Jakarta: Masih asing dengan nama Chiang Rai? Ya, mungkin jika menyebut Thailand pastinya kamu sudah familier. Dan Bangkok pasti juaranya. Namun ada kota yang bisa dijadikan traveling dalam nuansa slow living, yaitu Kota Chiang Rai.
Terletak di bagian utara Thailand, tepatnya di Provinsi Chiang Rai, ia berada di lembah Sungai Kok, dekat Pegunungan Khun Tan. Chiang Rai juga dikenal sebagai pintu gerbang menuju Segitiga Emas, pertemuan antara Thailand, Laos, dan Myanmar.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup 2025 Momentum Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Marketing Manager AirAsia MOVE Indonesia, Amelia Virginia, menjelaskan, “Di tengah padatnya rutinitas modern, kami memahami bahwa liburan tetap menjadi kebutuhan penting untuk menjaga keseimbangan hidup."
"Chiang Rai adalah destinasi ideal bagi wisatawan yang memiliki waktu terbatas, dan ingin tetap menjaga anggaran. Untuk mendukung kebutuhan tersebut, AirAsia MOVE mewujudkan kemudahan perencanaan perjalanan yang praktis dan terjangkau bagi seluruh kalangan,” tambah Amelia.
Dikelilingi perbukitan hijau dan hamparan alam terbuka, kota Chiang Rai jauh dari keramaian kota besar. Cocok untuk kamu yang menghindari kota yanng hiruk-pikuk. Yuk, kenal lebih dalam dengan kota ini.

(Wat Rong Khun (White Temple). Foto: Dok. Freepik.com)
White Temple merupakan kuil paling terkenal di Chiang Rai, hasil karya seniman lokal Chalermchai Kositpipat. Seluruh bangunan berwarna putih dihiasi potongan kaca cermin yang melambangkan kemurnian sang Buddha.
Sedangkan, jembatan utama menuju aula merepresentasikan perjalanan manusia dari kematian menuju kelahiran kembali. Di bawahnya terdapat tangan-tangan menjulur melambangkan godaan, keserakahan, dan penderitaan manusia. Keunikan desain dan makna filosofis yang mendalam membuat kuil ini populer di kalangan turis internasional.

(Wat Rong Suea Ten (Blue Temple). Foto: Dok. Pexels.com)
Dengan dominasi warna biru elektrik berpadu aksen emas, Blue Temple mencuri perhatian sejak pandangan pertama. Nama kuil ini berarti “Rumah Harimau Menari,” merujuk pada sejarah lokasi yang dulunya dipercaya banyak harimau berkeliaran.
Warna biru sendiri memiliki arti kedamaian, kebijaksanaan, dan kedalaman spiritual. Di dalamnya, berdiri patung Buddha putih raksasa untuk pusat doa serta meditasi. Harmonisasi warna, cahaya, dan ukiran artistik menciptakan suasana magis yang penuh daya tarik.

(Singha Park. Foto: Dok. Bonvoyage Thailand)
Membentang di atas lahan seluas lebih dari 1.376 hektar, Singha Park adalah taman agro-wisata yang menyuguhkan keindahan alam dan aktivitas luar ruang. Dengan lanskap bergaya Eropa, tempat ini bisa menjadi pilihan tepat bagi wisatawan keluarga.
Pengunjung dapat memberi makan jerapah dan zebra di kebun binatang mini, bersepeda keliling taman, hingga piknik atau berkemah. Suasana sejuk dan panorama perbukitan di Singha Park menawarkan pengalaman relaksasi khas Chiang Rai yang tentunya tak boleh dilewatkan.

(Mae Fah Luang park. Foto: Dok. Pexels.com)
Taman ini terletak di dalam kompleks budaya Mae Fah Luang yang didirikan untuk mengenang Putri Ibu (Princess Mother) dari Raja Thailand. Hamparan bunga berwarna-warni yang terus berganti sesuai musim menambah pesona kecantikannya.
Selain menikmati keindahan taman, pengunjung dapat berjalan menuju rumah peristirahatan Putri Ibu di atas bukit, yang juga berperan dalam pelestarian budaya lokal. Bagi pencinta fotografi maupun pencari ketenangan, Taman Mae Fah Luang menghadirkan pengalaman yang berkesan dan penuh makna.
Baca juga: Rekomendasi Wisata Alam di Bandung, dari yang Legendaris hingga Kekinian
Itulah empat destinasi unggulan di Chiang Rai yang bisa dinikmati dalam waktu singkat namun tetap memberikan pengalaman yang mendalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Terletak di bagian utara Thailand, tepatnya di Provinsi Chiang Rai, ia berada di lembah Sungai Kok, dekat Pegunungan Khun Tan. Chiang Rai juga dikenal sebagai pintu gerbang menuju Segitiga Emas, pertemuan antara Thailand, Laos, dan Myanmar.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup 2025 Momentum Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Marketing Manager AirAsia MOVE Indonesia, Amelia Virginia, menjelaskan, “Di tengah padatnya rutinitas modern, kami memahami bahwa liburan tetap menjadi kebutuhan penting untuk menjaga keseimbangan hidup."
"Chiang Rai adalah destinasi ideal bagi wisatawan yang memiliki waktu terbatas, dan ingin tetap menjaga anggaran. Untuk mendukung kebutuhan tersebut, AirAsia MOVE mewujudkan kemudahan perencanaan perjalanan yang praktis dan terjangkau bagi seluruh kalangan,” tambah Amelia.
Dikelilingi perbukitan hijau dan hamparan alam terbuka, kota Chiang Rai jauh dari keramaian kota besar. Cocok untuk kamu yang menghindari kota yanng hiruk-pikuk. Yuk, kenal lebih dalam dengan kota ini.
1. Wat Rong Khun (White Temple)

(Wat Rong Khun (White Temple). Foto: Dok. Freepik.com)
White Temple merupakan kuil paling terkenal di Chiang Rai, hasil karya seniman lokal Chalermchai Kositpipat. Seluruh bangunan berwarna putih dihiasi potongan kaca cermin yang melambangkan kemurnian sang Buddha.
Sedangkan, jembatan utama menuju aula merepresentasikan perjalanan manusia dari kematian menuju kelahiran kembali. Di bawahnya terdapat tangan-tangan menjulur melambangkan godaan, keserakahan, dan penderitaan manusia. Keunikan desain dan makna filosofis yang mendalam membuat kuil ini populer di kalangan turis internasional.
2. Wat Rong Suea Ten (Blue Temple)

(Wat Rong Suea Ten (Blue Temple). Foto: Dok. Pexels.com)
Dengan dominasi warna biru elektrik berpadu aksen emas, Blue Temple mencuri perhatian sejak pandangan pertama. Nama kuil ini berarti “Rumah Harimau Menari,” merujuk pada sejarah lokasi yang dulunya dipercaya banyak harimau berkeliaran.
Warna biru sendiri memiliki arti kedamaian, kebijaksanaan, dan kedalaman spiritual. Di dalamnya, berdiri patung Buddha putih raksasa untuk pusat doa serta meditasi. Harmonisasi warna, cahaya, dan ukiran artistik menciptakan suasana magis yang penuh daya tarik.
3. Singha Park

(Singha Park. Foto: Dok. Bonvoyage Thailand)
Membentang di atas lahan seluas lebih dari 1.376 hektar, Singha Park adalah taman agro-wisata yang menyuguhkan keindahan alam dan aktivitas luar ruang. Dengan lanskap bergaya Eropa, tempat ini bisa menjadi pilihan tepat bagi wisatawan keluarga.
Pengunjung dapat memberi makan jerapah dan zebra di kebun binatang mini, bersepeda keliling taman, hingga piknik atau berkemah. Suasana sejuk dan panorama perbukitan di Singha Park menawarkan pengalaman relaksasi khas Chiang Rai yang tentunya tak boleh dilewatkan.
4. Taman Mae Fah Luang

(Mae Fah Luang park. Foto: Dok. Pexels.com)
Taman ini terletak di dalam kompleks budaya Mae Fah Luang yang didirikan untuk mengenang Putri Ibu (Princess Mother) dari Raja Thailand. Hamparan bunga berwarna-warni yang terus berganti sesuai musim menambah pesona kecantikannya.
Selain menikmati keindahan taman, pengunjung dapat berjalan menuju rumah peristirahatan Putri Ibu di atas bukit, yang juga berperan dalam pelestarian budaya lokal. Bagi pencinta fotografi maupun pencari ketenangan, Taman Mae Fah Luang menghadirkan pengalaman yang berkesan dan penuh makna.
Baca juga: Rekomendasi Wisata Alam di Bandung, dari yang Legendaris hingga Kekinian
Itulah empat destinasi unggulan di Chiang Rai yang bisa dinikmati dalam waktu singkat namun tetap memberikan pengalaman yang mendalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)