WISATA
Mengintip Potensi Wisata KEK Tanjung Lesung, 'Pesona Bali' di Ujung Barat Pulau Jawa
A. Firdaus
Sabtu 17 Mei 2025 / 14:15
Pandeglang: Kamu pernah memimpikan datang ke tempat wisata yang punya vibes mirip di Bali tanpa harus naik pesawat atau road trip berhari-hari? Jika ya, mimpi itu sudah bisa kamu wujudkan dengan datang langsung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
KEK Tanjung Lesung, sebuah semenanjung yang terletak di Banten ini, merupakan area yang sedang dikembangkan menjadi kawasan wisata berkelas internasional. Tanjung Lesung menawarkan keindahan pantai, tempat rekreasi, dan resor dengan pemandangan Gunung Anak Krakatau.
Tanjung Lesung terletak di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Jaraknya sekitar 170 km dari Jakarta, dan dapat kamu tempuh dengan mobil atau bus dalam waktu sekitar 3-4 jam.
Berada di pantai barat Pulau Jawa, KEK Tanjung Lesung memiliki beragam keunikan yang luar biasa. Berbeda dengan tempat wisata lainnya, Tanjung Lesung sangat dekat dengan Anak Gunung Krakatau yang terkenal di dunia.
Baca juga: Pesona 5 Pantai di Banyuwangi, dari Si Paling Dekat Kota hingga Surga Peselancar
Tak hanya itu, KEK Tanjung Lesung juga dekat dengan Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, yang terkenal dengan taman nasional tertua di Indonesia. Apalagi sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO sejak 1991 silam.

Gerbang masuk menuju KEK Tanjung Lesung. Dok. A. Firdaus/Medcom
"Artinya Tanjung Lesung itu punya potensi yang sangat bagus sekali untuk dikembangkan menjadi daerah wisata. Karena tadi dekat sama keunikan-keunikan dunia. Di samping itu juga punya laut atau pantai yang sangat indah," ujar Hendro Wahyono selaku General Manager Tanjung Lesung Beach & Resort kepada Medcom.
Beragam keunikan dunia itu terasa sempurna dengan dukungan alam yang nyaman, masih asri, tidak berpolusi, serta sambutan dari warga sekitar yang sangat ramah. Jadi ini bisa menjadi motivasi buat kamu yang ingin berwisata tenang dengan dikelilingi keunikan dunia.
Punya potensi wisata yang luar biasa dengan dikelilingi keunikan dunia, KEK Tanjung Lesung nyatanya masih belum bisa dinikmati oleh wisatawan secara luas. Akses menuju ke kawasan ini yang menjadi pertimbangan, mengapa KEK Tanjung Lesung masih menjadi wisata yang butuh polesan.
Hal tersebut diakui oleh Hendro yang mengatakan kendala saat ini adalah jalan tol yang belum selesai. Seperti diketahui, akses tol yang dilalui wisatawan menuju ke Pandeglang harus melewati Tol Serang-Panimbang.

Untuk menuju ke KEK Tanjung Lesung, kamu bisa melewati tol Serang-Panimbang, yang tahapnya baru diselesaikan 1 dari 3 seksi yang direncanakan. Dok. A. Firdaus/Medcom
Rencananya jalan tol ini bakal memiliki panjang 83,67 km untuk menghubungkan Serang dengan Panimbang. Ada tiga seksi yang dikerjakan, yaitu Seksi 1 (Serang-Rangkasbitung), Seksi 2 (Rangkasbitung-Cileles), dan Seksi 3 (Cileles-Panimbang).
Sayangnya, saat ini proyek jalan tol tersebut baru menyelesaikan seksi 1 saja yaitu Serang-Rangkasbitung. Sementara untuk seksi 2 dan seksi 3 masih dalam tahap kontruksi.
Jadi nantinya, kamu yang dari Jakarta dan mau menuju ke KEK Tanjung Lesung bakal keluar di gerbang tol Rangkasbitung. Dilanjutkan perjalanan melalui jalur nasional dari Rangkasbitung, Pandeglang, hingga sampai di KEK Tanjung Lesung, yaitu Kecamatan Panimbang.
"Sementara untuk jalan nasionalnya di sini juga sudah bagus, lebar, dan mulus," ungkap Hendro.

