WISATA
Ini Faktor yang Membuat Jatiluwih menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2024
A. Firdaus
Selasa 10 Desember 2024 / 11:08
Tabanan: Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengagumi dan memberikan apresiasi yang tinggi atas penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan di Desa Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali. Desa Wisata yang berjalan secara konsisten ini dapat memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat lokal, kelestarian budaya, serta keberlanjutan lingkungan.
Saat kunjungan kerja ke Desa Wisata Jatiluwih, Senin (9/12/2024), Menpar Widiyanti mengatakan, Desa Jatiluwih telah menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam pengembangan potensi Warisan Budaya. Hal itu tergambar dalam penerapan sistem subak yang menjadi fondasi praktik agrikultur di Jatiluwih, sehingga memperoleh UNESCO World Cultural Heritage pada tahun 2012.
"Meskipun baru ditetapkan menjadi desa wisata pada tahun 2016, Desa Jatiluwih telah lama menunjukkan upaya secara komunal dalam pengembangan pelestarian Budaya dan Lingkungan,” ujar Menpar Widiyanti.
Sejalan dengan upaya tersebut Jatiluwih semakin menjadi salah satu tujuan utama wisatawan ke Bali, sebagaimana disebutkan oleh DPP ASITA Prov Bali bahwa saat ini kurang lebih 80 persen angka wisman ke Bali mengunjungi Desa Wisata Jatiluwih.
Baca juga: Tampilkan Wajah Baru Desa Wisata, Ini Pemenang ADWI 2024
Dengan capaian dan praktik baik pengembangan pariwisata, Jatiluwih kemudian ditetapkan sebagai Desa Wisata Tersertifikasi Berkelanjutan melalui program Kemenpar Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan untuk Desa Wisata (SertiDEWI) 2024. Pada tahun yang sama Kemenpar juga mengusulkan Jatiluwih sebagai nominasi di kancah Internasional dan terpilih menjadi salah satu pemenang Best Tourism Villages by UN Tourism bersama Desa Wisata Wukirsari (D.I. Yogyakarta).

Desa Wisata Jatiluwih secara konsisten dapat memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat lokal, kelestarian budaya, serta keberlanjutan lingkungan. Dok. Kemenpar
Menpar Widiyanti menambahkan bahwa pengembangan Pariwisata Berkelanjutan merupakan prinsip yang menjadi pondasi implementasi program Flagship Kementerian Pariwisata. Salah satunya melalui program pengembangan Desa Wisata yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengintegrasikan kearifan lokal dan melestarikan lingkungan.
"Saya berharap kepada Pemerintah daerah, Asosiasi dan Industri untuk mewujudkan penerapan pariwisata berkelanjutan di Desa-desa Wisata lainnya baik di Kabupaten Tabanan maupun di Provinsi Bali, dan mendorong Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan Desa Wisata," kata Menpar.
Pada kesempatan kunjungan kerja ke Jatiluwih tersebut Menpar Widiyanti bersama Wamenpar Ni Luh Puspa menandatangani prasasti Best Tourism Village by UN Tourism, serta berdiskusi dengan pemangku kepentingan pariwisata setempat. Turut hadir Bersama Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya; Kadispar Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun; Kadispar Kabupaten Tabanan, AA Ngurah Satria Tenaya, serta Manager Operasional DTW Jatiluwih, I Ketut Purna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Saat kunjungan kerja ke Desa Wisata Jatiluwih, Senin (9/12/2024), Menpar Widiyanti mengatakan, Desa Jatiluwih telah menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam pengembangan potensi Warisan Budaya. Hal itu tergambar dalam penerapan sistem subak yang menjadi fondasi praktik agrikultur di Jatiluwih, sehingga memperoleh UNESCO World Cultural Heritage pada tahun 2012.
"Meskipun baru ditetapkan menjadi desa wisata pada tahun 2016, Desa Jatiluwih telah lama menunjukkan upaya secara komunal dalam pengembangan pelestarian Budaya dan Lingkungan,” ujar Menpar Widiyanti.
Sejalan dengan upaya tersebut Jatiluwih semakin menjadi salah satu tujuan utama wisatawan ke Bali, sebagaimana disebutkan oleh DPP ASITA Prov Bali bahwa saat ini kurang lebih 80 persen angka wisman ke Bali mengunjungi Desa Wisata Jatiluwih.
Baca juga: Tampilkan Wajah Baru Desa Wisata, Ini Pemenang ADWI 2024
Dengan capaian dan praktik baik pengembangan pariwisata, Jatiluwih kemudian ditetapkan sebagai Desa Wisata Tersertifikasi Berkelanjutan melalui program Kemenpar Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan untuk Desa Wisata (SertiDEWI) 2024. Pada tahun yang sama Kemenpar juga mengusulkan Jatiluwih sebagai nominasi di kancah Internasional dan terpilih menjadi salah satu pemenang Best Tourism Villages by UN Tourism bersama Desa Wisata Wukirsari (D.I. Yogyakarta).

Desa Wisata Jatiluwih secara konsisten dapat memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat lokal, kelestarian budaya, serta keberlanjutan lingkungan. Dok. Kemenpar
Menpar Widiyanti menambahkan bahwa pengembangan Pariwisata Berkelanjutan merupakan prinsip yang menjadi pondasi implementasi program Flagship Kementerian Pariwisata. Salah satunya melalui program pengembangan Desa Wisata yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengintegrasikan kearifan lokal dan melestarikan lingkungan.
"Saya berharap kepada Pemerintah daerah, Asosiasi dan Industri untuk mewujudkan penerapan pariwisata berkelanjutan di Desa-desa Wisata lainnya baik di Kabupaten Tabanan maupun di Provinsi Bali, dan mendorong Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan Desa Wisata," kata Menpar.
Pada kesempatan kunjungan kerja ke Jatiluwih tersebut Menpar Widiyanti bersama Wamenpar Ni Luh Puspa menandatangani prasasti Best Tourism Village by UN Tourism, serta berdiskusi dengan pemangku kepentingan pariwisata setempat. Turut hadir Bersama Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya; Kadispar Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun; Kadispar Kabupaten Tabanan, AA Ngurah Satria Tenaya, serta Manager Operasional DTW Jatiluwih, I Ketut Purna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)