WISATA

Kunjungan Wisman ke Indonesia Periode Januari-Mei 2024 Meningkat, Wisnus Menurun

Medcom
Jumat 12 Juli 2024 / 11:10
Jakarta: Perkembangan sektor pariwisata terus menunjukkan tren positif. Pernyataan itu terpapar pada fakta yang dibeberkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) peningkatan jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) pada periode Januari-Mei 2024.

Tren ini diharapkan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi (devisa) dan terbukanya lapangan kerja. Seperti yang diutarkan Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya.

"Secara akumulatif jumlah kunjungan Wisman ke Indonesia pada Januari hingga Mei 2024 mencapai 5.244.213 kunjungan. Angka ini naik 23,78 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023," kata Nia dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2024).

Baca juga: Rute Penerbangan Kuala Lumpur-Labuan Bajo Bakal Naikkan Kunjungan Wisman

Nia juga membandingkannya pada bulan sebelumnya, yaitu April 2024. Di mana pertumbuhan Wisman meningkat 7,36 persen atau mencapai 1.145.499 kunjungan.

“Alhamdulillah performansi Wisman di tahun ini bagus. Jadi tren inilah yang harus kita jaga supaya tren positif terus berlanjut. Karena jumlah Wisman akan membawa dampak terhadap jumlah devisa dan devisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja,” kata Nia Niscaya.
 

Wisatawan asal Malaysia masih memimpin


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat lima negara dengan kunjungan terbanyak yakni Malaysia sebesar 17,47 persen, Australia 11,98 persen, Singapura 9,69 persen, Tiongkok 8,61 persen, dan India 7,08 persen. Dengan rata-rata lama tinggal (lenght of stay) sekitar 7,58 malam.

Kenaikan jumlah Wisman tentunya tidak lepas dari sederet kegiatan yang dilakukan Kemenparekraf di pasar-pasar utama wisman. Hal ini guna menjaga agar pariwisata Indonesia tetap menjadi top of mind dan Indonesia menjadi pilihan Wisman.


Pertumbuhan Wisman meningkat 7,36 persen atau mencapai 1.145.499 kunjungan. Dok. Kemenparekraf

Di antaranya sales mission Australia bersama BPOLBF, famtrip wholesalers Australia, famtrip wholesalers New Zealand, famtrip edutravel segmen teacher/lecturer Australia serta inovasi mega famtrip dan table top untuk TA/TO pasar Asia Selatan dan Tengah.

“Saya kira itu sebetulnya untuk wisatawan mancanegara dan tentu event-event juga dikreasikan untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dan Wisatawan Nusantara sebagai atraksi,” ujar Nia.

Sementara, untuk jumlah kunjungan Wisatawan Nusantara pada Mei 2024 mencapai 626.668 perjalanan. Angka ini turun 17,74 persen bila dibandingkan April 2024 dan naik 5,63 persen bila dibandingkan pada Mei 2023.

“Apakah orang sudah mulai cinta dengan program #DiIndonesiaAja? Mudah-mudahan. Sehingga Wisnusnya nampaknya turun. Tapi ini adalah tren yang harus kita jaga supaya ekspor itu surplus karena kita perlu devisa. Dan Wisnus (wisatawan nusantara) juga tentu harus ditingkatkan karena dia menggerakkan perekonomian kita,” kata Nia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH