FITNESS & HEALTH
Beras Cokelat vs Beras Putih: Manakah yang Lebih Baik?
Raka Lestari
Sabtu 26 Desember 2020 / 15:09
Jakarta: Beras merupakan salah satu makanan pokok sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia. Memiliki sifat mengenyangkan dan memiliki aroma yang khas, membuat nasi bisa dengan mudah digabungkan dengan berbagai macam hidangan. Nasi juga memiliki banyak jenis, diantaranya adalah beras coklat dan beras putih.
Beras cokelat dikenal juga dengan nasi ‘kasar’ yang berarti hanya melalui satu kali proses penggilingan. Proses penggilingan yang dilakukan lebih dari sekali disebut beras ‘halus’ atau nasi beras.
Setelah dilakukan penggilingan pertama, lapisan kulit padi, bulir padi, dan lapisan endosperm inilah yang membuat beras cokelat. Ketika beras diproses lebih lanjut, maka akan menghilangkan lapisan kulit padi bulir padai, dan lapisan endosperm tersebut, serta sebagian besar nutrisi.
Meskipun kedua jenis beras ini sama-sama bisa memuaskan, mengenyangkan, dan merupakan pilihan yang tepat untuk makanan berat, pada umumnya ahli nutrisi menyarankan untuk mengonsumsi beras coklat pada akhirnya.
“Secara keseluruhan, beras coklat merupakan pilihan yang lebih bernutrisi karena beras coklat menawarkan vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh serta energi yang didapatkan dari zat tepung,” kata Chloe Paddison, RDN, LD, pemilik dan ahli diet utama Cureative Nutrition.
“Sedangkan beras putih hanya menawarkan energi bagi tubuh karena komponen serat, vitamin, dan mineral sudah hilang selama proses penggiliingan. Meskipun demikian, banyak orang lebih menyukai beras putih," kata Paddison.
Ini karena beras putih lebih lembut, rasa yang lebih ringan, dibandingkan beras cokelat yang lebih kenyal dan sedikit ada aroma yang khas. Meskipun demikian, jika kamu lebih menyukai beras putih masih tetap diperbolehkan mengonsumsinya selama kamu mengimbanginya dengan lauk pauk yang sehat.
“Memang ada banyak orang yang tidak terlalu menyukai konsistensi dari beras cokelat dan untuk itu kami biasanya menyarankan untuk mengupayakan cara melengkapi makanan dengan menyertakan sayuran, lemak sehat, dan protein tanpa lemak yang menawarkan nilai gizi untuk makanan jika mereka memilih nasi putih,” ujara Paddison.
“Saya juga sering merekomendasikan untuk mencampurkan beras putih dan beras cokelat pada beberapa klien saya untuk membantu pergantian dari beras putih ke beras cokelat dan bisa mengonsumsi lebih banyak nasi coklat,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Beras cokelat vs beras putih
Beras cokelat dikenal juga dengan nasi ‘kasar’ yang berarti hanya melalui satu kali proses penggilingan. Proses penggilingan yang dilakukan lebih dari sekali disebut beras ‘halus’ atau nasi beras.
Setelah dilakukan penggilingan pertama, lapisan kulit padi, bulir padi, dan lapisan endosperm inilah yang membuat beras cokelat. Ketika beras diproses lebih lanjut, maka akan menghilangkan lapisan kulit padi bulir padai, dan lapisan endosperm tersebut, serta sebagian besar nutrisi.
Manakah yang lebih baik untuk kesehatan?
Meskipun kedua jenis beras ini sama-sama bisa memuaskan, mengenyangkan, dan merupakan pilihan yang tepat untuk makanan berat, pada umumnya ahli nutrisi menyarankan untuk mengonsumsi beras coklat pada akhirnya.
“Secara keseluruhan, beras coklat merupakan pilihan yang lebih bernutrisi karena beras coklat menawarkan vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh serta energi yang didapatkan dari zat tepung,” kata Chloe Paddison, RDN, LD, pemilik dan ahli diet utama Cureative Nutrition.
“Sedangkan beras putih hanya menawarkan energi bagi tubuh karena komponen serat, vitamin, dan mineral sudah hilang selama proses penggiliingan. Meskipun demikian, banyak orang lebih menyukai beras putih," kata Paddison.
Ini karena beras putih lebih lembut, rasa yang lebih ringan, dibandingkan beras cokelat yang lebih kenyal dan sedikit ada aroma yang khas. Meskipun demikian, jika kamu lebih menyukai beras putih masih tetap diperbolehkan mengonsumsinya selama kamu mengimbanginya dengan lauk pauk yang sehat.
“Memang ada banyak orang yang tidak terlalu menyukai konsistensi dari beras cokelat dan untuk itu kami biasanya menyarankan untuk mengupayakan cara melengkapi makanan dengan menyertakan sayuran, lemak sehat, dan protein tanpa lemak yang menawarkan nilai gizi untuk makanan jika mereka memilih nasi putih,” ujara Paddison.
“Saya juga sering merekomendasikan untuk mencampurkan beras putih dan beras cokelat pada beberapa klien saya untuk membantu pergantian dari beras putih ke beras cokelat dan bisa mengonsumsi lebih banyak nasi coklat,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)