Jakarta: Sambal Seruit Indonesia melanjutkan misi mereka memperkenalkan kuliner khas Lampung ke berbagai daerah. Salah satunya dengan menghadirkan cabang ketiga yang kembali ke daerah Jakarta, tepatnya di Jalan Lapangan Bola, Jakarta Barat.
Sambal Seruit Indonesia menghadirkan sambal seruit yang menjadi ciri khas Lampung. Melalui cabang ketiganya ini, mereka berharap bisa mengubah stigma negatif terhadap Lampung melalui kuliner.
"Masyarakat Lampung emang sudah terbiasa makan sambal seruit ini. Kami ingin membangun imej Lampung lebih baik lagi dan memperkerjakan yang 90 persennya pekerjanya dari Lampung," kata Gianto selaku Founder Sambal Seruit Indonesia.
Seruit merupakan makanan khas Lampung. Hidangan ini berupa ikan goreng atau bakar yang dicampur sambal rampai.
"Semoga sambal seruit ini bisa mengubah sudut pandang dan paradigma dari masyarakat luas terhadap Lampung, yang tadinya (identik dengan) begal, tapi sekarang terlupakan dengan sambal seruit," lanjutnya.
Seperti di dua cabang sebelumnya, mereka menghadirkan menu-menu seperti ayam bakar, ikan bakar, hingga ikan pindang yang menjadi menu unggulan. Mereka juga sengaja hadir kembali di Jakarta agar semakin menjangkau orang-orang Lampung di Ibu Kota yang rindu masakan kampung halaman mereka.

"Kami berkomitmen dengan petani lokal karena rampai ini aslinya dari Lampung. Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Kami akan terus mengampanyekan ke berbagai kota lain di Indonesia," ucapnya.
Dalam pembukaan cabang ketiga ini, turut hadir Faiz MCI 7. Dia berharap kuliner khas Sumatera, khususnya Lampung bisa semakin dikenal di Indonesia.
"Sumatra punya kuliner yang tak kalah dari wilayah lain. Dengan hadirnya ini pastinya bisa menjadi bukti kalau kuliner Lampung juga enak," ujarnya.
Setelah membuka cabang ketiga, Gianto bertekad menghadirkan gerai baru lagi di sejumlah tempat. Misi mereka memang ingin sambal seruit dan kuliner Lampung lainnya dikenal di seluruh Indonesia.
"Kami terus mengeksplor dan bekerjasama dengan influencer mengampanyekan ke masyarakat luas ada sambal seruit asal Lampung yang layak dinikmati oleh semua kalangan dan pencinta kuliner," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Sambal Seruit Indonesia menghadirkan sambal seruit yang menjadi ciri khas Lampung. Melalui cabang ketiganya ini, mereka berharap bisa mengubah stigma negatif terhadap Lampung melalui kuliner.
"Masyarakat Lampung emang sudah terbiasa makan sambal seruit ini. Kami ingin membangun imej Lampung lebih baik lagi dan memperkerjakan yang 90 persennya pekerjanya dari Lampung," kata Gianto selaku Founder Sambal Seruit Indonesia.
Seruit merupakan makanan khas Lampung. Hidangan ini berupa ikan goreng atau bakar yang dicampur sambal rampai.
"Semoga sambal seruit ini bisa mengubah sudut pandang dan paradigma dari masyarakat luas terhadap Lampung, yang tadinya (identik dengan) begal, tapi sekarang terlupakan dengan sambal seruit," lanjutnya.
baca juga: Merayakan Kuliner Nusantara di Hari Lahir Pancasila |
Seperti di dua cabang sebelumnya, mereka menghadirkan menu-menu seperti ayam bakar, ikan bakar, hingga ikan pindang yang menjadi menu unggulan. Mereka juga sengaja hadir kembali di Jakarta agar semakin menjangkau orang-orang Lampung di Ibu Kota yang rindu masakan kampung halaman mereka.

"Kami berkomitmen dengan petani lokal karena rampai ini aslinya dari Lampung. Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Kami akan terus mengampanyekan ke berbagai kota lain di Indonesia," ucapnya.
Dalam pembukaan cabang ketiga ini, turut hadir Faiz MCI 7. Dia berharap kuliner khas Sumatera, khususnya Lampung bisa semakin dikenal di Indonesia.
"Sumatra punya kuliner yang tak kalah dari wilayah lain. Dengan hadirnya ini pastinya bisa menjadi bukti kalau kuliner Lampung juga enak," ujarnya.
Setelah membuka cabang ketiga, Gianto bertekad menghadirkan gerai baru lagi di sejumlah tempat. Misi mereka memang ingin sambal seruit dan kuliner Lampung lainnya dikenal di seluruh Indonesia.
"Kami terus mengeksplor dan bekerjasama dengan influencer mengampanyekan ke masyarakat luas ada sambal seruit asal Lampung yang layak dinikmati oleh semua kalangan dan pencinta kuliner," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)