WISATA
5 Cara agar Pariwisata Jember Dapat Bersaing dengan Kabupaten Lain
A. Firdaus
Rabu 30 November 2022 / 17:19
Jember: Sejatinya, Kabupaten Jember memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa. Mulai dari wisata alam yang memesona hingga wisata edukasi yang memberi arti, semua ada di daerah yang berjuluk Kota Cerutu ini.
Sayangnya, Jember dikelilingi beberapa Kabupaten yang juga punya nama. Seperti Banyuwangi dengan Kawah Ijen-nya, Lumajang dengan Tumpak Sewu, serta Malang dengan Bromo-nya.
Namun Bupati Jember, Ir. Hendy Siswanto tak gentar. Bupati yang baru aktif bekerja delapan bulan lalu ini punya beberapa cara untuk membuat Pariwisata Jember lebih dikenal, baik secara nasional maupun internasional.
Tugas pertama yang sedang dilakukan Bupati Hendy adalah membangun infrastruktur seperti memperbaiki jalan akses menuju Jember.
"Kami telah membenahi jalan sejauh ini sudah 1200 km. Masih ada 700 km lagi yang harus kami benahi," ujar Bupati Hendy saat menjamu 25 wartawan yang tergabung dalam Himpunan Anak Media beberapa waktu lalu.
Tak hanya perbaikan jalan, Bupati Hendy juga memasang 30 ribu unit lampu demi menerangi jalan tersebut. Upaya ini dilakukan untuk menggaet para masyarakat di luar Kabupaten yang ingin datang ke Jember.
Bukan kebetulan, tapi ini menjadi langkah yang tepat bagi Bupati Hendy menggelar nonton bareng pertandingan Piala Dunia di Alun-alun Kota Jember. Terbukti, acara ini mampu menyedot warga di luar kabupaten Jember rela mendatangi tempat Nobar.
Menggelar Nobar, Bupati Hendy bekerja sama dengan pihak swasta. Menariknya, para UMKM tak dipungut biaya untuk menjajakan dagangannya di sekitar area Nobar.
Dari sektor pariwisata, Kabupaten Jember memiliki event yang telah mendunia yakni Jember Fashion Carnaval, kemudian ada Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI) yang telah memasuki tahun keempat dan menghadirkan 20 Duta Besar berbagai negara ke Jember, salah satunya dari Kuba negara penghasil tembakau cerutu terbaik dunia
“Cara mengakselerasi Jember adalah dengan branding. Jember tak perlu malu untuk membranding dengan suatu event yang sudah eksis, sebut saja seperti Jember Fashion Carnaval, terus memanfaatkan momentum Piala Dunia Qatar 2022, kemudian membonceng event Jember Kota Cerutu Indonesia, dan seterusnya," kata Bupati Hendy.
Penyelenggaraan event yang telah eksis dan besar, menurut Hendy, menjadi sarana positif untuk Pemkab Jember berkolaborasi membranding daerahnya lebih efektif dan akselerasinya pun nyata.
“Karena harus diakui, jika Pemda yang menyelenggarakan event itu sendiri, dapat dipastikan tidak bakal sukses dan sebesar seperti itu,” katanya.
Diakui, untuk menyambangi Jember wisatawan harus transit terlebih dahulu di kota Surabaya, baik yang menggunakan pesawat maupun moda kereta api. Setelah itu, wisatawan harus melanjutkan perjalanan sekitar 3-4 jam lagi. Jalannya pun belum semulus jalan layang ‘Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ)’.
Bupati Hendy pun sudah punya rencana untuk bisa meredam keresahan tersebut. Yaitu dengan menghidupkan kembali Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Bandara ini sudah 20 tahun tak beroperasi karena tidak ada penerbangan komersial di bandara tersebut, selain itu panjang runaway yang belum memenuhi syarat.
"Insya Allah pada 1 Januari 2023 ada penerbangan komersial dengan menggunakan pesawat carter Grand Caravan 208 B dengan jumlah penumpang sembilan orang," kata Bupati Hendy.
Menurutnya, akses jalan menuju ke Kabupaten Jember dari Kota Surabaya atau sebaliknya selalu terjadi kemacetan di sekitar Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang karena ruas jalan yang menyempit (bottle neck), sehingga perlu solusi untuk mengatasi hal tersebut agar kunjungan ke Jember meningkat.
"Saya harus cepat mengambil langkah untuk menyewa pesawat agar akses menuju ke Kabupaten Jember bisa lebih mudah dan menghidupkan kembali Bandara Notohadinegoro yang berada di Kecamatan Ajung," tuturnya.
Ia menjelaskan Pemkab Jember akan melakukan uji coba menyewa pesawat Grand Caravan 208 B selama satu tahun untuk penerbangan komersial di Bandara Notohadinegoro dengan memberikan subsidi kepada penumpang sebesar 50 persen.
"Kami berikan subsidi hingga 50 persen, sehingga tiket penerbangan Jember-Surabaya atau sebaliknya dipatok dengan harga Rp650 ribu dengan empat kali perjalanan," kata Bupati Hendy.
Rencananya jadwal penerbangan Jember-Surabaya pada pukul 06.00 WIB dan 16.00 WIB. Sedangkan penerbangan Surabaya-Jember pada pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB.
"Tujuan kami menyewa pesawat untuk menunjukkan kepada maskapai penerbangan bahwa ada penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara dari Jember yang merupakan kerja konkrit kami," tegasnya.
Sementara untuk pariwisata yang akan dipoles, Bupati Hendy telah memiliki konsep untuk membuat salah satu destinasi andalan Jember, yaitu Tanjung Papuma agar lebih ciamik.
"Nanti kami akan membuat jembatan melingkar yang mengelilingi gunung, tinggal pelaksanaannya aja," ujar Hendy.
Papuma sendiri singkatan dari Pasir Putih Malikan. Destinasi wisata yang berjarak lebih kurang 34 km dari Pusat Kota ini tak hanya menjual pesona pantainya, melainkan terdapat Wihara Sri Wulan, puncak Siti Hingcil, dan kawasan ini masih masuk dalam hutan lindung yang terjaga keasliannya, sehingga menjadikannya salah satu surga bagi penggemar fotografi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sayangnya, Jember dikelilingi beberapa Kabupaten yang juga punya nama. Seperti Banyuwangi dengan Kawah Ijen-nya, Lumajang dengan Tumpak Sewu, serta Malang dengan Bromo-nya.
Namun Bupati Jember, Ir. Hendy Siswanto tak gentar. Bupati yang baru aktif bekerja delapan bulan lalu ini punya beberapa cara untuk membuat Pariwisata Jember lebih dikenal, baik secara nasional maupun internasional.
1. Infrastruktur
Tugas pertama yang sedang dilakukan Bupati Hendy adalah membangun infrastruktur seperti memperbaiki jalan akses menuju Jember.
"Kami telah membenahi jalan sejauh ini sudah 1200 km. Masih ada 700 km lagi yang harus kami benahi," ujar Bupati Hendy saat menjamu 25 wartawan yang tergabung dalam Himpunan Anak Media beberapa waktu lalu.
Tak hanya perbaikan jalan, Bupati Hendy juga memasang 30 ribu unit lampu demi menerangi jalan tersebut. Upaya ini dilakukan untuk menggaet para masyarakat di luar Kabupaten yang ingin datang ke Jember.
2. Manfaatkan momen Piala Dunia
Bukan kebetulan, tapi ini menjadi langkah yang tepat bagi Bupati Hendy menggelar nonton bareng pertandingan Piala Dunia di Alun-alun Kota Jember. Terbukti, acara ini mampu menyedot warga di luar kabupaten Jember rela mendatangi tempat Nobar.
Menggelar Nobar, Bupati Hendy bekerja sama dengan pihak swasta. Menariknya, para UMKM tak dipungut biaya untuk menjajakan dagangannya di sekitar area Nobar.
3. Tak malu membranding
Dari sektor pariwisata, Kabupaten Jember memiliki event yang telah mendunia yakni Jember Fashion Carnaval, kemudian ada Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI) yang telah memasuki tahun keempat dan menghadirkan 20 Duta Besar berbagai negara ke Jember, salah satunya dari Kuba negara penghasil tembakau cerutu terbaik dunia
“Cara mengakselerasi Jember adalah dengan branding. Jember tak perlu malu untuk membranding dengan suatu event yang sudah eksis, sebut saja seperti Jember Fashion Carnaval, terus memanfaatkan momentum Piala Dunia Qatar 2022, kemudian membonceng event Jember Kota Cerutu Indonesia, dan seterusnya," kata Bupati Hendy.
Penyelenggaraan event yang telah eksis dan besar, menurut Hendy, menjadi sarana positif untuk Pemkab Jember berkolaborasi membranding daerahnya lebih efektif dan akselerasinya pun nyata.
“Karena harus diakui, jika Pemda yang menyelenggarakan event itu sendiri, dapat dipastikan tidak bakal sukses dan sebesar seperti itu,” katanya.
4. Hidupkan kembali bandara
Diakui, untuk menyambangi Jember wisatawan harus transit terlebih dahulu di kota Surabaya, baik yang menggunakan pesawat maupun moda kereta api. Setelah itu, wisatawan harus melanjutkan perjalanan sekitar 3-4 jam lagi. Jalannya pun belum semulus jalan layang ‘Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ)’.
Bupati Hendy pun sudah punya rencana untuk bisa meredam keresahan tersebut. Yaitu dengan menghidupkan kembali Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Bandara ini sudah 20 tahun tak beroperasi karena tidak ada penerbangan komersial di bandara tersebut, selain itu panjang runaway yang belum memenuhi syarat.
"Insya Allah pada 1 Januari 2023 ada penerbangan komersial dengan menggunakan pesawat carter Grand Caravan 208 B dengan jumlah penumpang sembilan orang," kata Bupati Hendy.
Menurutnya, akses jalan menuju ke Kabupaten Jember dari Kota Surabaya atau sebaliknya selalu terjadi kemacetan di sekitar Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang karena ruas jalan yang menyempit (bottle neck), sehingga perlu solusi untuk mengatasi hal tersebut agar kunjungan ke Jember meningkat.
"Saya harus cepat mengambil langkah untuk menyewa pesawat agar akses menuju ke Kabupaten Jember bisa lebih mudah dan menghidupkan kembali Bandara Notohadinegoro yang berada di Kecamatan Ajung," tuturnya.
Ia menjelaskan Pemkab Jember akan melakukan uji coba menyewa pesawat Grand Caravan 208 B selama satu tahun untuk penerbangan komersial di Bandara Notohadinegoro dengan memberikan subsidi kepada penumpang sebesar 50 persen.
"Kami berikan subsidi hingga 50 persen, sehingga tiket penerbangan Jember-Surabaya atau sebaliknya dipatok dengan harga Rp650 ribu dengan empat kali perjalanan," kata Bupati Hendy.
Rencananya jadwal penerbangan Jember-Surabaya pada pukul 06.00 WIB dan 16.00 WIB. Sedangkan penerbangan Surabaya-Jember pada pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB.
"Tujuan kami menyewa pesawat untuk menunjukkan kepada maskapai penerbangan bahwa ada penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara dari Jember yang merupakan kerja konkrit kami," tegasnya.
5. Memoles destinasi wisata
Sementara untuk pariwisata yang akan dipoles, Bupati Hendy telah memiliki konsep untuk membuat salah satu destinasi andalan Jember, yaitu Tanjung Papuma agar lebih ciamik.
"Nanti kami akan membuat jembatan melingkar yang mengelilingi gunung, tinggal pelaksanaannya aja," ujar Hendy.
Papuma sendiri singkatan dari Pasir Putih Malikan. Destinasi wisata yang berjarak lebih kurang 34 km dari Pusat Kota ini tak hanya menjual pesona pantainya, melainkan terdapat Wihara Sri Wulan, puncak Siti Hingcil, dan kawasan ini masih masuk dalam hutan lindung yang terjaga keasliannya, sehingga menjadikannya salah satu surga bagi penggemar fotografi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)