WISATA

Sarawak Targetkan 609 Ribu Wisatawan dari Indonesia

Medcom
Jumat 13 Desember 2024 / 12:00
Jakarta: Sarawak Tourism Board (STB) berupaya meningkatkan target wisatawan luar negeri, khususnya dari Indonesia di tempat mereka. Untuk tahun 2025, STB menargetkan 609 ribu wisatawan dari Indonesia.

Tahun ini, STB mencatat 540 ribu wisatawan Indonesia telah mengunjungi wilayah mereka. Sarawak Tourism Board (STB) menyebut bahwa masyarakat Indonesia gemar pergi ke Sarawak untuk melakukan pengobatan karena aksesnya yang dinilai mudah didapat. Ditambah lagi jarak yang dekat.

“Jadi ada yang contohnya kalau mereka biasa pergi ke Malaysia untuk berobat biasa ke Penang, Kuala Lumpu, salah satu opsi juga ke Kuching sebab mereka akan ke Kalimantan Barat untuk merawat kerabat," kata Manager ASEAN STB Karmilla Kamaruddin.

Dia menambahkan, masyarakat Indonesia yang pergi berobat ke Sarawak kebanyakan memiliki keluarga di Kalimantan Barat. Mereka biasa berangkat dari Pontianak ke Kuching menggunakan mobil atau bus dengan durasi perjalanan kurang lebih selama enam jam.

"Karena kita ada perbatasan Kalimantan Barat dan Kuching itu hanya enam jam, jadi mereka di sana untuk berobat," katanya.
 
baca juga: Wisatawan Asing Melancong ke Indonesia Naik 22%


Sarawak dikenal memiliki daya tarik wisata yang luar biasa dengan mengusung lima pilar utama pariwisata, yaitu budaya, petualangan, alam, kuliner, dan festival.

Sarawak juga menjadi rumah bagi dua situs warisan dunia UNESCO, yakni Taman Negara Mulu dan Taman Negara Niah, sehingga terdapat pula lebih dari 30 taman nasional dan kawasan lindung yang menawarkan pengalaman alam yang memukau.

Keberagaman budaya menjadi kekuatan utama Sarawak dengan 34 kelompok etnis yang menghadirkan tradisi dan seni yang unik, dan dalam beberapa tahun terakhir, upaya untuk mempromosikan warisan budaya dan alam Sarawak terus dilakukan melalui berbagai kerja sama dengan maskapai seperti AirAsia dan asosiasi perjalanan seperti Asita dan Astindo.

"Kami sebut mereka visitor karena mereka tidak datang dalam waktu yang lama, berbeda dengan turis. Kalau Brunei, itu ke Miri cuma butuh satu jam dengan menyetir mobil, jadi orang Brunei biasa ke Miri untuk beli barang mingguan, habis itu pulang," kata Karmilla.

Agar menarik lebih banyak pengunjung, STB meluncurkan kampanye terbaru bertajuk "Gateway to Borneo" yang bertujuan untuk mempromosikan Sarawak sebagai pintu gerbang ke Kepulauan Borneo.

"Kampanye ini memberikan peluang bagi wisatawan untuk datang ke Sarawak aja dulu, baru nantinya akan menjelajahi tempat-tempat wisata di Serawak dan wilayah lain di Kepulauan Borneo lainnya," tutupnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH