Jakarta: Kopi decaf atau decaf coffee biasanya menjadi pilihan bagi orang-orang yang ingin minum kopi, tetapi tidak mau mengonsumsi kafein secara berlebihan. Tentunya kita tahu bahwa kopi biasanya memiliki kandungan kafein yang tinggi. Untuk itu, kopi decaf bisa menjadi alternatif.
Meskipun demikian, ternyata meminum kopi tanpa kafein tersebut sebenarnya bisa memiliki efek berbahaya daripada kebaikan, khususnya dari waktu ke waktu. Menurut Dr William Li, dokter, ilmuwan, presiden dan direktur medis Angiogenesis Foundation, cara pemrosesan kopi decaf menjadi salah satu penyebabnya.
“Untuk membuat kopi decaf, biji kopi akan direndam dalam pelarut kimiawi yang menghilangkan kafein. Beberapa pelarut yang digunakan, ternyata sama dengan pelarut yang digunakan untuk pengencer cat atau penghapus cat kuku,” ujar Dr Li.
Metilen klorida, memang bisa digunakan pada kondisi tertentu tetapi itu tidak berarti sehat untuk bisa kamu konsumsi. Itu hanya berarti tidak beracun. Namun, jika kamu mengonsumsi kopi tanpa kafein dalam jumlah banyak selama beberapa tahun, mungkin akan ada konsekuensinya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), paparan metilen klorida (yang merupakan cairan tak berwarna) dapat melukai mata, menyebabkan kantuk, pusing, dan bahkan kesemutan pada anggota tubuh.
Metilen klorida pada awalnya digunakan sebagai penghilang cat untuk konsumen, tetapi pada 2019 Environmental Protection Agency (EPA) melarang penggunannya tersebut. Dan memang, metilen klorida ini masih bisa ditemukan dalam beberapa produk pembersih tertentu. Ekstrak metilen klorida masih dapat ditemukan di banyak merek kopi decaf yang dijual.
Trik untuk menghindari memilih kopi decaf yang mengandung bahan kimia, pastikan untuk mencari kopi decaf yang memang bebas pelarut dan bahan kimia, atau paling tidak merek yang dengan jelas menyatakan itu bersertifikat organik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Meskipun demikian, ternyata meminum kopi tanpa kafein tersebut sebenarnya bisa memiliki efek berbahaya daripada kebaikan, khususnya dari waktu ke waktu. Menurut Dr William Li, dokter, ilmuwan, presiden dan direktur medis Angiogenesis Foundation, cara pemrosesan kopi decaf menjadi salah satu penyebabnya.
“Untuk membuat kopi decaf, biji kopi akan direndam dalam pelarut kimiawi yang menghilangkan kafein. Beberapa pelarut yang digunakan, ternyata sama dengan pelarut yang digunakan untuk pengencer cat atau penghapus cat kuku,” ujar Dr Li.
Metilen klorida, memang bisa digunakan pada kondisi tertentu tetapi itu tidak berarti sehat untuk bisa kamu konsumsi. Itu hanya berarti tidak beracun. Namun, jika kamu mengonsumsi kopi tanpa kafein dalam jumlah banyak selama beberapa tahun, mungkin akan ada konsekuensinya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), paparan metilen klorida (yang merupakan cairan tak berwarna) dapat melukai mata, menyebabkan kantuk, pusing, dan bahkan kesemutan pada anggota tubuh.
Metilen klorida pada awalnya digunakan sebagai penghilang cat untuk konsumen, tetapi pada 2019 Environmental Protection Agency (EPA) melarang penggunannya tersebut. Dan memang, metilen klorida ini masih bisa ditemukan dalam beberapa produk pembersih tertentu. Ekstrak metilen klorida masih dapat ditemukan di banyak merek kopi decaf yang dijual.
Trik untuk menghindari memilih kopi decaf yang mengandung bahan kimia, pastikan untuk mencari kopi decaf yang memang bebas pelarut dan bahan kimia, atau paling tidak merek yang dengan jelas menyatakan itu bersertifikat organik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0337 [53]
