GADGET TALK

Ini 5 Elemen Smart City di IKN

A. Firdaus
Rabu 30 November 2022 / 14:14
Jakarta: Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dilakukan. Otorita Ibu Kota Nusantara mengatakan bakal ada lima elemen yang terkandung dalam smart city di IKN.

Prof. Mohammed Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengatakan, IKN yang memiliki luas 324.332 hektar ini bakal diisi setidaknya diisi 10 persen kawasan hijau dan produksi pangan, 65 persen hutan tropis melalui proses reforestasi, dan 25 persen kawasan kota.

Selain itu, target IKN pada 2045 adalah netral karbon. Prof Ali juga membeberkan lima elemen tersebut di antaranya hijau, cerdas, inklusif, resilien, dan berkelanjutan.

Menyikapi hal ini, Honeywell menyatakan kesiapannya dalam mendukung Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (OIKN) untuk mewujudkan pembangungan dan pengelolaan ibu kota hutan yang cerdas dan berkelanjutan.

Berbicara dalam forum diskusi belakangan ini, Roy Kosasih, Presiden Honeywell untuk Indonesia dan Filipina menyatakan, pihaknya menyampaikan kesiapan Honeywell untuk mendukung pengembangan IKN melalui teknologi dan solusi yang tepat, agar membantu OIKN dalam mengembangkan dan mengatur ibu kota baru yang cerdas dan berkelanjutan.

"Honeywell memiliki pengalaman yang luas dalam membantu kota-kota di penjuru dunia dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang terhubung, aman, terlindungi, produktif, dan berkelanjutan dengan teknologi yang tepat," ujar Kosasih.

"Selain itu, kami juga punya pengalaman yang panjang dalam mendukung pengusaha bangunan komersil di Indonesia agar gedung-gedung yang mereka kelola bisa lebih ramah lingkungan, efisien serta menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penghuninya," terangnya.

Kunci dari kota yang pintar dan berkelanjutan adalah penggunaan teknologi yang terhubung, terintegrasi, dan otomatis. Di kota pintar, semua data dari beragam fungsi-fungsi perkotaan mengalir dalam sebuah jaringan yang terhubung.

Jaringan yang saling terintegrasi tersebut menghasilkan informasi operasional kota yang holistik dan berbasis data. Sehingga memungkinkan warga dan pemerintah untuk bersama-sama mengatasi beragam tantangan sosial yang ada dalam lingkungan kota.

"Penggunaan teknologi yang tepat akan mewujudkan pengelolaan kota yang tepat juga,” kata Kosasih.

“Hal ini mencakup manajemen energi yang lebih baik dan lebih efisien, peningkatan keselamatan publik dengan kemampuan tanggap darurat yang lebih cepat dan akurat, manajemen lalu lintas dan transportasi yang lebih efisien dan efektif, manajemen utilitas publik, termasuk sampah, air, dan limbah, serta meningkatkan keterlibatan warga," sambung Kosasih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH