WISATA

Keajaiban Karst Tropis di Taman Nasional Gunung Mulu Sarawak

Agustinus Shindu Alpito
Sabtu 06 Juli 2024 / 18:31
Taman Nasional Gunung Mulu adalah rumah bagi keanekaragaman hayati yang akan memberikan kesan mendalam bagi para petualang. Taman Nasional Gunung Mulu terletak di Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Berada di kawasan utara Pulau Kalimantan yang dekat dengan perbatasan Brunei Darussalam dan Malaysia. Taman Nasional ini memiliki tujuh situs warisan dunia UNESCO, termasuk gua-gua yang menakjubkan yang telah memikat para penjelajah dan ilmuwan selama bertahun-tahun.

Salah satu fitur paling terkenal dari taman ini adalah Gua Rusa, yang digadang-gadang sebagai salah satu gua terbesar di dunia. Gua-gua yang luas ini merupakan rumah bagi jutaan kelelawar kelelawar dan menawarkan pemandangan yang menakjubkan bagi pengunjung yang berani menjelajah kedalamannya.

 
Baca juga: Dari Sape Kalimantan sampai Rock Gurun Sahara Bergema di Rainforest World Music Festival 



Namun, keajaiban Taman Negara Gunung Mulu tidak hanya terbatas pada Gua Rusa. Taman ini juga menawarkan pengalaman caving yang luar biasa di Gua Lang dan Gua Air Jernih, dan Gua Angin. Gua-gua ini memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi, mulai dari lorong sempit yang hanya dapat diakses dengan merangkak hingga ruang bawah tanah yang luas yang dapat menampung seluruh stadion sepak bola. Beberapa gua yang paling terkenal di Taman Nasional ini adalah:
 
  • Gua Rusa atau Deer Cave: Gua terbesar kedua di dunia dengan tinggi mencapai 92 meter dan lebar 174 meter. Pada ruang terbesarnya, tingginya mencapai 122 meter. Dinding gua dihiasi dengan jutaan kelelawar, menciptakan tontonan yang spektakuler saat mereka keluar pada senja hari.


    (Bagian depan Gua Rusa yang sangat besar, menjadi rumah jutaan kelelawar)


     
  • Gua Lang: Gua dengan bentuk stalaktit dan stalagmit yang memesona, yang hingga saat ini masih terus bertumbuh. Trek gua ini cukup pendek, tetapi menyimpan formasi batuan yang luar biasa.


    (Formasi stalagtit di dalam Gua Lang yang menakjubkan)

     
  • Gua Angin atau Wind Cave: Gua yang terkenal dengan angin kencang yang bertiup melalui lorong-lorongnya. Pengunjung dapat berdiri di mulut gua dan merasakan angin yang berhembus dengan kencang.


    (Stalagtit dan stalagmit yang sudah bersatu dan membentuk kolom seperti pilar menjadi pemandangan di dalam Gua Angin)
 
  • Gua Clearwater (Air Jernih): Gua yang memiliki sungai bawah tanah yang jernih. Sungai bawah tanah di gua ini adalah satu dari dua yang terpanjang di dunia. Pengunjung dapat menyusuri sungai dengan perahu, mengagumi formasi batuan yang indah dan air yang berkilauan.


    (Bagian dalam Gua Air Jernih)

Selain gua-guanya yang spektakuler, Taman Nasional Gunung Mulu juga merupakan rumah bagi keanekaragaman flora dan fauna yang kaya. Hutan hujan tropisnya yang lebat memberikan perlindungan bagi berbagai macam spesies tumbuhan dan hewan, termasuk orangutan, aneka spesies monyet, beruang, dan ribuan spesies serangga. Taman ini juga memiliki jaringan jalur pendakian yang ekstensif, yang menawarkan pemandangan panorama hutan hujan dan puncak Gunung Mulu yang menjulang tinggi.

Medcom.id menjajal pengalaman menjelajahi Taman Negara Gunung Mulu pada pekan pertama Juli 2024. Ini adalah kesempatan yang tak terlupakan. Kombinasi petualangan, keindahan alam yang menakjubkan, dan wawasan tentang keajaiban dunia alam kita yang sudah terbentuk sejak jutaan tahun lalu.



(Formasi batuan yang unik di dalam Gua Lang)


Jika kita berangkat dari Jakarta, kita harus menuju kota Kuching terlebih dahulu. Penerbangan menuju Kuching tersedia setiap harinya melalui maskapai Air Asia. Dari kota Kuching, terdapat penerbangan perintis langsung ke Mulu. Selain itu, penerbangan langsung ke Mulu dapat dicapai melalui penerbangan dari Kota Miri dan Kota Kinabalu. Bandara Mulu hanya terletak 1,2 kilometer dari pintu masuk Taman Nasional Gunung Mulu. Akses menuju tempat ini sangat terbatas, begitu pula akomodasi yang tersedia. Pengunjung dapat tinggal di penginapan yang dikelola langsung oleh Taman Nasional, di penginapan sederhana yang dikelola warga, atau di resort satu-satunya yang dimiliki Marriott.

Dari pintu masuk Taman Nasional Gunung Mulu, pengunjung harus melakukan perjalanan menembus hutan hujan tropis sejauh 3 kilometer sebelum akhirnya sampai pada mulut Gua Lang dan Gua Rusa yang bersebelahan. Sedangkan untuk menuju Gua Angin dan Gua Air Jernih, pengunjung harus menggunakan transportasi perahu kecil menyusuri Sungai Melinau.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Taman Nasional Gunung Mulu adalah dari Maret hingga Oktober, saat cuaca relatif kering. Dianjurkan untuk memesan tur dan akomodasi terlebih dahulu, mengingat untuk masuk ke Taman Nasional Gunung Mulu pengunjung wajib didampingi guide dan akses yang masih terbatas. Jangan lupa siapkan sepatu gunung mengingat jalur penelusuran gua dan hutan hujan yang licin dan berbatu. 

 
Baca juga: Melihat Orangutan dari Jarak Dekat di Semenggoh 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ASA)

MOST SEARCH