GADGET TALK

Developer Game Indonesia Ikuti Gamescom & Tokyo Game Show 2021

Raka Lestari
Sabtu 31 Juli 2021 / 09:07
Jakarta: Untuk memberikan dukungan terhadap eksistensi pelaku industri game Indonesia di kancah internasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI). Mereka memfasilitasi sejumlah perusahaan game terpilih untuk mengikuti ajang internasional “Gamescom & Tokyo Game Show 2021”.

Gamescom merupakan event pameran dagang serta eksibisi game terkemuka di dunia yang akan dilaksanakan pada Agustus 2021. Sedangkan Tokyo Game Show adalah eksibisi video game terkemuka di kawasan Asia, yang akan digelar pada September – Oktober 2021.

Kedua event ini nantinya dilangsungkan secara hybrid (daring dan luring). Indonesia sendiri akan berpartisipasi secara daring. Khusus untuk event Gamescom, Indonesia akan bekerja sama dengan Atase Perdagangan Berlin dan ITPC Hamburg.

Setelah melakukan proses kurasi selama dua tahap, Kemenparekraf dan AGI menetapkan sejumlah pengembang game yang akan mewakili Indonesia pada event tersebut, yang terdiri dari 30 delegasi untuk Gamescom 2021 dan 19 delegasi untuk Tokyo Game Show 2021.


Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya. (Foto: Kemenparekraf)

“Peserta yang terpilih cukup beragam dan semua memiliki kualitas yang baik. Mereka memiliki keunggulan dari komponen penilaian dan memiliki nilai jual. Selanjutnya, kami akan membekali mereka agar dapat tampil maksimal di Gamescom dan Tokyo Game Show 2021”, ujar Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam keterangannya di Jakarta.

Seluruh delegasi di bawah naungan program Archipelageek Goes to Gamescom & Tokyo Game Show 2021 ini nantinya tidak hanya berkesempatan untuk merepresentasikan Indonesia dan memamerkan produk mereka dalam virtual booth paviliun Indonesia, namun juga berkesempatan untuk menjalin transaksi bisnis dengan para buyer mancanegara.

“Harapan kami melalui ajang ini para peserta dapat menunjukkan kualitas game Indonesia di mata global,” harap Nia.

Keikutsertaan Indonesia di ajang bergengsi tersebut juga didasarkan pada kontribusi positif sub-sektor games terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun 2020.

Menurut data dari Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020/2021, subsekstor aplikasi dan game developer menyumbang sebesar Rp24,88 triliun terhadap PDB negara. Hal ini menunjukkan bahwa sub-sektor game Indonesia memiliki potensi yang besar, untuk masuk ke pasar global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH