KULINER
Industri Kuliner Indonesia Kian Agresif Menembus Pasar Global
A. Firdaus
Sabtu 20 Desember 2025 / 18:33
Jakarta: Industri kuliner dan pangan Indonesia terus menunjukkan daya saingnya di pasar internasional. Hal ini tercermin dari partisipasi delapan perusahaan asal Jawa Timur dalam Pelepasan Ekspor Serentak yang digelar bersama Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri. Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi penguatan ekspor nasional berbasis industri makanan dan minuman.
Kementerian Perdagangan mencatat, sepanjang Januari–Oktober 2025 nilai ekspor Jawa Timur mencapai USD 24,46 miliar atau tumbuh 12,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini menempatkan Jawa Timur sebagai eksportir terbesar kedua secara nasional sekaligus menegaskan posisinya sebagai salah satu tulang punggung ekspor Indonesia.
Salah satu pelaku industri pangan yang turut ambil bagian adalah PT Lautan Natural Krimerindo (LNK). Perusahaan produsen bahan pangan ini telah aktif menembus pasar global sejak 2016 dan kini produknya telah hadir di lebih dari 40 negara. Dalam pelepasan ekspor kali ini, LNK mengirimkan produk senilai USD 1,5 juta ke Malaysia dan sejumlah negara lainnya.
Produk yang diekspor mencakup krimer nabati, bubuk tinggi serat FiberCreme, bubuk kelapa, whip cream, hingga berbagai bahan pangan fungsional yang digunakan oleh industri makanan dan minuman internasional. Produk-produk tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku kuliner modern, mulai dari minuman kopi, dessert, hingga makanan olahan bernilai tambah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri makanan dan minuman pada kuartal I 2025 berkontribusi sebesar 7,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyumbang 72,2 persen terhadap PDB industri nonmigas. Angka ini memperkuat peran strategis industri pangan sebagai motor pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk dalam mendorong ekspor kuliner berbasis inovasi.
Komitmen LNK terhadap kualitas dan inovasi juga mendapat pengakuan global. Perusahaan ini tercatat sebagai Winner World Food Innovation Awards 2024 kategori Best Health Innovation dari FoodBev Media, serta menjadi finalis World Coffee Innovation Awards 2025 dan Thaifex Horec Innovation Award 2025. Di dalam negeri, LNK meraih Penghargaan Primaniyarta dari Kementerian Perdagangan untuk kategori Ekspor Produk Inovatif melalui FiberCreme yang telah dipatenkan di Indonesia dan Amerika Serikat.
Meski demikian, pelaku ekspor kuliner Indonesia masih menghadapi tantangan, mulai dari perbedaan regulasi, standar mutu, hingga kebijakan bea masuk di negara tujuan. Untuk menjawab tantangan tersebut, LNK secara konsisten meningkatkan kualitas produk, efisiensi produksi, serta menyesuaikan formulasi sesuai kebutuhan pasar internasional.
LNK juga menilai peran pemerintah sangat krusial, khususnya dalam fasilitasi akses pasar, diplomasi dagang, dan promosi internasional. Dukungan ini dinilai mampu memperkuat posisi produk pangan Indonesia di tengah persaingan global.
Ke depan, LNK menargetkan ekspansi ke sejumlah negara potensial dengan fokus pada peningkatan nilai ekspor secara berkelanjutan. Pengembangan usaha diarahkan pada produk bernilai tambah untuk segmen industri B2B, sekaligus memperluas pasar food service dan HoReCa melalui penguatan portofolio produk cair.
“Seluruh langkah ini kami jalankan dengan tetap mengedepankan praktik bisnis yang berkelanjutan,” ujar CEO PT Lautan Natural Krimerindo, Hendrik Gunawan.
Pelepasan ekspor ini diharapkan mampu memperkuat posisi Jawa Timur sebagai basis industri kuliner dan pangan berorientasi ekspor, sekaligus meningkatkan kontribusi Indonesia dalam rantai pasok pangan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kementerian Perdagangan mencatat, sepanjang Januari–Oktober 2025 nilai ekspor Jawa Timur mencapai USD 24,46 miliar atau tumbuh 12,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini menempatkan Jawa Timur sebagai eksportir terbesar kedua secara nasional sekaligus menegaskan posisinya sebagai salah satu tulang punggung ekspor Indonesia.
Salah satu pelaku industri pangan yang turut ambil bagian adalah PT Lautan Natural Krimerindo (LNK). Perusahaan produsen bahan pangan ini telah aktif menembus pasar global sejak 2016 dan kini produknya telah hadir di lebih dari 40 negara. Dalam pelepasan ekspor kali ini, LNK mengirimkan produk senilai USD 1,5 juta ke Malaysia dan sejumlah negara lainnya.
Produk yang diekspor mencakup krimer nabati, bubuk tinggi serat FiberCreme, bubuk kelapa, whip cream, hingga berbagai bahan pangan fungsional yang digunakan oleh industri makanan dan minuman internasional. Produk-produk tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku kuliner modern, mulai dari minuman kopi, dessert, hingga makanan olahan bernilai tambah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri makanan dan minuman pada kuartal I 2025 berkontribusi sebesar 7,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyumbang 72,2 persen terhadap PDB industri nonmigas. Angka ini memperkuat peran strategis industri pangan sebagai motor pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk dalam mendorong ekspor kuliner berbasis inovasi.
Komitmen LNK terhadap kualitas dan inovasi juga mendapat pengakuan global. Perusahaan ini tercatat sebagai Winner World Food Innovation Awards 2024 kategori Best Health Innovation dari FoodBev Media, serta menjadi finalis World Coffee Innovation Awards 2025 dan Thaifex Horec Innovation Award 2025. Di dalam negeri, LNK meraih Penghargaan Primaniyarta dari Kementerian Perdagangan untuk kategori Ekspor Produk Inovatif melalui FiberCreme yang telah dipatenkan di Indonesia dan Amerika Serikat.
Meski demikian, pelaku ekspor kuliner Indonesia masih menghadapi tantangan, mulai dari perbedaan regulasi, standar mutu, hingga kebijakan bea masuk di negara tujuan. Untuk menjawab tantangan tersebut, LNK secara konsisten meningkatkan kualitas produk, efisiensi produksi, serta menyesuaikan formulasi sesuai kebutuhan pasar internasional.
LNK juga menilai peran pemerintah sangat krusial, khususnya dalam fasilitasi akses pasar, diplomasi dagang, dan promosi internasional. Dukungan ini dinilai mampu memperkuat posisi produk pangan Indonesia di tengah persaingan global.
Ke depan, LNK menargetkan ekspansi ke sejumlah negara potensial dengan fokus pada peningkatan nilai ekspor secara berkelanjutan. Pengembangan usaha diarahkan pada produk bernilai tambah untuk segmen industri B2B, sekaligus memperluas pasar food service dan HoReCa melalui penguatan portofolio produk cair.
“Seluruh langkah ini kami jalankan dengan tetap mengedepankan praktik bisnis yang berkelanjutan,” ujar CEO PT Lautan Natural Krimerindo, Hendrik Gunawan.
Pelepasan ekspor ini diharapkan mampu memperkuat posisi Jawa Timur sebagai basis industri kuliner dan pangan berorientasi ekspor, sekaligus meningkatkan kontribusi Indonesia dalam rantai pasok pangan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)