FITNESS & HEALTH
Tim Kesehatan Haji Indonesia Lakukan Visitasi ke 3 RS di Arab Saudi
Yatin Suleha
Selasa 06 Mei 2025 / 08:25
Jakarta: Sebagai bagian dari komitmen memberikan pelayanan kesehatan optimal bagi jemaah haji, Tim Kesehatan Haji Indonesia melakukan visitasi ke tiga Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk memantau secara langsung kondisi jemaah yang tengah dirawat.
Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah, dr. Novitasari Nurlalila Bahramsyah, menjelaskan bahwa visitasi merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memastikan kualitas layanan serta dukungan emosional bagi jemaah yang sakit.
“Dengan melakukan visitasi, kami dapat memantau perkembangan kondisi kesehatan pasien secara langsung yang dirawat inap. Ada tiga hal yang dilakukan melalui visitasi yaitu pertama, berkomunikasi dengan tenaga medis dan paramedis yang menangani jemaah untuk updating kondisi kesehatannya," ungkap dr. Novitasari saat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Minggu, 4 Mei 2025.
"Kedua, memberikan perhatian kepada pasien dan keluarga seperti layaknya keluarga sendiri. Ketiga, memberikan dukungan psikologis kepada jemaah agar mereka merasa tenang dan nyaman,”
(1).jpg)
(Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah, dr. Novitasari Nurlalila Bahramsyah, menjelaskan bahwa visitasi merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memastikan kualitas layanan bagi jemaah yang sakit. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Baca juga: Simak, Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025
Di hari yang sama, Tim KKHI Madinah yang dipimpin oleh dr. Rohayat Bilmahdi, Sp.PD, mengunjungi tiga RSAS yaitu RS King Fahad, RS King Salman, dan RS Mouwasat. Dalam kunjungan tersebut, tim melakukan pendampingan dan observasi terhadap delapan jemaah haji Indonesia yang sedang dirawat.
“Para dokter dan tenaga kesehatan dari ketiga RSAS telah menangani para pasien jemaah haji Indonesia dengan baik. Pasien-pasien tersebut membutuhkan penanganan lanjutan yang cukup intensif terhadap kondisi kesehatannya,” ujar dr. Rohayat.
Baca juga: 95 Ribu KL Avtur Disiapkan untuk Penerbangan Haji 2025
Lebih dari sekadar pemantauan klinis, visitasi ini juga menjadi momen untuk memberi semangat dan memperkuat mental para jemaah.
“Kami berbincang dengan para jemaah yang sedang dirawat dengan memberikan dukungan moril agar mereka tidak merasa sendirian dan terus semangat untuk sehat,” pungkas Rohayat sembari menyuapi salah seorang pasien jemaah yang enggan makan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah, dr. Novitasari Nurlalila Bahramsyah, menjelaskan bahwa visitasi merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memastikan kualitas layanan serta dukungan emosional bagi jemaah yang sakit.
“Dengan melakukan visitasi, kami dapat memantau perkembangan kondisi kesehatan pasien secara langsung yang dirawat inap. Ada tiga hal yang dilakukan melalui visitasi yaitu pertama, berkomunikasi dengan tenaga medis dan paramedis yang menangani jemaah untuk updating kondisi kesehatannya," ungkap dr. Novitasari saat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Minggu, 4 Mei 2025.
"Kedua, memberikan perhatian kepada pasien dan keluarga seperti layaknya keluarga sendiri. Ketiga, memberikan dukungan psikologis kepada jemaah agar mereka merasa tenang dan nyaman,”
(1).jpg)
(Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah, dr. Novitasari Nurlalila Bahramsyah, menjelaskan bahwa visitasi merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memastikan kualitas layanan bagi jemaah yang sakit. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Baca juga: Simak, Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025
Di hari yang sama, Tim KKHI Madinah yang dipimpin oleh dr. Rohayat Bilmahdi, Sp.PD, mengunjungi tiga RSAS yaitu RS King Fahad, RS King Salman, dan RS Mouwasat. Dalam kunjungan tersebut, tim melakukan pendampingan dan observasi terhadap delapan jemaah haji Indonesia yang sedang dirawat.
“Para dokter dan tenaga kesehatan dari ketiga RSAS telah menangani para pasien jemaah haji Indonesia dengan baik. Pasien-pasien tersebut membutuhkan penanganan lanjutan yang cukup intensif terhadap kondisi kesehatannya,” ujar dr. Rohayat.
Baca juga: 95 Ribu KL Avtur Disiapkan untuk Penerbangan Haji 2025
Lebih dari sekadar pemantauan klinis, visitasi ini juga menjadi momen untuk memberi semangat dan memperkuat mental para jemaah.
“Kami berbincang dengan para jemaah yang sedang dirawat dengan memberikan dukungan moril agar mereka tidak merasa sendirian dan terus semangat untuk sehat,” pungkas Rohayat sembari menyuapi salah seorang pasien jemaah yang enggan makan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)