FITNESS & HEALTH
Kemenkes Dorong Peran Krusial Kefarmasian dalam Layanan Kesehatan Haji
Yatin Suleha
Selasa 13 Mei 2025 / 14:46
Jakarta: Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu komponen krusial dalam penyelenggaraan kesehatan jemaah haji, mencakup pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan, serta pelayanan farmasi klinik yang mendukung keberhasilan ibadah para jemaah.
Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi, Kementerian Kesehatan RI, Agusdini Banun Saptaningsih, menegaskan pentingnya perencanaan yang cermat dalam penyediaan obat dan perbekalan kesehatan, dengan mempertimbangkan kuota jemaah dan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.
Baca juga: Tim Kesehatan Haji Indonesia Lakukan Visitasi ke 3 RS di Arab Saudi
“Tahun ini ada 221 ribu jemaah yang diberangkatkan. Maka, pengadaan perbekalan kesehatan dihitung berdasarkan metode perencanaan kombinasi, yaitu pola konsumsi dan riwayat epidemiologi penyakit jemaah di tahun-tahun sebelumnya, serta mempertimbangkan sisa stok tahun lalu,” ujar Agusdini, yang akrab disapa Dini, saat meninjau pelayanan di KKHI Madinah.
.jpg)
(Agusdini Banun Saptaningsih selaku Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi, Kementerian Kesehatan RI, menegaskan pentingnya perencanaan yang cermat dalam penyediaan obat dan perbekalan kesehatan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dini juga memastikan bahwa seluruh obat dan perbekalan kesehatan yang disiapkan pemerintah telah terjamin mutu, khasiat, dan keamanannya, sehingga jemaah tidak perlu merasa khawatir.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya edukasi kesehatan oleh para petugas, khususnya dalam pelayanan kefarmasian klinik. Salah satu bentuk edukasi yang diusung adalah melalui Gerakan Mosaik Bosku, yang bertujuan meningkatkan kesadaran jemaah dalam menjaga kesehatan selama beribadah.
– Mosaik (Minum Oralit Setiap Hari agar Ibadah Khusyuk), untuk menjaga kecukupan cairan dan elektrolit serta mencegah dehidrasi.
– Bosku (Bawa Obat di Saku), untuk memastikan konsumsi obat rutin, terutama bagi jemaah dengan penyakit kronis, agar tetap stabil saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Baca juga: Menkes: Terjadi Penurunan Tajam Angka Kematian Jemaah Haji
Gerakan ini juga merupakan bentuk nyata kepedulian Kementerian Kesehatan dalam menjaga kebugaran jemaah dan mendukung kekhusyukan ibadah mereka selama di Tanah Suci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi, Kementerian Kesehatan RI, Agusdini Banun Saptaningsih, menegaskan pentingnya perencanaan yang cermat dalam penyediaan obat dan perbekalan kesehatan, dengan mempertimbangkan kuota jemaah dan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.
Baca juga: Tim Kesehatan Haji Indonesia Lakukan Visitasi ke 3 RS di Arab Saudi
“Tahun ini ada 221 ribu jemaah yang diberangkatkan. Maka, pengadaan perbekalan kesehatan dihitung berdasarkan metode perencanaan kombinasi, yaitu pola konsumsi dan riwayat epidemiologi penyakit jemaah di tahun-tahun sebelumnya, serta mempertimbangkan sisa stok tahun lalu,” ujar Agusdini, yang akrab disapa Dini, saat meninjau pelayanan di KKHI Madinah.
(Agusdini Banun Saptaningsih selaku Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi, Kementerian Kesehatan RI, menegaskan pentingnya perencanaan yang cermat dalam penyediaan obat dan perbekalan kesehatan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dini juga memastikan bahwa seluruh obat dan perbekalan kesehatan yang disiapkan pemerintah telah terjamin mutu, khasiat, dan keamanannya, sehingga jemaah tidak perlu merasa khawatir.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya edukasi kesehatan oleh para petugas, khususnya dalam pelayanan kefarmasian klinik. Salah satu bentuk edukasi yang diusung adalah melalui Gerakan Mosaik Bosku, yang bertujuan meningkatkan kesadaran jemaah dalam menjaga kesehatan selama beribadah.
Gerakan Mosaik Bosku terdiri atas:
– Mosaik (Minum Oralit Setiap Hari agar Ibadah Khusyuk), untuk menjaga kecukupan cairan dan elektrolit serta mencegah dehidrasi.
– Bosku (Bawa Obat di Saku), untuk memastikan konsumsi obat rutin, terutama bagi jemaah dengan penyakit kronis, agar tetap stabil saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Baca juga: Menkes: Terjadi Penurunan Tajam Angka Kematian Jemaah Haji
Gerakan ini juga merupakan bentuk nyata kepedulian Kementerian Kesehatan dalam menjaga kebugaran jemaah dan mendukung kekhusyukan ibadah mereka selama di Tanah Suci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0147 [53]