Usai melewati Tol Serang-Panimbang, kamu akan keluar dari gerbang tol Rangkasbitung. Setelah itu kamu baru akan menemukan jalur nasional yang tampak lebar dan mulus menuju KEK Tanjung Lesung. Dok. A. Firdaus/Medcom
Kendati demikian, Hendro optimis, jika jalan tol telah rampung maka akan memperpendek transportasi kurang lebih 50%. "Itu juga merupakan sebuah keuntungan yang sangat besar buat Tanjung Lesung dan daerah sekitarnya untuk bisa lebih mendatangkan wisatawan tiap hari. Karena wisatawan saat ini kan datangnya pada saat long weekend, dan pada saat weekend," katanya.
"Untuk okupansi pada hari biasa memang tak sama dengan saat weekend, kecuali orang yang mau benar-benar rest atau mau istirahat panjang dan bersantai," sambung Hendro.
Hendro meyakini potensi KEK Tanjung Lesung akan maju jika faktor di atas mendukung. Karena untuk mencari healing yang sebenarnya, mencari hidup sehat dan tidak polusi, KEK Tanjung Lesung adalah pilihan yang tepat.
Jika kamu terlalu lelah atau malas mengemudi ke KEK Tanjung Lesung, ada beberapa pilihan transportasi umum yang mendukung. Seperti Damri dari Bandara Soekarno Hatta-Tanjung Lesung, kemudian dari Pelabuhan Merak ke Tanjung Lesung (PP).
Kamu juga bisa menggunakan KRL atau Commuter Line untuk mencapai KEK Tanjung Lesung. Caranya, kamu lebih dulu naik KRL jurusan Stasiun Tanah Abang dengan tujuan akhir Rangkasbitung.
Sampai di stasiun Rangkasbitung, kamu bisa melanjutkan perjalanan menggunakan Damri yang memiliki tujuan akhir Ujung Kulon. Meski tujuan akhir Ujung Kulon, tapi rute yang dilewati salah satunya Tanjung Lesung. Untuk naik transportasi ini, kamu cukup merogoh kocek Rp40 ribu dan harus standby di jam 11.30 WIB ya!

Salah satu transportasi andalan bagi wisatawan yang backpacker dan tentunya warga sekitar. Ada Damri Perintis dengan jurusan Poris Plawad-Tanjung Lesung. Dok. A. Firdaus/Medcom
Sementara jika kamu memulai perjalanan dari Terminal Poris Plawad, Damri juga menyediakan rute menuju Tanjung Lesung. Rute yang akan dilalui adalah Kebon Nanas - Serang - Padarincang - Pantai Pandan Carita - Labuan - Panimbang. Titik keberangkatan awal tersedia di Terminal Poris Plawad dengan jam operasional berlaku pukul 07.00 dan 10.00 WIB.
Untuk keberangkatan dari Kantor Pemasaran DAMRI Kota Serang Baru tersedia pukul 08.00 dan 12.00 WIB dan dari Tanjung Lesung pukul 05.30 dan 13.00 WIB dengan tarif Rp50 ribu.
Selain murah, layanan ini juga akan melintasi kawasan-kawasan wisata yang memanjakan matamu, seperti Tangcity Mall, Aston Anyer, Karang Bolong, Lippo Carita, Pantai Pandan, Bukit Waruwangi, Batu Kuwung, dan Tanjung Lesung Resort.
KEK Tanjung Lesung merupakan destinasi wisata yang memiliki keunikan luar biasa. Meski menempuh perjalanan yang jauh, rasa lelah pun akan hilang ketika pertama kali menginjakkan kaki di sana.

