peran kain-kain asli Indonesia dalam industri mode masih diolah dengan lokal. Padahal, jika dibandingkan dengan dunia, pengolahannya sudah masuk ke dalam 'sangat internasional', meskipun tetap terlihat ornamen asal negaranya."Sayangnya di Indonesia memang belum terlihat (bisa terlihat 'sangat internasional').Itu juga yang mau kita bawakan di Recrafted. Bagaimana kita bisa mengeksekusi karya tangan kita secara lebih internasional supaya kita bisa mencapai cita-cita yang kita mau," jelasnya.
Recrafted pada JF3 juga mengusung program seperti Future Fashion Award, JF3 Model Search, Fashion Icon Awards, Niwasana by Fashion Village dan DRP Jakarta. Serta, kolaborasi dengan mitra strategis dari berbagai sektor. JF3 menegaskan posisinya sebagai platform kolaboratif yang mendorong inovasi dan transformasi bersama seluruh mitra yang terlibat.

(Syafa Aliffa, JF3 Face Icon 2024. Foto: Dok. JF3)
Tahun 2025 ini, JF3 Fashion Festival akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sobat Medcom perlu mencatat tanggalnya, yakni:
- 24 - 27 Juli di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
- 30 Juli - 2 Agustus di Recrafted Hall, Summarecon Mall Serpong
Yuk, hadir dan jangan sampai ketinggalan ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)