End Google Analytics -->
GADGET TALK

Mengenali Teknologi Motion Capture dalam Produksi Film Avatar

Medcom
Sabtu 24 Desember 2022 / 15:30
Jakarta: Hari ini kita akan membahas Avatar 2, The Way of Water dan bagaimana James Cameron beserta tim membuatnya. Film ini menjadi film terlaris sepanjang masa.

James Cameron juga menggunakan inovasi efek visual yang mampu melampaui produksi cinema sesamanya. Sudah 13 tahun sejak Avatar pertama muncul dan membentuk kembali cara kita melihat hasil komputer.

Dimana 80% adegannya menggunakan teknologi CGI berbasis motion capture, yang memberikan hasil realistis dan mampu menipu mata para audience.
 

Apa itu motion capture di CGI


Motion capture adalah teknologi yang pada mulanya digunakan untuk membuat sebuah games, namun seiring perkembangan zaman teknologi ini juga digunakan untuk membuat film. Motion capture sangat memudahkan para sineas, terutama dalam menghidupkan karakter fantasi yang berbasis animasi.

Kalau dulu semua karakter animasi harus digerakkan dengan pola dan kode yang rumit, motion capture mampu menggerakkan animasi rekaman sensorik dari makhluk hidup yang ada, sehingga hasilnya pun jauh lebih realistis.
 

Bagaimana caranya bekerja?


Awalnya, teknologi ini belum bisa digunakan secara real time, jadi perkiraan hasilnya tak bisa langsung terlihat. Oleh karena itu, James Cameron rela menunda produksi film Avatar sejak 1990, hingga teknologinya berkembang pada 2005.

Walaupun teknologinya sudah berkembang, proses produksi tetap memakan waktu yang lama. Karena CGI berbasis motion capture juga perlu animasi dasar dari bentuk yang ada. Hal ini berguna untuk karakter, latar, dan lainnya yang akan tampil di dalam frame.

Contohnya, untuk membuat karakter para Navi yang hidup dalam film, maka diperlukan sketsa dasar 2 dimensi, lalu sculpting 3 dimensi dari tanah liat, dan dicoba ke make up, serta atributnya dari seluruh negara, termasuk Indonesia.



Sisanya diambil pada tahap penangkapan gerak, di mana para aktor akan mengenakan setelan dengan penanda yang memantulkan kembali cahaya inframerah ke kamera stasioner.
 

Fungsi baju unik dan bola-bola pada motion capture


Untuk merekam berbagai gestur dari karakter, maka dibutuhkan bola-bola kecil dalam kostumnya. Fungsinya adalah mengunci titik-titik yang akan menjadi pola gerakan dasar. Sedangkan untuk merekam ekspresi para aktor dikenakan helm berkamera yang menyorot seluruh wajah.

Jika aktor memiliki wajah yang cukup besar, maka wajahnya juga akan dipakaikan bola-bola. Apabila wajahnya lebih kecil, maka hanya perlu digambarkan titik yang fungsinya sama seperti bola-bola.

Tentu saja motion capture ini tak hanya digunakan oleh aktor saja yang berbasis manusia. Tetapi juga digunakan untuk karakter penghuni hutan pandora, hewan pun juga menggunakan teknologi ini. Contohnya adalah die horse yang menggunakan kuda asli saat shooting.
 

Avatar 2 syuting di bawah air


Untuk mengatasinya, distorsi gambar bawah air, Cameron menghubungi DP dan guru teknologi kamera Pawel Achtel, yang mengembangkan kamera bawah air 3D yang belum pernah digunakan sebelumnya pada film fitur.

Rig Achtel, yang disebut DeepX 3D, bekerja mirip dengan rig Fusion 3D karena juga terdiri dari dua kamera dan pembagi sinar. Namun yang terpenting, Achtel menggunakan lensa submersible Nikonos, yang dapat digunakan di bawah air tanpa housing. Sampai jumpa distorsi.

Untuk mengatasi masalah ini, permukaan tangki 900.000 galon ditutup dengan bola putih, yang akan menghilangkan pantulan cahaya sekaligus memungkinkan aktor dan anggota kru muncul ke permukaan tanpa terbebani.

Nandhita Nur Fadjriah
(FIR)

MOST SEARCH