General Manager Tanjung Lesung Resort & Beach, Hendro Wahyono. Dok. A. Firdaus/Medcom
Terkait wisatawan, kebanyakan pengunjung yang datang ke KEK Tanjung Lesung berasal dari Jakarta, kemudian disusul Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Sementara dari luar negeri, KEK Tanjung Lesung menjadi tempat liburan favorit bagi wisatawan mancanegara yang berasal dari Korea dan Rusia.
"Kebanyakan wisata masih dari Jabodetabek dan Bandung. Tapi masih didominasi Jakarta. Banyak Jakarta. Kalau wisata mancanegara kebanyakan dari Rusia dan Korea," jelas Hendro.
Dipastikan setibanya kamu sampai di KEK Tanjung Lesung, pasti bakal disibukan dengan beragam aktivitas. Sebab di sini, ada beragam pilihan aktivitas yang menarik untuk kamu coba. Mulai dari watersport, mengenal kebudayaan Mongolia, melihat penangkaran penyu, hingga mendalami kerajinan batik di Cikadu.
Untuk watersport, kamu bisa menikmati beragam pilihan. Sebut saja banana boat, slider boat, atau pun snorkeling dengan pemandangan bawah laut yang memesona.

Di Lalassa Beach, akan ada banyak watersport yang menarik untuk kamu coba. Dok. A. Firdaus/Medcom
Kemudian di KEK Tanjung Lesung, kamu bisa mengunjungi Mongolian Culture Center. Ya, di tempat ini kamu bisa mengenal kebudayaan Mongol, sambil mencoba baju kebesaran negara tersebut hingga memanah.

Para tamu yang menginap di KEK Tanjung Lesung berkesempatan memakai pakaian khas Mongolia. Dok. A. Firdaus/Medcom
Lantaran kawasannya yang luas, kamu bisa menyewa sepeda listrik. Jadi kamu gak perlu capek-capek menjelajahi pesona dari Tanjung Lesung. Untuk merasakan sensasi naik sepeda listrik bareng keluarga, kamu bisa mendatangi area restoran di Tanjung Lesung Hotel & Resort dan membayar sewanya sebesar Rp150.000 ribu untuk seharian penuh.
Untuk kamu pencinta golf, KEK Tanjung Lesung punya aktivitas Driving Range di padang golf yang sangat luas. Di sini ada berapa paket yang ditawarkan dan lokasinya tak jauh dari lobby.
Jika ingin melihat sunset, kamu bisa mengunjungi Pantai Bodur yang terkenal indah, momen tersebut bisa jadi pengalaman tak terlupakan buat kamu dan keluarga.

Sore hari menjadi momen tepat untuk berkunjung ke Pantai Bodur, yang masih berada di KEK Tanjung Lesung. Di sini, jika cuacanya bagus, kamu akan menyaksikan matahari terbenam di ujung barat Pulau Jawa. Dok. A. Firdaus/Medcom
Jika kamu merasa naik sepeda listrik kurang menantang dan butuh kegiatan yang memacu adrenalin, mungkin naik ATV bisa jadi pilihan. Kalau menggunakan ATV, kamu akan dibawa ke jalan-jalan berbagai medan, mulai dari aspal, berbatuan hingga lumpur.
Lelah dengan aktivitas outdoor, kini saatnya kamu mengajak anak berwisata edukasi dengan mengenal budaya Indonesia. Jika merasa anakmu merasa terlalu kecil, tenang saja. Karena program belajar membatik telah dirancang untuk orang dewasa maupun anak, dan tidak memerlukan pengalaman.
Kawasan Tanjung Lesung yang berada di Kecamatan Panimbang ini ternyata memiliki kuliner dan budaya yang menarik untuk di-eksplor. Melihat potensi itu, KEK Tanjung Lesung pun bergerak merangkul warga sekitar agar kuliner dan budaya mereka bisa dilihat oleh wisatawan yang menginap.
"Di sekitar sana juga ada makanan tradisional dan lain-lain yang kita bisa eksplor ke tamu. Seperti makanan Angeun Lada," ucap Hendro.

