Jakarta: Jika kamu berjalan ke Kota Tua Jakarta, kamu akan menemukan lampion khas Korea bernama Cheongsachorong. Lampion ini diketahui digunakan untuk menghiasi Kota Tua dalam sehari.
Ternyata, rangkaian ini memang merupakan peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Republik Korea Selatan dan Republik Indonesia. Acara ini bekerja sama antara Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.
Selain lampion, muda-mudi berparade mengenakan Hanbok membawa Cheongsachorong. Parade ini dilaksanakan di Taman Fatahillah pada Rabu, 31 Mei 2023 dalam acara Korean Culture Day edisi Mei 2023.
.jpg)
(Korean Culture Day di Kota Tua. Foto: Dok. Istimewa)
“Melalui acara ini, KCCI ingin memperkenalkan lampion khas Korea, Cheongsachorong kepada masyarakat Indonesia. Kami juga berharap pada kesempatan ini bisa terjadi pertukaran budaya antara Korea dan Indonesia,” kata Direktur KCCI Kim Yong Woon di Jakarta.
Acara dibuka dengan penampilan tarian dari Korea, Buchaechum, dan Indonesia, Tari Betawi Ronggeng Blantek. Keindahan tarian dua negara membuat suasana acara semakin meriah.
Acara dilanjutkan dengan gelar wicara tentang adanya kesamaan sejarah antara Korea dan Indonesia, pengalaman membuat Cheongsachorong, serta parade bersama.
Aulia Putriningtias
(TIN)
Ternyata, rangkaian ini memang merupakan peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Republik Korea Selatan dan Republik Indonesia. Acara ini bekerja sama antara Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.
Selain lampion, muda-mudi berparade mengenakan Hanbok membawa Cheongsachorong. Parade ini dilaksanakan di Taman Fatahillah pada Rabu, 31 Mei 2023 dalam acara Korean Culture Day edisi Mei 2023.
.jpg)
(Korean Culture Day di Kota Tua. Foto: Dok. Istimewa)
“Melalui acara ini, KCCI ingin memperkenalkan lampion khas Korea, Cheongsachorong kepada masyarakat Indonesia. Kami juga berharap pada kesempatan ini bisa terjadi pertukaran budaya antara Korea dan Indonesia,” kata Direktur KCCI Kim Yong Woon di Jakarta.
Acara dibuka dengan penampilan tarian dari Korea, Buchaechum, dan Indonesia, Tari Betawi Ronggeng Blantek. Keindahan tarian dua negara membuat suasana acara semakin meriah.
Acara dilanjutkan dengan gelar wicara tentang adanya kesamaan sejarah antara Korea dan Indonesia, pengalaman membuat Cheongsachorong, serta parade bersama.
Aulia Putriningtias
(TIN)