WISATA
Menyaksikan Keindahan Kakadu National Park, Jantung Alam Liar Australia Utara
Alfa Mandalika
Rabu 24 September 2025 / 13:34
Darwin: Bagi Anda yang berkesempatan untuk datang ke kota Darwin, Australia, Anda wajib mengunjungi Kakadu National Park sebagai tujuan destinasi wisata. Sebab, Anda bisa menyaksikan langsung keindahan alam khas yang terbentang di taman nasional seluas hampir 20 ribu kilometer.
Kakadu National Park, merupakan jantung alam liar di Australia Utara. Ketika Anda menyambangi Kakadu, Anda akan dimanjakan dengan pemandangan tebing batu kuno, rawa yang penuh dengan berbagai macam jenis burung.
Medcom.id yang mengunjungi langsung Kakadu National Park mendapatkan pengalaman menarik. Bersama tim AirAsia dan perwakilan dari Cyaround Australia Tours memulai petualangan ke Kakadu National Park dengan tujuan pertama Fogg Dam.
Pemandu wisata dari Cyaround Australia Tours, Jack mengungkapkan bahwa di Fogg Dam terdapat banyak jenis burung.
"Di sini terdapat banyak jenis burung dan juga terdapat hewan-hewan khas lainnya," ujar Jack.
Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat lebih dari 230 spesies burunt tercatat hidup atau bermigrasi di Fogg Dam. Dari bangau raksasa, bebek liar hingga kawanan angsa magpie yang berterebangan di atas air.
Setelah menyaksikan panorama indah di Fogg Dam, Medcom.id bersama rombongan menuju ke penginapan yang bernama Cooinda Lodge Kakadu.
Cooinda menawarkan perpaduan unik antara kenyamanan moderen dan kedekatan dengan alam liar khas Northern Territory.
Cooinda didesain menyerupai desa kecil tropis. Bangunan-bangunannya tersebar di antara taman hijau dan pepohonan rindang, menciptakan nuansa santai setelah seharian berpetualang di Kakadu.
Baca juga: Sensasi Mendebarkan Berenang Bersama Buaya Raksasa di Kota Darwin
Fasilitasnya terdapat kamar dan kabin ber-ac dengan desain yang nyaman, kolam renang, bistro dan bar, toko kecil, camping dan caravan park bagi wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman lebih dekat dengan alam.
Kisaran harga kamar pun beragam. Jika memilih kamar dengan gaya gampling standar berkisar antara AUD141-237, namun jika ingin tipe kamar standar hotel berkisar sekitar AUD409 atau (Rp4,4 juta). Bahkan, Cooinda Lodge menyiapkan konsep glamping menarik dengan harga kisaran AUD1500 atau sekitar Rp15 juta dalam semalam. Keunggulannya lokasi penginapan lebih tenang dan menawarkan pemandangan khas alam liar Kakadu di depan view kamar.

Suasana Gunlom Falls. (Foto: Medcom.id/Alfa Mandalika)
Jika kalian datang saat musim hujan, aliran air deras jatuh dari tebing batu pasir yang tinggi, menciptakan suara gemuruh yang menggetarkan. Sedangkan saat musim kemarau, debit air berkurang, tetapi justru kolam di puncak tetap menjadi jernih dan tenang. Lokasi itu pun menjadi favorit para wisatawan lokal dan mancanegera untuk berenang.
Medcom.id yang juga merasakan sensasi menarik saat menjajal berenang di puncak tebing Gunlom Falls. Air yang segar serta panorama yang indah menjadi pengalaman menarik yang tak terlupakan.
Kegiatan di pagi hari itu akan menyaksikan buaya raksasa yang bergerak diam-diam di bawah permukaan dan menyaksikan matahari terbit. Selain itu, akan ada banyak teratai dan kumpulan binatang lainnya yang hidup bersama di sekitar South Alligator River Floodplains, suatu tempat habitat yang sangat kaya dengan keanekaragaman hayati. Kawasan ini menjadi rumah bagi lebih dari 280 spesies burung, buaya air asin, kerbau liar, kura-kura, dan berbagai jenis ikan.
