WISATA
Menparekraf: Libur Lebaran Bawa Dampak Besar bagi Pelaku Parekraf
Aulia Putriningtias
Minggu 14 April 2024 / 19:05
Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan bahwa pergerakan mudik Lebaran membawa dampak besar bagi pelaku parekraf. Mulai dari pelaku UMKM hingga desa wisata.
Menurut Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, mudik dan libur Lebaran tahun ini akan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ini karena telah memasuki pascapandemi, sehingga tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat.
"Berdasarkan hasil survei, ada tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat," kata Menparekraf Sandiaga, dilansir dari laman resmi Kemenparekraf.
Pergerakan masyarakat di libur Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta orang. Angka ini meningkat dibandingkan pada masa Lebaran tahun lalu sebesar 123,8 juta orang. Perputaran ekonomi di sektor pariwisata pun mencapai Rp276,11 triliun.
"Tapi ini naiknya hampir 50 persen (proyeksi pergerakan masyarakat) dibandingkan tahun lalu, jadi saya memprediksi angka (perputaran ekonomi) yang lebih tinggi lagi yaitu sekitar Rp350 triliun sampai Rp400 triliun," jelasnya.
.jpg)
(Menparekraf mengatakan berdasarkan hasil survei, ada tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Berdasarkan monitoring yang dilakukan Kemenparekraf, terpantau kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi di libur lebaran terus meningkat. Seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang jumlah kunjungannya mencapai 12 ribu pada satu hari setelah Lebaran.
Tidak hanya di destinasi wisata, tingkat okupansi hotel dan restoran di sejumlah daerah juga diprediksi naik antara 80 bahkan hingga mencapai 100 persen. Rata-rata lama tinggal antara satu sampai dua malam. Sedangkan, wisatawan dari luar provinsi dapat mencapai empat malam.
Masyarakat juga dapat berkunjung ke berbagai tempat wisata di sekitar jalan tol sebagai destinasi alternatif. Seperti Waduk Cengklik yang jarak tempuhnya hanya sekitar 9 menit dari Gerbang Tol Adi Soemarmo atau Wana Wisata Penggaron yang hanya sekitar 10 menit dari pintu keluar Tol Ungaran.
Hal ini mengingat bahwa transportasi pribadi masih menjadi pilihan masyarakat dalam mudik. Jumlahnya diperkirakan sekitar 18,3 persen. Dari 28,4 juta pemudik dari Jabodetabek, sebanyak 31,37 persen atau 11,10 juta pemudik bakal melintasi Tol Transjawa ke arah Jawa Tengah.
"Sebelum sampai di tujuan utama, wisatawan bisa beristirahat sambil menikmati destinasi," imbuh Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menurut Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, mudik dan libur Lebaran tahun ini akan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ini karena telah memasuki pascapandemi, sehingga tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat.
"Berdasarkan hasil survei, ada tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat," kata Menparekraf Sandiaga, dilansir dari laman resmi Kemenparekraf.
Pergerakan masyarakat di libur Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta orang. Angka ini meningkat dibandingkan pada masa Lebaran tahun lalu sebesar 123,8 juta orang. Perputaran ekonomi di sektor pariwisata pun mencapai Rp276,11 triliun.
"Tapi ini naiknya hampir 50 persen (proyeksi pergerakan masyarakat) dibandingkan tahun lalu, jadi saya memprediksi angka (perputaran ekonomi) yang lebih tinggi lagi yaitu sekitar Rp350 triliun sampai Rp400 triliun," jelasnya.
Kemenparekraf pantau pengunjung parekraf meningkat
.jpg)
(Menparekraf mengatakan berdasarkan hasil survei, ada tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Berdasarkan monitoring yang dilakukan Kemenparekraf, terpantau kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi di libur lebaran terus meningkat. Seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang jumlah kunjungannya mencapai 12 ribu pada satu hari setelah Lebaran.
Tidak hanya di destinasi wisata, tingkat okupansi hotel dan restoran di sejumlah daerah juga diprediksi naik antara 80 bahkan hingga mencapai 100 persen. Rata-rata lama tinggal antara satu sampai dua malam. Sedangkan, wisatawan dari luar provinsi dapat mencapai empat malam.
Masyarakat juga dapat berkunjung ke berbagai tempat wisata di sekitar jalan tol sebagai destinasi alternatif. Seperti Waduk Cengklik yang jarak tempuhnya hanya sekitar 9 menit dari Gerbang Tol Adi Soemarmo atau Wana Wisata Penggaron yang hanya sekitar 10 menit dari pintu keluar Tol Ungaran.
Hal ini mengingat bahwa transportasi pribadi masih menjadi pilihan masyarakat dalam mudik. Jumlahnya diperkirakan sekitar 18,3 persen. Dari 28,4 juta pemudik dari Jabodetabek, sebanyak 31,37 persen atau 11,10 juta pemudik bakal melintasi Tol Transjawa ke arah Jawa Tengah.
"Sebelum sampai di tujuan utama, wisatawan bisa beristirahat sambil menikmati destinasi," imbuh Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)