KULINER
COE Indonesia 2021, Gelorakan Kembali Kejayaan Kopi Indonesia
Kumara Anggita
Kamis 25 Maret 2021 / 18:21
Jakarta: Kopi adalah minuman yang tak hanya digemari orang Indonesia saja namun juga dinikmati oleh warga dunia. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi negara yang memberikan kontribusi kopi terbaik di dunia.
Adi W. Taroepratjeka, ahli kopi sekaligus Q Grader Instructor, Q Robusta Grader, Q Processing Profesional, AST SCA Brewing Skills, COE National Cupper menjelaskan bahwa ini terjadi pada tahun 1900-an. Indonesia menjadi harum namanya dengan eksisnya kopi robusta.
“Harus diakui bahwa kopi Indonesia pernah menjadi yang terbaik, kalau kita melihat sejarah kopi dunia. Tahun 1900-an, Indonesia posisinya kembali menjadi penting,” ujarnya dalam konferensi pers COE Indonesia 2021. COE sendiri adalah kepanjangan dari Cup Of Excellence sebuah ajang bergengsi kelas dunia untuk biji kopi terbaik di sebuah negara.
“Indonesia menjadi negara pertama yang menanam robusta secara komersil,” lanjutnya. Namun setelah itu, persaingan semakin ketat. Berbagai negara seperti di Asia Tenggara pun mulai menggeser posisi Indonesia.
“Apakah kita masih yang terbaik? Karena sejak menanam 1696 sampai sekarang, negara yang menanam kopi sudah semakin banyak. Tahun 1800-an negara yang bersaing hanya Arab, Afrika, Amerika Latin, Kenya. 1900-an kita dapat tambahan lawan yaitu Vietnam, Laos, dan yang menjadi salah satu lawan terbesar adalah Tiongkok,” paparnya.
Untuk membuat nama Indonesia kembali harum di kancah Internasional, #COEIndonesia2021 siap digelar. Indonesia bakal menjadi negara pertama di Asia yang akan menggelar kompetisi biji kopi terbaik ini.
Cup of Excellence jadi ajang kompetisi paling bergengsi yang diberikan untuk biji-biji kopi terbaik di sebuah negara. Penghargaan berasal dari gelaran kompetisi melalui persaingan ketat yang memilih biji kopi terbaik, yang diproduksi di satu negara dalam kurun waktu panen tertentu.
Biji kopi pemenang dipilih oleh sekelompok cuppers yang berasal dari nasional dan internasional. Dalam ajang ini, hanya biji kopi yang memiliki skor tinggi yang diizinkan untuk maju berkompetisi.

(Cup of Excellence atau COE jadi ajang kompetisi paling bergengsi yang diberikan untuk biji-biji kopi terbaik di sebuah negara. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Negara-negara penyelenggara Cup of Excellence bisa melihat celah manfaat yang sangat besar bagi masa depan kopi mereka. Tak hanya bagi para petani, tapi juga bagi pemerintah, organisasi dan pebisnis kopi yang membantu terselenggaranya kompetisi kopi tertinggi di dunia saat ini.
Keuntungan COE bukan melulu soal finansial bagi petani atau seluruh pemangku kepentingan kopi di sebuah negara. Lebih daripada itu, Cup of Excellence menciptakan warisan abadi di setiap negara yang berpartisipasi. Sebab, dengan terpilihnya biji kopi pilihan kelas atas yang secara langsung di kenal dunia, jelas bakal mendongkrak keseluruhan level kopi sebuah negara.
Kompetisi ini adalah rangkaian panjang dari sebuah pencarian kopi terbaik. Acara resmi COE akan dimulai pada 21 April 2021 mendatang dengan membuka pendaftaran bagi para juri nasional yang ingin ikut mencicipi dan menilai kopi-kopi peserta COE. Lalu seleksi juri nasional bakal berlangsung pada tanggal 28-29 Mei 2021.
Lepas memilih juri dan memperkenalkan protokol juga aturan COE kepada juri terpilih, tahapan berikutnya dsebut Preselection Stage, dimana para petani sudah mulai bisa mengirimkan biji kopi hijau terbaiknya ke penyelenggara. Tahapan ini akan berlangsung pada 2-20 Agustus 2021 di Bandung, Jawa Barat.
Setelah semua sampel dipastikan terkumpul, para Juri Nasional hasil seleksi di tahap awal bakal mulai melakukan penilaian pada tanggal 23-28 Agustus 2021. Tahapan ini disebut tahap pra seleksi, dimana seluruh sampel yang masuk akan disaring menjadi maksimal 150 kopi dengan nilai minimal 86.
Kopi kopi yang lolos tahap pra seleksi akan masuk ke babak penjurian nasional. Penjurian Nasional bakal berlangsung pada 4-8 Oktober 2021 yang langsung disambung dengan penjurian oleh juri Internasional pada 12-15 Oktober 2021. Pada saat ini sudah bisa ditentukan siapa petani-petani yang terpilih dengan skor tertinggi.
Tahap terakhir dari kompetisi ini tentunya adalah lelang daring yang diikuti semua peserta lelang yang berasal tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari mancanegara.
Peserta lelang adalah harus mendaftarkan diri ke ACE, sehingga calon pembeli adalah calon yang sudah terseleksi. Ajang lelang ini akan berlangsung pada 23 November untuk lelang COE dan 22-3 Desember 2021 untuk kopi-kopi yang menjadi National Winner.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Adi W. Taroepratjeka, ahli kopi sekaligus Q Grader Instructor, Q Robusta Grader, Q Processing Profesional, AST SCA Brewing Skills, COE National Cupper menjelaskan bahwa ini terjadi pada tahun 1900-an. Indonesia menjadi harum namanya dengan eksisnya kopi robusta.
“Harus diakui bahwa kopi Indonesia pernah menjadi yang terbaik, kalau kita melihat sejarah kopi dunia. Tahun 1900-an, Indonesia posisinya kembali menjadi penting,” ujarnya dalam konferensi pers COE Indonesia 2021. COE sendiri adalah kepanjangan dari Cup Of Excellence sebuah ajang bergengsi kelas dunia untuk biji kopi terbaik di sebuah negara.
“Indonesia menjadi negara pertama yang menanam robusta secara komersil,” lanjutnya. Namun setelah itu, persaingan semakin ketat. Berbagai negara seperti di Asia Tenggara pun mulai menggeser posisi Indonesia.
“Apakah kita masih yang terbaik? Karena sejak menanam 1696 sampai sekarang, negara yang menanam kopi sudah semakin banyak. Tahun 1800-an negara yang bersaing hanya Arab, Afrika, Amerika Latin, Kenya. 1900-an kita dapat tambahan lawan yaitu Vietnam, Laos, dan yang menjadi salah satu lawan terbesar adalah Tiongkok,” paparnya.
Untuk membuat nama Indonesia kembali harum di kancah Internasional, #COEIndonesia2021 siap digelar. Indonesia bakal menjadi negara pertama di Asia yang akan menggelar kompetisi biji kopi terbaik ini.
Cup of Excellence jadi ajang kompetisi paling bergengsi yang diberikan untuk biji-biji kopi terbaik di sebuah negara. Penghargaan berasal dari gelaran kompetisi melalui persaingan ketat yang memilih biji kopi terbaik, yang diproduksi di satu negara dalam kurun waktu panen tertentu.
Biji kopi pemenang dipilih oleh sekelompok cuppers yang berasal dari nasional dan internasional. Dalam ajang ini, hanya biji kopi yang memiliki skor tinggi yang diizinkan untuk maju berkompetisi.

(Cup of Excellence atau COE jadi ajang kompetisi paling bergengsi yang diberikan untuk biji-biji kopi terbaik di sebuah negara. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Negara-negara penyelenggara Cup of Excellence bisa melihat celah manfaat yang sangat besar bagi masa depan kopi mereka. Tak hanya bagi para petani, tapi juga bagi pemerintah, organisasi dan pebisnis kopi yang membantu terselenggaranya kompetisi kopi tertinggi di dunia saat ini.
Keuntungan COE bukan melulu soal finansial bagi petani atau seluruh pemangku kepentingan kopi di sebuah negara. Lebih daripada itu, Cup of Excellence menciptakan warisan abadi di setiap negara yang berpartisipasi. Sebab, dengan terpilihnya biji kopi pilihan kelas atas yang secara langsung di kenal dunia, jelas bakal mendongkrak keseluruhan level kopi sebuah negara.
Kompetisi ini adalah rangkaian panjang dari sebuah pencarian kopi terbaik. Acara resmi COE akan dimulai pada 21 April 2021 mendatang dengan membuka pendaftaran bagi para juri nasional yang ingin ikut mencicipi dan menilai kopi-kopi peserta COE. Lalu seleksi juri nasional bakal berlangsung pada tanggal 28-29 Mei 2021.
Lepas memilih juri dan memperkenalkan protokol juga aturan COE kepada juri terpilih, tahapan berikutnya dsebut Preselection Stage, dimana para petani sudah mulai bisa mengirimkan biji kopi hijau terbaiknya ke penyelenggara. Tahapan ini akan berlangsung pada 2-20 Agustus 2021 di Bandung, Jawa Barat.
Setelah semua sampel dipastikan terkumpul, para Juri Nasional hasil seleksi di tahap awal bakal mulai melakukan penilaian pada tanggal 23-28 Agustus 2021. Tahapan ini disebut tahap pra seleksi, dimana seluruh sampel yang masuk akan disaring menjadi maksimal 150 kopi dengan nilai minimal 86.
Kopi kopi yang lolos tahap pra seleksi akan masuk ke babak penjurian nasional. Penjurian Nasional bakal berlangsung pada 4-8 Oktober 2021 yang langsung disambung dengan penjurian oleh juri Internasional pada 12-15 Oktober 2021. Pada saat ini sudah bisa ditentukan siapa petani-petani yang terpilih dengan skor tertinggi.
Tahap terakhir dari kompetisi ini tentunya adalah lelang daring yang diikuti semua peserta lelang yang berasal tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari mancanegara.
Peserta lelang adalah harus mendaftarkan diri ke ACE, sehingga calon pembeli adalah calon yang sudah terseleksi. Ajang lelang ini akan berlangsung pada 23 November untuk lelang COE dan 22-3 Desember 2021 untuk kopi-kopi yang menjadi National Winner.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)