WISATA
Masuk 50 Besar ADWI 2021, Ini Keunggulan Desa Wisata Tamansari Banyuwangi
A. Firdaus
Selasa 21 September 2021 / 09:19
Banyuwangi: Mengedepankan keberlangsungan lingkungan dan kearifan lokal sebagai daya tarik wisatawan, Desa Wisata Tamansari masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi upaya tersebut.
Desa Tamansari berjarak sekitar 24 kilometer dari Kota Banyuwangi. Desa ini berlokasi di dalam Taman Wisata Alam Kawah Ijen sehingga sarat dengan keindahan alam dan nuansa pegunungan.
Di antaranya ada daya tarik alam Kawah Ijen, pemandian Sendang Seruni yang memiliki mata air asal pegunungan, Wisata Hutan Pinus, Kampung Panambang, dan Taman Gandrung Terakota. Desa ini juga dikenal memiliki berbagai hasil bumi, seperti karet, cengkeh, kopi, dan cokelat.
Dalam visitasinya ke Desa Tamansari, Sabtu (18/9/2021), Sandiaga mengatakan Desa Tamansari menawarkan pengalaman yang sangat berkesan bagi wisatawan dengan mengedepankan kearifan lokal dan keberlangsungan lingkungan.

Salah satu aktivitas di Desa Tamansari, kamu bisa minum kopi dengan membayarnya menggunakan sampah. (Foto: Kemenparekraf)
"Tadi kita merasakan sendiri menukarkan sampah dengan kopi dan minuman jahe di warung lalu kita sudah mencoba sendiri kegiatan-kegiatan berbasis budaya, jadi saya ucapkan terima kasih bagi seluruh pemangku kepentingan di Desa Wisata Tamansari dan desa-desa wisata lainnya di Banyuwangi," kata Sandiaga dilansir Kemenparekraf.
Sandiaga juga mendorong agar desa-desa wisata lain yang ada di Banyuwangi untuk mengembangkan potensi-potensi wisata yang ada di daerahnya. Diketahui, ada 99 desa wisata di Banyuwangi yang salah satu diantaranya adalah Desa Wisata Osing Kemiren yang sudah dikenal sebagai desa wisata bertaraf internasional.

Menparekraf Sandiaga Uno ikut ambil bagian dalam tarian di Desa Wisata Tamansari. (Foto: Kemenparekraf)
"Kita harapkan masyarakat desa di Banyuwangi semakin semangat untuk menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," katanya.
Sandiaga mengungkapkan pemulihan ekonomi nasional dimulai dari pengembangan desa wisata dengan mengedepankan tradisi dan budaya. Pariwisata hanya penunjang, yang akan menjadi pilar dan menopang kehidupan di sini adalah budayanya.
"Jadi orang-orang datang ke sini untuk merasakan (budaya), to experience, to see, and to buy," ungkap Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Desa Tamansari berjarak sekitar 24 kilometer dari Kota Banyuwangi. Desa ini berlokasi di dalam Taman Wisata Alam Kawah Ijen sehingga sarat dengan keindahan alam dan nuansa pegunungan.
Di antaranya ada daya tarik alam Kawah Ijen, pemandian Sendang Seruni yang memiliki mata air asal pegunungan, Wisata Hutan Pinus, Kampung Panambang, dan Taman Gandrung Terakota. Desa ini juga dikenal memiliki berbagai hasil bumi, seperti karet, cengkeh, kopi, dan cokelat.
Dalam visitasinya ke Desa Tamansari, Sabtu (18/9/2021), Sandiaga mengatakan Desa Tamansari menawarkan pengalaman yang sangat berkesan bagi wisatawan dengan mengedepankan kearifan lokal dan keberlangsungan lingkungan.

Salah satu aktivitas di Desa Tamansari, kamu bisa minum kopi dengan membayarnya menggunakan sampah. (Foto: Kemenparekraf)
"Tadi kita merasakan sendiri menukarkan sampah dengan kopi dan minuman jahe di warung lalu kita sudah mencoba sendiri kegiatan-kegiatan berbasis budaya, jadi saya ucapkan terima kasih bagi seluruh pemangku kepentingan di Desa Wisata Tamansari dan desa-desa wisata lainnya di Banyuwangi," kata Sandiaga dilansir Kemenparekraf.
Sandiaga juga mendorong agar desa-desa wisata lain yang ada di Banyuwangi untuk mengembangkan potensi-potensi wisata yang ada di daerahnya. Diketahui, ada 99 desa wisata di Banyuwangi yang salah satu diantaranya adalah Desa Wisata Osing Kemiren yang sudah dikenal sebagai desa wisata bertaraf internasional.

Menparekraf Sandiaga Uno ikut ambil bagian dalam tarian di Desa Wisata Tamansari. (Foto: Kemenparekraf)
"Kita harapkan masyarakat desa di Banyuwangi semakin semangat untuk menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," katanya.
Sandiaga mengungkapkan pemulihan ekonomi nasional dimulai dari pengembangan desa wisata dengan mengedepankan tradisi dan budaya. Pariwisata hanya penunjang, yang akan menjadi pilar dan menopang kehidupan di sini adalah budayanya.
"Jadi orang-orang datang ke sini untuk merasakan (budaya), to experience, to see, and to buy," ungkap Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)