Kerajinan Batik Desa Cikadu. Dok. Ist
Angeun lada merupakan makanan berkuah khas dari Provinsi Banten. Hidangan yang terbuat dari daging kerbau atau sapi ini sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) dari Provinsi Banten sejak 2016.
"Di sini juga ada kegiatan seperti pencak silat, dan fire show yang kami sajikan setiap weekend. Di sini kami melibatkan masyarakat sekitar," kata Hendro.
"Dengan melibatkan masyarakat sekitar untuk menyajikannya ke para tamu, berarti kami juga mengembangkan keberadaan masyarakat sekitar," sambungnya.
Tak lengkap jika tak bicarakan unit yang ada di sini. KEK Tanjung Lesung menyediakan 100-an kamar. Terdiri dari Kalicaa Villa, Lada Bay Villas, Container Inn, dan juga beberapa cottage.
"Untuk bangunan-bangunan unitnya, memiliki desain yang heritage. Meski heritage, para tamu justru sangat menyukainya. Mereka lebih suka dengan bangunan yang lama, tapi terkemas dengan baik," kata Hendro.

Salah satu Cottage yang bisa menjadi pilihan menginapmu saat berada di KEK Tanjung Lesung, selain Villa dan Kontainer Inn. Dok. A. Firdaus/Medcom
Untuk villa memiliki desain yang lebih modern dan semi modern. Di setiap villa-nya ada juga private pool yang bisa dinikmati kapan pun untuk keluarga.
Untuk hotel yang low budget, kamu bisa memilih Lada Bay Vilas. Harganya yang enggak terlalu mahal. Kemudian saat ini yang masih dikembangkan adalah container-inn yang terletak di Lalassa Beach.
"Container itu memang container asli, tapi kami kemas menjadi hotel. Menjadi penginapan lah, karena di dalamnya ada toilet, ada air kondisional, dan lain-lain," terang Hendro.
Bagi kamu camping lovers, Tanjung Lesung Beach Hotel & Resort juga menyediakan area untuk berkemah. Tapi untuk musim hujan, antusiasmenya sedang berkurang.
Seperti diketahui, Tanjung Lesung menjadi salah satu daerah yang terdampak Tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 silam. Belajar dari tragedi tersebut, KEK Tanjung Lesung terus berbenah dan melayani dengan segala upaya agar tamu bisa berwisata dengan nyaman dan aman.
Salah satu ikhtiar yang dilakukan adalah disediakan early warning system. Ini merupakan serangkaian sistem yang memberikan peringatan kepada masyarakat tentang potensi terjadinya bencana atau kejadian alam yang membahayakan. Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak negatif bencana, misalnya dengan memberikan waktu untuk evakuasi dan penyelamatan diri.

Bernapas lega sekaligus mengurangi rasa deg-degan ketika melihat Early Warning System dan juga segala simulasi yang dilakukan rutin oleh pihak KEK Tanjung Lesung. Dok. A. Firdaus/Medcom
"Sama alat yang ada di Lalassa Beach untuk mendeteksi ombak. Alat tersebut berfungsi sekali untuk memberi tahu ke kami, untuk menginfokan tamu bahwa kalau ada situasi gempa dan potensinya apa, terus kekuatan gempanya itu berapa lama. Infonya cepat hanya dalam hitungan detik," jelas Hendro
"Sehingga kami bisa cepat mengantisipasi kalau ada gempa. Kemudian ada yang alat sana mendeteksi ombak. Kalau pasang surutnya ombak kami bisa tahu," lanjutnya.
Selain alat, pihak KEK Tanjung Lesung juga rutin setiap bulan melakukan simulasi kepada staf karyawan dan menyiapkan tempat mitigasi. Ini dilakukan untuk memberikan kesadaran pada karyawan agar sigap menanggapi bencana.
"Tempatnya evakuasi ada di bukit Sumur yang letaknya berbukit dengan ketinggian sekitar 10 meter," pungkas Hendro
Pada intinya, Hendro optimistis bahwa KEK Tanjung Lesung dapat menghadirkan Pesona Nusa Dua Bali, di mana wisatawan yang datang ke kawasan ini bukan sekadar menginap, tapi juga melakukan beragam aktivitas.
Apalagi kalau dilihat beberapa rencana ke depan, di KEK Tanjung Lesung diharapkan tersedia mall hingga rumah sakit. Sehingga menjadi kawasan wisata lengkap dengan segala fasilitasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
KEK Tanjung Lesung, sebuah semenanjung yang terletak di Banten ini, merupakan area yang sedang dikembangkan menjadi kawasan wisata berkelas internasional. Tanjung Lesung menawarkan keindahan pantai, tempat rekreasi, dan resor dengan pemandangan Gunung Anak Krakatau.
Tanjung Lesung terletak di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Jaraknya sekitar 170 km dari Jakarta, dan dapat kamu tempuh dengan mobil atau bus dalam waktu sekitar 3-4 jam.
Dekat dengan keunikan dunia
Berada di pantai barat Pulau Jawa, KEK Tanjung Lesung memiliki beragam keunikan yang luar biasa. Berbeda dengan tempat wisata lainnya, Tanjung Lesung sangat dekat dengan Anak Gunung Krakatau yang terkenal di dunia.
Baca juga: Pesona 5 Pantai di Banyuwangi, dari Si Paling Dekat Kota hingga Surga Peselancar
Tak hanya itu, KEK Tanjung Lesung juga dekat dengan Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, yang terkenal dengan taman nasional tertua di Indonesia. Apalagi sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO sejak 1991 silam.

