FITNESS & HEALTH
Hubungan Antara Diabetes dan Penyakit Jantung Menurut Ahli
Yuni Yuli Yanti
Rabu 31 Agustus 2022 / 10:00
Jakarta: Tentu kamu sering mendengar bahwa pasien diabetes selain berisiko mengalami stroke, mereka juga berpotensi terkena serangan jantung. Menurut seorang ahli jantung intervensi, Dr. Abdallah Bitar, diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko serangan jantung dalam dua cara. Salah satunya adalah efek langsung dari molekul gula yang tinggi dalam tubuh, dan sebaliknya, kadar kolesterol dalam tubuh.
"Jika Anda dapat membayangkan, jantung adalah mesin dan mesin itu memiliki saluran bahan bakar. Saluran bahan bakar dalam hal ini adalah arteri jantung. Ketika Anda memiliki kotoran yang menumpuk di saluran bahan bakar tersebut, Anda dapat mengalami sputtering mesin. Dalam serangan jantung, arteri jantung mengembangkan plak atau kotoran. Nah, pada serangan jantung, plak itu bisa pecah, sehingga menyebabkan gumpalan terbentuk di arteri jantung, dan mencegah aliran darah turun ke otot jantung," jelas Dr. Abdallah dikutip dari Health Guides CNN.
Seperti diketahui, penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di antara orang-orang dengan diabetes tipe 2. Serangan jantung diam tidak umum di antara populasi umum, tetapi lebih sering terjadi pada pasien dengan diabetes. Serangan jantung diam adalah ketika kamu tidak memiliki gejala klasik nyeri dada akibat serangan jantung. Gejala serangan jantung diam terjadi sangat minimal.

(Diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
"Sangat penting bagi penderita diabetes untuk memiliki hubungan yang baik dengan ahli jantung mereka karena orang-orang dapat mengalami serangan jantung diam-diam. Jika risiko mereka relatif tinggi, kami dapat membantu mengetahuinya dengan berbagai pengujian. Seperti tes stres dan ekokardiografi atau ultrasound jantung, untuk melihat apakah mereka telah mengembangkan semacam penyakit jantung dan kami dapat membantu mengurangi risiko mereka lebih jauh," anjurnya.
Selain itu, Dr. Abdallah menambahkan salah satu pesan harapan yang dapat diambil bagi penderita diabetes dalam hal kesehatan jantungnya, adalah kamu dapat mengatasi skenario diabetes dengan mengubah gaya hidup. Ini dapat mengurangi risiko mereka terhadap seseorang yang mungkin tidak menderita diabetes.
"Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan orang bisa dimulai dari berolahraga kira-kira lima hingga enam kali seminggu, selama sekitar 30 menit sehari dan biasanya latihan aerobik di mana mereka berkeringat pada akhir 30 menit. Dan biasanya mengonsumsi makanan rendah karbohidrat untuk mencegah diabetes mereka berkembang, yang pada gilirannya dapat membuat penyakit arteri koroner juga ikutan berkembang," tutup Dr. Abdallah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
"Jika Anda dapat membayangkan, jantung adalah mesin dan mesin itu memiliki saluran bahan bakar. Saluran bahan bakar dalam hal ini adalah arteri jantung. Ketika Anda memiliki kotoran yang menumpuk di saluran bahan bakar tersebut, Anda dapat mengalami sputtering mesin. Dalam serangan jantung, arteri jantung mengembangkan plak atau kotoran. Nah, pada serangan jantung, plak itu bisa pecah, sehingga menyebabkan gumpalan terbentuk di arteri jantung, dan mencegah aliran darah turun ke otot jantung," jelas Dr. Abdallah dikutip dari Health Guides CNN.
Seperti diketahui, penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di antara orang-orang dengan diabetes tipe 2. Serangan jantung diam tidak umum di antara populasi umum, tetapi lebih sering terjadi pada pasien dengan diabetes. Serangan jantung diam adalah ketika kamu tidak memiliki gejala klasik nyeri dada akibat serangan jantung. Gejala serangan jantung diam terjadi sangat minimal.

(Diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
"Sangat penting bagi penderita diabetes untuk memiliki hubungan yang baik dengan ahli jantung mereka karena orang-orang dapat mengalami serangan jantung diam-diam. Jika risiko mereka relatif tinggi, kami dapat membantu mengetahuinya dengan berbagai pengujian. Seperti tes stres dan ekokardiografi atau ultrasound jantung, untuk melihat apakah mereka telah mengembangkan semacam penyakit jantung dan kami dapat membantu mengurangi risiko mereka lebih jauh," anjurnya.
Selain itu, Dr. Abdallah menambahkan salah satu pesan harapan yang dapat diambil bagi penderita diabetes dalam hal kesehatan jantungnya, adalah kamu dapat mengatasi skenario diabetes dengan mengubah gaya hidup. Ini dapat mengurangi risiko mereka terhadap seseorang yang mungkin tidak menderita diabetes.
"Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan orang bisa dimulai dari berolahraga kira-kira lima hingga enam kali seminggu, selama sekitar 30 menit sehari dan biasanya latihan aerobik di mana mereka berkeringat pada akhir 30 menit. Dan biasanya mengonsumsi makanan rendah karbohidrat untuk mencegah diabetes mereka berkembang, yang pada gilirannya dapat membuat penyakit arteri koroner juga ikutan berkembang," tutup Dr. Abdallah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)