WISATA

Setelah Staycation Populer, Ini 3 Tren Wisata pada 2023

A. Firdaus
Jumat 09 Desember 2022 / 13:38
Jakarta: Setelah Staycation menjadi favorit para pelancong melepas dahaga berlibur, kali ini ada tiga tren wisata yang diprediksi bakal terjadi pada 2023. Ketiga tren itu di antaranya Workation, Sport Tourism, dan Bleisure.

Tahun 2022 bisa dikatakan menjadi momen masyarakat kembali traveling, usai adanya pandemi covid-19. Tak ayal, banyak yang memilih berwisata yang bersifat staycation. Dalam artian, memilih menginap yang dekat-dekat saja sambil menikmatinya bersama keluarga.

"Tren Staycation masih populer sih sebelumnya. Value dari Staycation ini sangat terkait dengan keluarga muda di kota dengan banyak aktivitas," ujar Shirley Lesmana, Chief Marketing Officer Traveloka dalam kegiatan media, peluncuran tagline terbaru Traveloka “Life, Your Way” Kamis (8/12/2022) di Jakarta.

"Mereka butuh healing dan kesadaran produktivitas bukan lagi ini long hour. Kemudian mengambil liburan bukan lagi yang tak produktif. Bisa dikatakan ini menjadi pergeseran tren yang positif," terang Shirley.


Shirley Lesmana, Chief Marketing Officer Traveloka. (Foto: A. Firdaus/Medcom)

Pada 2023 nanti, setidaknya ada 3 tren wisata yang diprediksi Shirley Lesmana, Chief Marketing Officer Traveloka. Menurutnya, pada 2023 para wisatawan juga sudah berani melakukan perjalanan lebih jauh dan lebih lama.

Berikut ini 3 tren Wisata yang bakal terjadi pada 2023:
 

1. Workation


Beberapa belakangan ini ada work from Bali, Work Form Jogja, atau kerja di luar kota lainnya yang menjadi pilihan seiring status Work Form Home dari perusahaan. Dan sejauh ini beberapa perusahaan masih menerapkan hybrid working policy.

"Bahkan beberapa survey yang kami baca juga ternyata untuk hybrid working policy ini sesuatu yang sangat penting, secara langsung atau tidak langsung. Kebutuhan atau aspirasi hybrid working policy yang mendorong adanya tren workation," ucap Shirley.
 

2. Sport Tourism


Pada 2023 ini setidaknya ada banyak event olahraga yang tersaji. Salah satunya MotoGP, World Superbike yang digelar di Mandalika, atau pun F1 Powerboat yang bakal berlangsung di Danau Toba. Di sini bisa menjadi momen para traveler untuk ikut menonton langsung sambil berwisata di daerah event tersebut.

Sport tourism juga dilihat dari kesadaran masyarakat untuk wellbeing, baik fisik maupun mental. Hal ini membuat para masyarakat untuk mengikuti lomba lari, baik bersifat 5 K atau pun yang marathon.

"Biasanya masyarakat pergi ke Bali untuk maraton, atau misalnya bersama teman-teman komunitas olahraga yoga ke Jogja ataukei Ubud, atau misalnya lomba maraton di Indonesia Timur sambil melihat keindahan alam itu menjadi tren yang bisa kami lihat," terang Shirley.
 

3. Bleisure


Ini singkatan dari Bisnis dan Leisure, bisa dikatakan juga worktrip. Di mana setelah melakukan bisnis di luar kota, kemudian mereka lanjut mengunjungi destinasi wisata di dekat tempat berbisnis.

"Jadi all in all, kami melihat kebutuhan pengguna Traveloka saat ini tidak uniform. Semakin lama semakin personalize, semakin beragam, jadi tantangannya adalah kami harus jauh lebih baik untuk memberikan solusi atau layanan yang terbaik untuk menciptakan segala kebutuhan pengguna," pungkas Shirley.
(FIR)

MOST SEARCH