Gerbang masuk menuju KEK Tanjung Lesung. Dok. A. Firdaus/Medcom
"Artinya Tanjung Lesung itu punya potensi yang sangat bagus sekali untuk dikembangkan menjadi daerah wisata. Karena tadi dekat sama keunikan-keunikan dunia. Di samping itu juga punya laut atau pantai yang sangat indah," ujar Hendro Wahyono selaku General Manager Tanjung Lesung Beach & Resort kepada Medcom.
Beragam keunikan dunia itu terasa sempurna dengan dukungan alam yang nyaman, masih asri, tidak berpolusi, serta sambutan dari warga sekitar yang sangat ramah. Jadi ini bisa menjadi motivasi buat kamu yang ingin berwisata tenang dengan dikelilingi keunikan dunia.
Akses jalan lebar dan mulus
Punya potensi wisata yang luar biasa dengan dikelilingi keunikan dunia, KEK Tanjung Lesung nyatanya masih belum bisa dinikmati oleh wisatawan secara luas. Akses menuju ke kawasan ini yang menjadi pertimbangan, mengapa KEK Tanjung Lesung masih menjadi wisata yang butuh polesan.
Hal tersebut diakui oleh Hendro yang mengatakan kendala saat ini adalah jalan tol yang belum selesai. Seperti diketahui, akses tol yang dilalui wisatawan menuju ke Pandeglang harus melewati Tol Serang-Panimbang.

Untuk menuju ke KEK Tanjung Lesung, kamu bisa melewati tol Serang-Panimbang, yang tahapnya baru diselesaikan 1 dari 3 seksi yang direncanakan. Dok. A. Firdaus/Medcom
Rencananya jalan tol ini bakal memiliki panjang 83,67 km untuk menghubungkan Serang dengan Panimbang. Ada tiga seksi yang dikerjakan, yaitu Seksi 1 (Serang-Rangkasbitung), Seksi 2 (Rangkasbitung-Cileles), dan Seksi 3 (Cileles-Panimbang).
Sayangnya, saat ini proyek jalan tol tersebut baru menyelesaikan seksi 1 saja yaitu Serang-Rangkasbitung. Sementara untuk seksi 2 dan seksi 3 masih dalam tahap kontruksi.
Jadi nantinya, kamu yang dari Jakarta dan mau menuju ke KEK Tanjung Lesung bakal keluar di gerbang tol Rangkasbitung. Dilanjutkan perjalanan melalui jalur nasional dari Rangkasbitung, Pandeglang, hingga sampai di KEK Tanjung Lesung, yaitu Kecamatan Panimbang.
"Sementara untuk jalan nasionalnya di sini juga sudah bagus, lebar, dan mulus," ungkap Hendro.

Usai melewati Tol Serang-Panimbang, kamu akan keluar dari gerbang tol Rangkasbitung. Setelah itu kamu baru akan menemukan jalur nasional yang tampak lebar dan mulus menuju KEK Tanjung Lesung. Dok. A. Firdaus/Medcom
Kendati demikian, Hendro optimis, jika jalan tol telah rampung maka akan memperpendek transportasi kurang lebih 50%. "Itu juga merupakan sebuah keuntungan yang sangat besar buat Tanjung Lesung dan daerah sekitarnya untuk bisa lebih mendatangkan wisatawan tiap hari. Karena wisatawan saat ini kan datangnya pada saat long weekend, dan pada saat weekend," katanya.
"Untuk okupansi pada hari biasa memang tak sama dengan saat weekend, kecuali orang yang mau benar-benar rest atau mau istirahat panjang dan bersantai," sambung Hendro.
Hendro meyakini potensi KEK Tanjung Lesung akan maju jika faktor di atas mendukung. Karena untuk mencari healing yang sebenarnya, mencari hidup sehat dan tidak polusi, KEK Tanjung Lesung adalah pilihan yang tepat.
Beragam transportasi umum yang mendukung
Jika kamu terlalu lelah atau malas mengemudi ke KEK Tanjung Lesung, ada beberapa pilihan transportasi umum yang mendukung. Seperti Damri dari Bandara Soekarno Hatta-Tanjung Lesung, kemudian dari Pelabuhan Merak ke Tanjung Lesung (PP).
Kamu juga bisa menggunakan KRL atau Commuter Line untuk mencapai KEK Tanjung Lesung. Caranya, kamu lebih dulu naik KRL jurusan Stasiun Tanah Abang dengan tujuan akhir Rangkasbitung.
Sampai di stasiun Rangkasbitung, kamu bisa melanjutkan perjalanan menggunakan Damri yang memiliki tujuan akhir Ujung Kulon. Meski tujuan akhir Ujung Kulon, tapi rute yang dilewati salah satunya Tanjung Lesung. Untuk naik transportasi ini, kamu cukup merogoh kocek Rp40 ribu dan harus standby di jam 11.30 WIB ya!

Salah satu transportasi andalan bagi wisatawan yang backpacker dan tentunya warga sekitar. Ada Damri Perintis dengan jurusan Poris Plawad-Tanjung Lesung. Dok. A. Firdaus/Medcom
Sementara jika kamu memulai perjalanan dari Terminal Poris Plawad, Damri juga menyediakan rute menuju Tanjung Lesung. Rute yang akan dilalui adalah Kebon Nanas - Serang - Padarincang - Pantai Pandan Carita - Labuan - Panimbang. Titik keberangkatan awal tersedia di Terminal Poris Plawad dengan jam operasional berlaku pukul 07.00 dan 10.00 WIB.
Untuk keberangkatan dari Kantor Pemasaran DAMRI Kota Serang Baru tersedia pukul 08.00 dan 12.00 WIB dan dari Tanjung Lesung pukul 05.30 dan 13.00 WIB dengan tarif Rp50 ribu.
Selain murah, layanan ini juga akan melintasi kawasan-kawasan wisata yang memanjakan matamu, seperti Tangcity Mall, Aston Anyer, Karang Bolong, Lippo Carita, Pantai Pandan, Bukit Waruwangi, Batu Kuwung, dan Tanjung Lesung Resort.
Segmentasi pasar domestik dan luar negeri
KEK Tanjung Lesung merupakan destinasi wisata yang memiliki keunikan luar biasa. Meski menempuh perjalanan yang jauh, rasa lelah pun akan hilang ketika pertama kali menginjakkan kaki di sana.

General Manager Tanjung Lesung Resort & Beach, Hendro Wahyono. Dok. A. Firdaus/Medcom
Terkait wisatawan, kebanyakan pengunjung yang datang ke KEK Tanjung Lesung berasal dari Jakarta, kemudian disusul Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Sementara dari luar negeri, KEK Tanjung Lesung menjadi tempat liburan favorit bagi wisatawan mancanegara yang berasal dari Korea dan Rusia.
"Kebanyakan wisata masih dari Jabodetabek dan Bandung. Tapi masih didominasi Jakarta. Banyak Jakarta. Kalau wisata mancanegara kebanyakan dari Rusia dan Korea," jelas Hendro.
Beragam aktivitas yang menarik
Dipastikan setibanya kamu sampai di KEK Tanjung Lesung, pasti bakal disibukan dengan beragam aktivitas. Sebab di sini, ada beragam pilihan aktivitas yang menarik untuk kamu coba. Mulai dari watersport, mengenal kebudayaan Mongolia, melihat penangkaran penyu, hingga mendalami kerajinan batik di Cikadu.
Untuk watersport, kamu bisa menikmati beragam pilihan. Sebut saja banana boat, slider boat, atau pun snorkeling dengan pemandangan bawah laut yang memesona.

Di Lalassa Beach, akan ada banyak watersport yang menarik untuk kamu coba. Dok. A. Firdaus/Medcom
Kemudian di KEK Tanjung Lesung, kamu bisa mengunjungi Mongolian Culture Center. Ya, di tempat ini kamu bisa mengenal kebudayaan Mongol, sambil mencoba baju kebesaran negara tersebut hingga memanah.

Para tamu yang menginap di KEK Tanjung Lesung berkesempatan memakai pakaian khas Mongolia. Dok. A. Firdaus/Medcom
Lantaran kawasannya yang luas, kamu bisa menyewa sepeda listrik. Jadi kamu gak perlu capek-capek menjelajahi pesona dari Tanjung Lesung. Untuk merasakan sensasi naik sepeda listrik bareng keluarga, kamu bisa mendatangi area restoran di Tanjung Lesung Hotel & Resort dan membayar sewanya sebesar Rp150.000 ribu untuk seharian penuh.
Untuk kamu pencinta golf, KEK Tanjung Lesung punya aktivitas Driving Range di padang golf yang sangat luas. Di sini ada berapa paket yang ditawarkan dan lokasinya tak jauh dari lobby.
Jika ingin melihat sunset, kamu bisa mengunjungi Pantai Bodur yang terkenal indah, momen tersebut bisa jadi pengalaman tak terlupakan buat kamu dan keluarga.

Sore hari menjadi momen tepat untuk berkunjung ke Pantai Bodur, yang masih berada di KEK Tanjung Lesung. Di sini, jika cuacanya bagus, kamu akan menyaksikan matahari terbenam di ujung barat Pulau Jawa. Dok. A. Firdaus/Medcom
Jika kamu merasa naik sepeda listrik kurang menantang dan butuh kegiatan yang memacu adrenalin, mungkin naik ATV bisa jadi pilihan. Kalau menggunakan ATV, kamu akan dibawa ke jalan-jalan berbagai medan, mulai dari aspal, berbatuan hingga lumpur.
Lelah dengan aktivitas outdoor, kini saatnya kamu mengajak anak berwisata edukasi dengan mengenal budaya Indonesia. Jika merasa anakmu merasa terlalu kecil, tenang saja. Karena program belajar membatik telah dirancang untuk orang dewasa maupun anak, dan tidak memerlukan pengalaman.
Kembangkan Kuliner dan Budaya sekitar
Kawasan Tanjung Lesung yang berada di Kecamatan Panimbang ini ternyata memiliki kuliner dan budaya yang menarik untuk di-eksplor. Melihat potensi itu, KEK Tanjung Lesung pun bergerak merangkul warga sekitar agar kuliner dan budaya mereka bisa dilihat oleh wisatawan yang menginap.
"Di sekitar sana juga ada makanan tradisional dan lain-lain yang kita bisa eksplor ke tamu. Seperti makanan Angeun Lada," ucap Hendro.

Kerajinan Batik Desa Cikadu. Dok. Ist
Angeun lada merupakan makanan berkuah khas dari Provinsi Banten. Hidangan yang terbuat dari daging kerbau atau sapi ini sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) dari Provinsi Banten sejak 2016.
"Di sini juga ada kegiatan seperti pencak silat, dan fire show yang kami sajikan setiap weekend. Di sini kami melibatkan masyarakat sekitar," kata Hendro.
"Dengan melibatkan masyarakat sekitar untuk menyajikannya ke para tamu, berarti kami juga mengembangkan keberadaan masyarakat sekitar," sambungnya.
Dari kemping hingga villa mewah
Tak lengkap jika tak bicarakan unit yang ada di sini. KEK Tanjung Lesung menyediakan 100-an kamar. Terdiri dari Kalicaa Villa, Lada Bay Villas, Container Inn, dan juga beberapa cottage.
"Untuk bangunan-bangunan unitnya, memiliki desain yang heritage. Meski heritage, para tamu justru sangat menyukainya. Mereka lebih suka dengan bangunan yang lama, tapi terkemas dengan baik," kata Hendro.

Salah satu Cottage yang bisa menjadi pilihan menginapmu saat berada di KEK Tanjung Lesung, selain Villa dan Kontainer Inn. Dok. A. Firdaus/Medcom
Untuk villa memiliki desain yang lebih modern dan semi modern. Di setiap villa-nya ada juga private pool yang bisa dinikmati kapan pun untuk keluarga.
Untuk hotel yang low budget, kamu bisa memilih Lada Bay Vilas. Harganya yang enggak terlalu mahal. Kemudian saat ini yang masih dikembangkan adalah container-inn yang terletak di Lalassa Beach.
"Container itu memang container asli, tapi kami kemas menjadi hotel. Menjadi penginapan lah, karena di dalamnya ada toilet, ada air kondisional, dan lain-lain," terang Hendro.
Bagi kamu camping lovers, Tanjung Lesung Beach Hotel & Resort juga menyediakan area untuk berkemah. Tapi untuk musim hujan, antusiasmenya sedang berkurang.
Early warning system dan rutin melakukan simulasi
Seperti diketahui, Tanjung Lesung menjadi salah satu daerah yang terdampak Tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 silam. Belajar dari tragedi tersebut, KEK Tanjung Lesung terus berbenah dan melayani dengan segala upaya agar tamu bisa berwisata dengan nyaman dan aman.
Salah satu ikhtiar yang dilakukan adalah disediakan early warning system. Ini merupakan serangkaian sistem yang memberikan peringatan kepada masyarakat tentang potensi terjadinya bencana atau kejadian alam yang membahayakan. Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak negatif bencana, misalnya dengan memberikan waktu untuk evakuasi dan penyelamatan diri.

Bernapas lega sekaligus mengurangi rasa deg-degan ketika melihat Early Warning System dan juga segala simulasi yang dilakukan rutin oleh pihak KEK Tanjung Lesung. Dok. A. Firdaus/Medcom
"Sama alat yang ada di Lalassa Beach untuk mendeteksi ombak. Alat tersebut berfungsi sekali untuk memberi tahu ke kami, untuk menginfokan tamu bahwa kalau ada situasi gempa dan potensinya apa, terus kekuatan gempanya itu berapa lama. Infonya cepat hanya dalam hitungan detik," jelas Hendro
"Sehingga kami bisa cepat mengantisipasi kalau ada gempa. Kemudian ada yang alat sana mendeteksi ombak. Kalau pasang surutnya ombak kami bisa tahu," lanjutnya.
Selain alat, pihak KEK Tanjung Lesung juga rutin setiap bulan melakukan simulasi kepada staf karyawan dan menyiapkan tempat mitigasi. Ini dilakukan untuk memberikan kesadaran pada karyawan agar sigap menanggapi bencana.
"Tempatnya evakuasi ada di bukit Sumur yang letaknya berbukit dengan ketinggian sekitar 10 meter," pungkas Hendro
Menanti KEK Tanjung Lesung sebagai One Stop Destination
Pada intinya, Hendro optimistis bahwa KEK Tanjung Lesung dapat menghadirkan Pesona Nusa Dua Bali, di mana wisatawan yang datang ke kawasan ini bukan sekadar menginap, tapi juga melakukan beragam aktivitas.
Apalagi kalau dilihat beberapa rencana ke depan, di KEK Tanjung Lesung diharapkan tersedia mall hingga rumah sakit. Sehingga menjadi kawasan wisata lengkap dengan segala fasilitasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)