WISATA
Kawah 'Blue Fire' Ijen Padam Sementara, Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Sana?
A. Firdaus
Selasa 09 Desember 2025 / 21:10
Bondowoso: Beredar kabar telah terjadi penurunan jumlah wisatawan di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Salah satu penyebabnya adalah isu terkait padamnya api biru atau blue fire.
Kepala TWA Ijen, Sigit Hariwibowo membenarkan fenomena blue fire mengalami padam sementara, karena ada kegiatan perawatan pipanisasi oleh pihak perusahaan pengelola sublimasi belerang.
"Ada penyiraman sehingga tidak ada kegiatan api biru. Itu karena perawatan dan penggantian pipa," jelas Sigit melansir Kompas.com.
Sayangnya, Sigit tak bisa memastikan berapa lama proses perawatan berlangsung. Sebab berada di bawah kewenangan pihak perusahaan.
Tak hanya itu, Sigit menyebut faktor lain penurunan kunjungan wisata ke TWA Ijen dikarenakan musim hujan.
Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi impian banyak orang. Bagaimana tidak, danau kawah yang terletak di puncak Gunung Ijen ini memiliki pesona yang tidak dimiliki gunung-gunung lain di Indonesia, yakni berupa kawah berwarna hijau toska yang cantik dan fenomena blue fire atau api biru yang langka.
Kendati demikian, kamu harus teliti saat mengunjungi Kawah Ijen. Terutama soal waktu yang tepat untuk datang ke sana. Dilansir dari berbagai sumber, berikut waktu terbaik untuk liburan ke Kawah Ijen.
Jika pada Desember rentan akan musim hujan dan ada aktivitas perawatan pipanisasi oleh pihak perusahaan pengelola sublimasi belerang, maka kamu disarankan untuk mengunjungi Kawah Ijen saat musim kemarau, yakni pada Juli-September.
Pada bulan-bulan tersebut, cuaca cenderung cerah sepanjang hari dan tanah di jalur pendakian kering. Perjalananmu saat naik hingga turun pun akan terasa ringan.
Namun, mendaki di musim kemarau bukan tanpa risiko. Tak jarang cuaca di gunung akan jauh lebih dingin saat pagi hari. Jadi, kamu harus siap-siap jaket tebal dan penghangat badan lainnya saat ke sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Kepala TWA Ijen, Sigit Hariwibowo membenarkan fenomena blue fire mengalami padam sementara, karena ada kegiatan perawatan pipanisasi oleh pihak perusahaan pengelola sublimasi belerang.
"Ada penyiraman sehingga tidak ada kegiatan api biru. Itu karena perawatan dan penggantian pipa," jelas Sigit melansir Kompas.com.
Sayangnya, Sigit tak bisa memastikan berapa lama proses perawatan berlangsung. Sebab berada di bawah kewenangan pihak perusahaan.
Tak hanya itu, Sigit menyebut faktor lain penurunan kunjungan wisata ke TWA Ijen dikarenakan musim hujan.
Kapan waktu terbaik mengunjungi Kawah Ijen?
Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi impian banyak orang. Bagaimana tidak, danau kawah yang terletak di puncak Gunung Ijen ini memiliki pesona yang tidak dimiliki gunung-gunung lain di Indonesia, yakni berupa kawah berwarna hijau toska yang cantik dan fenomena blue fire atau api biru yang langka.
Kendati demikian, kamu harus teliti saat mengunjungi Kawah Ijen. Terutama soal waktu yang tepat untuk datang ke sana. Dilansir dari berbagai sumber, berikut waktu terbaik untuk liburan ke Kawah Ijen.
Jika pada Desember rentan akan musim hujan dan ada aktivitas perawatan pipanisasi oleh pihak perusahaan pengelola sublimasi belerang, maka kamu disarankan untuk mengunjungi Kawah Ijen saat musim kemarau, yakni pada Juli-September.
Pada bulan-bulan tersebut, cuaca cenderung cerah sepanjang hari dan tanah di jalur pendakian kering. Perjalananmu saat naik hingga turun pun akan terasa ringan.
Namun, mendaki di musim kemarau bukan tanpa risiko. Tak jarang cuaca di gunung akan jauh lebih dingin saat pagi hari. Jadi, kamu harus siap-siap jaket tebal dan penghangat badan lainnya saat ke sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)