KULINER
Meskipun Tua, 5 Kuliner di Jakarta Ini Wajib Kamu Kunjungi!
Aulia Putriningtias
Selasa 08 Oktober 2024 / 19:23
Jakarta: Sudah bukan rahasia lagi bahwa Jakarta adalah surga bagi para pencinta kuliner, bahkan dari seluruh dunia. Meskipun sudah berumur tidak lagi muda, restoran-restoran ini cocok banget buat kamu kunjungi!
Jakarta memiliki banyak sekali kawasan kuliner di mana kita dapat eksplorasi lebih dalam dan luas. Ada berbagai makanan, mulai dari tradisional food hingga modern sekalipun. Nah, Sobat Medcom ingin mencari restoran autentik tetapi cita rasa lezat?
Berdasarkan Indonesia Expat, ada beberapa restoran tertua d Jakarta, tetapi tak kalah lezat untuk soal rasa. Adapun daftar nama restoran tersebut dan tentunya wajib dikunjungi, yaitu:
Tempat ini menjadi salah satu tempat makan paling ikonik di Jakarta karena telah melayani para pecinta kuliner sejak 1960. Gado-gado Bon Bin terletak di dekat area yang sekarang dikenal oleh warga Jakarta kontemporer sebagai Taman Ismail Marzuki.
Baca juga: 5 Restoran Makanan Indonesia Terbaik di Jakarta yang Layak Kamu Coba
Nama tempat makan ini berasal dari kata 'bonbin' yang berarti 'kebun binatang'. Hal ini dikarenakan area itu dulunya adalah Kebun Binatang Jakarta. Disebut sebagai 'gado-gado siram', hidangan ini terkenal karena bumbunya 'dipercikkan' ke salad dan mengeluarkan sedikit rasa asam karena juga mengandung cuka aren.
Kamu bisa mengunjungi lokasi ini pada Jl. Cikini IV No.5, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Bakmi Gang Kelinci berdiri sejak 1957 ini telah mengalami berbagai transformasi selama puluhan tahun. Beberapa sajian ikoniknya adalah siomay goreng tepung, mi ayam jamur, dan I Fu Mie (mi goreng tepung renyah khas Indonesia).
Dok. Indonesia Expat
Bakmi Gang Kelinci didirikan oleh seorang ibu rumah tangga yang dikenal dengan sebutan Ibu Fatmawati. Dalam menciptakan resep mi khas kedai mi ini, Ibu Fatmawati menggunakan kecap asin, daging ayam putih, sawi rebus, jamur kecap asin, dan minyak sayur.
Kamu bisa kunjungi bakmi ini di Jl. Kelinci Raya No.1 3, RT.1/RW.4, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Tenang saja, Ibu Fatmawati tidak menggunakan bumbu apa pun yang mengandung daging babi, jadi aman untuk Sobat Medcom yang muslim!
Kopi Es Tak Kie telah menjadi bagian abadi dari kancah kuliner Jakarta sejak tahun 1927 dengan racikan kopi mereka yang legendaris. Meski lokasi Kopi Es Tak Kie berada di gang sempit bernama Gang Gloria, hal ini tidak menyurutkan minat para pelanggannya untuk terus datang.
Dok. Indonesia Expat
Selama puluhan tahun, bahan utama kopi ini tetap sama. Jenis kopi yang digunakan adalah bubuk kopi Robusta dan Arabika, dengan rasa manis yang didapat dari susu kental manis.
Kamu dapat kunjungi di Jl. Pintu Besar Selatan III Gang Gloria No.4 6, RT.7/RW.6, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Warung ini juga menyediakan makanan pendamping yang tak kalah lezat, seperti mi, kwetiau , dan nasi campur.
Restoran bernama Kikugawa ini secara umum dianggap sebagai restoran Jepang pertama yang membuka pintunya untuk umum di Indonesia. Perkiraan sejak berakhirnya pendudukan Jepang di negara Indonesia, tepatnya didirikan pada 1969.
Nama restoran ini berasal dari pendiri restoran tersebut, Terutake Kikuchi. Ia juga merupakan mantan tentara Jepang yang memilih untuk tinggal di Indonesia setelah yang terakhir mendeklarasikan kemerdekaannya.
Dok. Indonesia Expat
Beberapa hidangan favorit restoran ini adalah salmon gyoza, nasi kari potongan ayam, dan nasi kari khas Kikugawa. Pun, penampilan Kikugawa yang sederhana juga menyalurkan penginapan Jepang kuno, biasanya dihiasi oleh suara shamisen (alat musik tradisional Jepang tiga senar), boneka porselen antik, dan kipas hias.
Sobat Medcom dapat mengunjungi resto ini di Jl. Cikini IV No.20, RT.15/RW.5, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Wong Fu Kie telah berdiri sejak 1925. Bahkan, bangunan restoran ini masih dipertahankan dalam desain arsitektur aslinya dengan hanya beberapa perubahan untuk perbaikan di beberapa sudut tempatnya.
Terkenal dengan masakan Hakka Cina yang autentik, bahan utama hidangan abadi Wong Fu Kie adalah bumbu lezat restoran yang menggabungkan bawang putih, arak, tape ketan merah, dan sagu.
Dok. Indonesia Expat
Sobat Medcom dapat mengunjunginya Jl. Perniagaan Timur II No. 22, Toko Tiga, Jakarta Barat jika ingin pergi ke sana. Namun, restoran ini menyediakan beberapa menu babi, yang dapat menjadi pertimbangan bagi Sobat Medcom beragama Islam.
Itulah lima restoran tertua di Jakarta, tetapi tetap menang jika urusan cita rasa. Jadi, Sobat Medcom ingin mengunjungi restoran yang mana?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Jakarta memiliki banyak sekali kawasan kuliner di mana kita dapat eksplorasi lebih dalam dan luas. Ada berbagai makanan, mulai dari tradisional food hingga modern sekalipun. Nah, Sobat Medcom ingin mencari restoran autentik tetapi cita rasa lezat?
Berdasarkan Indonesia Expat, ada beberapa restoran tertua d Jakarta, tetapi tak kalah lezat untuk soal rasa. Adapun daftar nama restoran tersebut dan tentunya wajib dikunjungi, yaitu:
1. Gado-gado Bon Bin
Tempat ini menjadi salah satu tempat makan paling ikonik di Jakarta karena telah melayani para pecinta kuliner sejak 1960. Gado-gado Bon Bin terletak di dekat area yang sekarang dikenal oleh warga Jakarta kontemporer sebagai Taman Ismail Marzuki.
Baca juga: 5 Restoran Makanan Indonesia Terbaik di Jakarta yang Layak Kamu Coba
Nama tempat makan ini berasal dari kata 'bonbin' yang berarti 'kebun binatang'. Hal ini dikarenakan area itu dulunya adalah Kebun Binatang Jakarta. Disebut sebagai 'gado-gado siram', hidangan ini terkenal karena bumbunya 'dipercikkan' ke salad dan mengeluarkan sedikit rasa asam karena juga mengandung cuka aren.
Kamu bisa mengunjungi lokasi ini pada Jl. Cikini IV No.5, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
2. Bakmi Gang Kelinci
Bakmi Gang Kelinci berdiri sejak 1957 ini telah mengalami berbagai transformasi selama puluhan tahun. Beberapa sajian ikoniknya adalah siomay goreng tepung, mi ayam jamur, dan I Fu Mie (mi goreng tepung renyah khas Indonesia).
Dok. Indonesia Expat
Bakmi Gang Kelinci didirikan oleh seorang ibu rumah tangga yang dikenal dengan sebutan Ibu Fatmawati. Dalam menciptakan resep mi khas kedai mi ini, Ibu Fatmawati menggunakan kecap asin, daging ayam putih, sawi rebus, jamur kecap asin, dan minyak sayur.
Kamu bisa kunjungi bakmi ini di Jl. Kelinci Raya No.1 3, RT.1/RW.4, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Tenang saja, Ibu Fatmawati tidak menggunakan bumbu apa pun yang mengandung daging babi, jadi aman untuk Sobat Medcom yang muslim!
3. Kopi Es Tak Kie
Kopi Es Tak Kie telah menjadi bagian abadi dari kancah kuliner Jakarta sejak tahun 1927 dengan racikan kopi mereka yang legendaris. Meski lokasi Kopi Es Tak Kie berada di gang sempit bernama Gang Gloria, hal ini tidak menyurutkan minat para pelanggannya untuk terus datang.
Dok. Indonesia Expat
Selama puluhan tahun, bahan utama kopi ini tetap sama. Jenis kopi yang digunakan adalah bubuk kopi Robusta dan Arabika, dengan rasa manis yang didapat dari susu kental manis.
Kamu dapat kunjungi di Jl. Pintu Besar Selatan III Gang Gloria No.4 6, RT.7/RW.6, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Warung ini juga menyediakan makanan pendamping yang tak kalah lezat, seperti mi, kwetiau , dan nasi campur.
4. Kikugawa
Restoran bernama Kikugawa ini secara umum dianggap sebagai restoran Jepang pertama yang membuka pintunya untuk umum di Indonesia. Perkiraan sejak berakhirnya pendudukan Jepang di negara Indonesia, tepatnya didirikan pada 1969.
Nama restoran ini berasal dari pendiri restoran tersebut, Terutake Kikuchi. Ia juga merupakan mantan tentara Jepang yang memilih untuk tinggal di Indonesia setelah yang terakhir mendeklarasikan kemerdekaannya.
Dok. Indonesia Expat
Beberapa hidangan favorit restoran ini adalah salmon gyoza, nasi kari potongan ayam, dan nasi kari khas Kikugawa. Pun, penampilan Kikugawa yang sederhana juga menyalurkan penginapan Jepang kuno, biasanya dihiasi oleh suara shamisen (alat musik tradisional Jepang tiga senar), boneka porselen antik, dan kipas hias.
Sobat Medcom dapat mengunjungi resto ini di Jl. Cikini IV No.20, RT.15/RW.5, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
5. Wong Fu Kie
Wong Fu Kie telah berdiri sejak 1925. Bahkan, bangunan restoran ini masih dipertahankan dalam desain arsitektur aslinya dengan hanya beberapa perubahan untuk perbaikan di beberapa sudut tempatnya.
Terkenal dengan masakan Hakka Cina yang autentik, bahan utama hidangan abadi Wong Fu Kie adalah bumbu lezat restoran yang menggabungkan bawang putih, arak, tape ketan merah, dan sagu.
Dok. Indonesia Expat
Sobat Medcom dapat mengunjunginya Jl. Perniagaan Timur II No. 22, Toko Tiga, Jakarta Barat jika ingin pergi ke sana. Namun, restoran ini menyediakan beberapa menu babi, yang dapat menjadi pertimbangan bagi Sobat Medcom beragama Islam.
Itulah lima restoran tertua di Jakarta, tetapi tetap menang jika urusan cita rasa. Jadi, Sobat Medcom ingin mengunjungi restoran yang mana?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0097 [53]