GADGET TALK

Mengenal Immersion Cooling, Pendingin Data Center Ramah Lingkungan

Medcom
Kamis 09 November 2023 / 10:40
Jakarta: Berdasarkan data yang dirilis oleh World Resource Insitute (WRI), Indonesia menempati posisi ke-6 penyumbang emisi global terbesar di dunia. Di samping itu, data menunjukan penggunaan data center memakan daya listrik besar dan menjadi salah satu penyumbang emisi karbon yang berdampak pada kelestarian lingkungan. 

Angka ini pun akan semakin bertambah dengan meningkatnya penggunaan data center yang kini menjadi kebutuhan di era serba digital. "Seiring kemajuan teknologi, kebutuhan daya akan CPU meningkat dari 50 watt, saat ini 400 watt. Dan GPU dari 200 watt hingga saat ini 700 watt. Di masa mendatang, mungkin akan mencapai sekitar 1.000 watt untuk GPU. Jadi ini sebenarnya sesuatu yang menghabiskan banyak daya," ujasr Andy Neo, selaku Sales Director Gigabyte. 

Tentu permasalahan tersebut dapat ditekan dengan menciptakan Green Data Center. Hadirnya Immersion Cooling dianggap menjadi jawaban atas tantangan tersebut,  baik dalam hal efisiensi penggunaan energi, pengurangan emisi global, dan juga meningkatkan pendinginan data center sehingga memastikan sistem operasi perusahaan tidak terputus. 

Immersion Cooling merupakan mesin pendingin data center yang dirancang untuk menurunkan suhu komponen elektronik di dalam data center, dengan cara perendaman komponen tersebut ke dalam cairan non konduktif seperti minyak. 


(Proses pemakaian Immersion cooling. Foto: Dok. Istimewa)

Mesin ini dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi pendinginan, mengurangi penggunaan energi pendinginan data center, dan ramah lingkungan karena sesuai dengan standar "net-zero emissions" global. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

"Immersion Cooling memang menjadi hal baru di Indonesia, namun tidak di Dunia. Penggunaan teknologi Immersion sudah ada di beberapa negara. Kini waktunya Indonesia mengkuti teknologi revolusioner ini, menggabungkan teknologi dengan konsep ramah lingkungan," tambah Andy. 

Pada event peluncuran Immersion Cooling ini, Gigabyte menyediakan Immersion tank and
server, Hardisk yang disupport oleh Toshiba, dan Immersion Cooling Fluid yang terbuat dari gas alam dengan teknologi gas-to-liquid (GTL) dari Shell. 

"Anda, saya, dan semua orang di seluruh dunia mempunyai tanggung jawab untuk mengurangi karbon. Ini bukan hanya satu pusat data, saya rasa tanggung jawab semua orang. Ada baiknya untuk memulai dari suatu tempat. Salah satu pusat data, ketika mereka mulai melakukan apa yang disebut solusi imersi, sebenarnya mereka mengurangi emisi karbon. Seperti yang Anda katakan, mereka sebenarnya menyelamatkan lingkungan. Ini adalah tanggung jawab semua orang, tidak hanya pada satu pusat data," tutup Andy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH