WISATA
Prediksi Tren Healing 2023, dari Nonton Konser hingga Traveling
Medcom
Sabtu 07 Januari 2023 / 07:19
Jakarta: Sebutan healing merupakan salah satu cara penyegaran pikiran dari aktivitas-aktivitas yang membuat lelah. Sebutan ini mulai populer saat pandemi Covid-19 di Indonesia berlangsung.
Tren tahun-tahun sebelumnya menikmati healing seperti menonton konser musik secara virtual hingga menemukan lokasi 'hidden gem' yang terkesan jarang dikunjungi. Semua yang mereka lakukan memanfaaatkan semaksimal mungkin teknologi yang ada.
Pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM telah dicabut oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2022 lalu. Kemungkinan untuk lebih aktif dalam melakukan perjalanan dan kunjungan masyarakat akan semakin banyak.
Tren 2023 pun sudah mulai-mulai dirasakan pada akhir tahun 2022. Tetapi, kemungkinan juga akan ada tren baru di tahun ini. Berikut prediksi tren healing tahun 2023 di Indonesia:
Jika tahun sebelumnya masih dengan konser-konser secara daring, pada tahun ini akan ramai konser musik secara langsung. Tentu hal ini sudah mulai dirasakan masyarakat Indonesia sejak pertengahan 2022.
Apalagi, pada 2023 ini sudah ada banyak artis lokal maupun internasional, yang melakukan tur konser ke Indonesia. Sudah mulai banyak berdatangan tanggal pasti kapan konser tersebut berlangsung.
Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa pada Desember lalu mengungkapkan bahwa animo konsumen untuk menonton konser pun sangat tinggi, bila dilihat dari pemesanan di platform Tiket.
"Kalau 2023 kita lihat ada beberapa (acara) cukup besar, kita coba dan yakin akan lebih besar dari 2022 terutama untuk event-event dan konser-konser ini," kata Gaery.
Menurut Gaery juga, konser yang paling diminati dan dinanti-nantikan adalah grup dari Korea Selatan atau K-Pop. Ditambah juga sederet festival musik di Indonesia yang melibatkan banyak musisi papan atas Indonesia.
Pasca-pandemi Covid-19 menciptakan pola kerja yang fleksibel, di mana beberapa perusahaan tidak diharuskan lagi bekerja dari kantor untuk para pegawainya.
Tren workcation ini telah dirasakan sejak 2022 akhir, di mana workcation memungkinkan seseorang untuk tetap bekerja, meskipun sedang melakukan liburan.
Terlebih, Menparekraf Sandiaga Uno pada Desember 2022 lalu mengatakan bahwa tren workcation bisa berkembang di Indonesia pada tahun ini. Biasa disebut dengan Digital Nomad juga.
Digital Nomad merupakan istilah untuk orang-orang yang bekerja secara digital dari tempat yang berpindah-pindah. Biasanya Digital Nomad ini memilih tempat seperti perpustakaan, kafe, atau tempat pariwisata.
Masyarakat Indonesia akan mulai tertarik untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang berhubungan dengan destinasi alam. Bisa juga disebut dengan Off-Grid Travel, kegiatan ini menawarkan wisatawan untuk berlibur di alam yang tidak mengharuskan handal untuk menetap di alam bebas.
Telah disediakan seperti penginapan, namun kamu tetap merasakan kebebasan karena sekitarnya adalah suasana alam bebas.
Hal ini juga bergandengan dengan tren Wellness Tourism, di mana para wisatawan bisa lebih menikmati liburan mereka yang berdampak sehat bagi tubuh mereka. Wellness atau healthy lifestyle tourism yang memberikan layanan peningkatan kesehatan, pemeliharaan, dan pencegahan yang lebih ditekankan pada relaksasi dan keindahan penampilan,
Tren ini memang sudah mulai dirasakan dalam sebutan 'short trip' atau 'staycation'. Menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih atau menikmati waktu sendirian dalam waktu yang tidak begitu lama.
Berdasarkan riset Pegipegi Travel Report 2022, sebagian besar pengguna mengalokasikan biaya untuk melakukan perjalanan per satu kali, pada kisaran Rp1-3 juta dan Rp3-5 juta.
Riset Pegipegi terhadap median harga hotel di sembilan wilayah populer Indonesia, pada median harga hotel di Indonesia berada di rentang Rp250-500 ribu.
Dengan kata lain, masyarakat yang lebih berminat untuk menempati akomodasi lebih terjangkau. Sehingga, banyak layanan akomodasi menawarkan kisaran harga di atas, mengingat akomodasi menjadi salah satu poin penting untuk melakukan perjalanan.
Itulah tren healing di tahun 2023. Apakah kamu sudah merencanakan salah satunya di tahun ini? Semoga dengan tren di atas, kamu bisa mengatur dengan baik perjalanan menyegarkan dirimu!
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Tren tahun-tahun sebelumnya menikmati healing seperti menonton konser musik secara virtual hingga menemukan lokasi 'hidden gem' yang terkesan jarang dikunjungi. Semua yang mereka lakukan memanfaaatkan semaksimal mungkin teknologi yang ada.
Pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM telah dicabut oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2022 lalu. Kemungkinan untuk lebih aktif dalam melakukan perjalanan dan kunjungan masyarakat akan semakin banyak.
Tren 2023 pun sudah mulai-mulai dirasakan pada akhir tahun 2022. Tetapi, kemungkinan juga akan ada tren baru di tahun ini. Berikut prediksi tren healing tahun 2023 di Indonesia:
1. Konser Musik
Jika tahun sebelumnya masih dengan konser-konser secara daring, pada tahun ini akan ramai konser musik secara langsung. Tentu hal ini sudah mulai dirasakan masyarakat Indonesia sejak pertengahan 2022.
Apalagi, pada 2023 ini sudah ada banyak artis lokal maupun internasional, yang melakukan tur konser ke Indonesia. Sudah mulai banyak berdatangan tanggal pasti kapan konser tersebut berlangsung.
Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa pada Desember lalu mengungkapkan bahwa animo konsumen untuk menonton konser pun sangat tinggi, bila dilihat dari pemesanan di platform Tiket.
"Kalau 2023 kita lihat ada beberapa (acara) cukup besar, kita coba dan yakin akan lebih besar dari 2022 terutama untuk event-event dan konser-konser ini," kata Gaery.
Menurut Gaery juga, konser yang paling diminati dan dinanti-nantikan adalah grup dari Korea Selatan atau K-Pop. Ditambah juga sederet festival musik di Indonesia yang melibatkan banyak musisi papan atas Indonesia.
2. Workcation / Bussiness Leisure
Pasca-pandemi Covid-19 menciptakan pola kerja yang fleksibel, di mana beberapa perusahaan tidak diharuskan lagi bekerja dari kantor untuk para pegawainya.
Tren workcation ini telah dirasakan sejak 2022 akhir, di mana workcation memungkinkan seseorang untuk tetap bekerja, meskipun sedang melakukan liburan.
Terlebih, Menparekraf Sandiaga Uno pada Desember 2022 lalu mengatakan bahwa tren workcation bisa berkembang di Indonesia pada tahun ini. Biasa disebut dengan Digital Nomad juga.
Digital Nomad merupakan istilah untuk orang-orang yang bekerja secara digital dari tempat yang berpindah-pindah. Biasanya Digital Nomad ini memilih tempat seperti perpustakaan, kafe, atau tempat pariwisata.
3. Glamping dan Hidden gems
Masyarakat Indonesia akan mulai tertarik untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang berhubungan dengan destinasi alam. Bisa juga disebut dengan Off-Grid Travel, kegiatan ini menawarkan wisatawan untuk berlibur di alam yang tidak mengharuskan handal untuk menetap di alam bebas.
Telah disediakan seperti penginapan, namun kamu tetap merasakan kebebasan karena sekitarnya adalah suasana alam bebas.
Hal ini juga bergandengan dengan tren Wellness Tourism, di mana para wisatawan bisa lebih menikmati liburan mereka yang berdampak sehat bagi tubuh mereka. Wellness atau healthy lifestyle tourism yang memberikan layanan peningkatan kesehatan, pemeliharaan, dan pencegahan yang lebih ditekankan pada relaksasi dan keindahan penampilan,
4. Frugal Travel
Tren ini memang sudah mulai dirasakan dalam sebutan 'short trip' atau 'staycation'. Menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih atau menikmati waktu sendirian dalam waktu yang tidak begitu lama.
Berdasarkan riset Pegipegi Travel Report 2022, sebagian besar pengguna mengalokasikan biaya untuk melakukan perjalanan per satu kali, pada kisaran Rp1-3 juta dan Rp3-5 juta.
Riset Pegipegi terhadap median harga hotel di sembilan wilayah populer Indonesia, pada median harga hotel di Indonesia berada di rentang Rp250-500 ribu.
Dengan kata lain, masyarakat yang lebih berminat untuk menempati akomodasi lebih terjangkau. Sehingga, banyak layanan akomodasi menawarkan kisaran harga di atas, mengingat akomodasi menjadi salah satu poin penting untuk melakukan perjalanan.
Itulah tren healing di tahun 2023. Apakah kamu sudah merencanakan salah satunya di tahun ini? Semoga dengan tren di atas, kamu bisa mengatur dengan baik perjalanan menyegarkan dirimu!
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)