Yellow Water Cruise berdurasi selama 90 menit dan akan dipandu oleh pemandu lokal yang menceritakan jenis spesises serta sejarah lainnya.
Di antara banyak pengunjung terlihat selalu mendokumentasikan dengan kamera yang oke agar menghasilkan foto yang bagus.
Ya, dalam museum itu diceritakan bagaimana kisah tentang budaya aborigin yang telah hidup di tanah tersebut selama 65 ribu tahub lebih.
Warradjan berarti kura-kura babi (pig-nosed turtle), salah satu hewan yang memiliki nilai penting bagi masyarakat tradisional Kakadu. Nama itu dipilih karena bentuk bangunan menyerupai desaing cangkang kura-kura (sebuah simbola yang sarat makna tentang perlindungan, kesinambungan, dan hubungan erat antara manusia dan alam).
Di Warradjan Cultural Centre, pengunjung akan menemukan pameran interaktif yang menceritakan kehidupan masyarakat Bininj/Mungguy.
Warradjan Cultural Centre tidak hanya menampilkan artefak, tetapi juga menjadi ruang edukasi yang menekankan pentingnya menghormati tanah, air, dan hewan. Pengunjung diajak untuk memahami bahwa Kakadu bukan sekedar taman nasional, tetapi juga tanah leluhur yang penuh makna spiritual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASM)
Kakadu National Park, merupakan jantung alam liar di Australia Utara. Ketika Anda menyambangi Kakadu, Anda akan dimanjakan dengan pemandangan tebing batu kuno, rawa yang penuh dengan berbagai macam jenis burung.
Medcom.id yang mengunjungi langsung Kakadu National Park mendapatkan pengalaman menarik. Bersama tim AirAsia dan perwakilan dari Cyaround Australia Tours memulai petualangan ke Kakadu National Park dengan tujuan pertama Fogg Dam.
Fogg Dam
Fogg Dam bukan hanya kawasan lahan basah tropis biasa, melainkan juga salah satu spot terbaik di Northern Territory untuk menyaksikan burung liar, buaya, hingga panorama alam basah.Pemandu wisata dari Cyaround Australia Tours, Jack mengungkapkan bahwa di Fogg Dam terdapat banyak jenis burung.
"Di sini terdapat banyak jenis burung dan juga terdapat hewan-hewan khas lainnya," ujar Jack.
Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat lebih dari 230 spesies burunt tercatat hidup atau bermigrasi di Fogg Dam. Dari bangau raksasa, bebek liar hingga kawanan angsa magpie yang berterebangan di atas air.
Setelah menyaksikan panorama indah di Fogg Dam, Medcom.id bersama rombongan menuju ke penginapan yang bernama Cooinda Lodge Kakadu.
Penginapan nyaman Cooinda Lodge Kakadu
Bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman menarik tapi tetap nyaman saat ke Kakadu National Park, pilihan tinggal Cooinda Lodge adalah jawabannya.Cooinda menawarkan perpaduan unik antara kenyamanan moderen dan kedekatan dengan alam liar khas Northern Territory.
Cooinda didesain menyerupai desa kecil tropis. Bangunan-bangunannya tersebar di antara taman hijau dan pepohonan rindang, menciptakan nuansa santai setelah seharian berpetualang di Kakadu.
Baca juga: Sensasi Mendebarkan Berenang Bersama Buaya Raksasa di Kota Darwin
Fasilitasnya terdapat kamar dan kabin ber-ac dengan desain yang nyaman, kolam renang, bistro dan bar, toko kecil, camping dan caravan park bagi wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman lebih dekat dengan alam.
Kisaran harga kamar pun beragam. Jika memilih kamar dengan gaya gampling standar berkisar antara AUD141-237, namun jika ingin tipe kamar standar hotel berkisar sekitar AUD409 atau (Rp4,4 juta). Bahkan, Cooinda Lodge menyiapkan konsep glamping menarik dengan harga kisaran AUD1500 atau sekitar Rp15 juta dalam semalam. Keunggulannya lokasi penginapan lebih tenang dan menawarkan pemandangan khas alam liar Kakadu di depan view kamar.
Gunlom Falls
Setelah menginap semalam di Cooinda Lodge, Medcom.id bersama rombongan melanjutkan kegiatan ke Gunlom Falls. Ya, Gunlom Falls merupakan air terjun yang terkenal karena keindahannya, tetapi juga karena pengalaman unik berenang di kolam alami di puncak tebing dengan pemandangan spektakuler.
Suasana Gunlom Falls. (Foto: Medcom.id/Alfa Mandalika)
Jika kalian datang saat musim hujan, aliran air deras jatuh dari tebing batu pasir yang tinggi, menciptakan suara gemuruh yang menggetarkan. Sedangkan saat musim kemarau, debit air berkurang, tetapi justru kolam di puncak tetap menjadi jernih dan tenang. Lokasi itu pun menjadi favorit para wisatawan lokal dan mancanegera untuk berenang.
Medcom.id yang juga merasakan sensasi menarik saat menjajal berenang di puncak tebing Gunlom Falls. Air yang segar serta panorama yang indah menjadi pengalaman menarik yang tak terlupakan.
Yellow Water Cruise
Setelah menikmati Gunlom Falls, Medcom.id juga mengikuti kegiatan menikmati sunrise di pagi hari. Ya, pengalaman wajib lainnya saat di Kakadu National Park adalah mengikuti Yellow Water Cruise.Kegiatan di pagi hari itu akan menyaksikan buaya raksasa yang bergerak diam-diam di bawah permukaan dan menyaksikan matahari terbit. Selain itu, akan ada banyak teratai dan kumpulan binatang lainnya yang hidup bersama di sekitar South Alligator River Floodplains, suatu tempat habitat yang sangat kaya dengan keanekaragaman hayati. Kawasan ini menjadi rumah bagi lebih dari 280 spesies burung, buaya air asin, kerbau liar, kura-kura, dan berbagai jenis ikan.
Yellow Water Cruise berdurasi selama 90 menit dan akan dipandu oleh pemandu lokal yang menceritakan jenis spesises serta sejarah lainnya.
Di antara banyak pengunjung terlihat selalu mendokumentasikan dengan kamera yang oke agar menghasilkan foto yang bagus.
Warradjan Cultural Centre
Selain menjelajahi panorama khas dan menyaksikan langsung spesies hewan liar yang menarik di Kakadu National Park, Medcom.id juga mengunjungi Warradjan Cultural Centre.Ya, dalam museum itu diceritakan bagaimana kisah tentang budaya aborigin yang telah hidup di tanah tersebut selama 65 ribu tahub lebih.
Warradjan berarti kura-kura babi (pig-nosed turtle), salah satu hewan yang memiliki nilai penting bagi masyarakat tradisional Kakadu. Nama itu dipilih karena bentuk bangunan menyerupai desaing cangkang kura-kura (sebuah simbola yang sarat makna tentang perlindungan, kesinambungan, dan hubungan erat antara manusia dan alam).
Di Warradjan Cultural Centre, pengunjung akan menemukan pameran interaktif yang menceritakan kehidupan masyarakat Bininj/Mungguy.
Warradjan Cultural Centre tidak hanya menampilkan artefak, tetapi juga menjadi ruang edukasi yang menekankan pentingnya menghormati tanah, air, dan hewan. Pengunjung diajak untuk memahami bahwa Kakadu bukan sekedar taman nasional, tetapi juga tanah leluhur yang penuh makna spiritual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASM)