FITNESS & HEALTH

Subvarian Omicron sudah Merebak, Apa Perbedaannya?

Raka Lestari
Sabtu 12 Februari 2022 / 15:17
Jakarta: Dua tahun setelah pandemi, versi mutasi dari Varian Omicron yang dikenal sebagai BA.2 saat ini telah menjadi tantangan terbaru untuk mengatasi covid-19. Subvarian yang terdeteksi di setidaknya 57 negara, tampaknya menyebar lebih mudah daripada yang asli.

Namun sejauh ini tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dan suntikan booster tetap bisa menjadi perisai yang efektif. Para ilmuwan berlomba menjawab sejumlah pertanyaan tentang varian ini saat mereka bersiap untuk varian berikutnya:
 

Perbedaan BA.2 dengan versi asli


Sub varian terbaru ini menyebabkan infeksi ringan tetapi telah menyebar dengan cepat di negara-negara seperti Afrika Selatan, Denmark, India, dan Inggris. Kedua versi berbeda sekitar 40 mutasi, termasuk perubahan kunci di wilayah lonjakan BA.2.

Meskipun keduanya terkait, ada cukup banyak perbedaan untuk mendorong perubahan perilaku. Bentuk yang lebih ringan dari kebanyakan kasus omicron pada orang yang divaksinasi dapat membuat mereka yang sembuh tetap rentan terhadap virus yang ada dan varian masa depan, menurut para peneliti.
 

Seberapa menular BA.2?


Omicron lebih menular daripada delta, varian yang menjadi dominan secara global pada pertengahan tahun lalu, dan subvarian baru ini sangat menular. Sebagai contoh di Denmark, di mana sub varian BA.2 ini dengan cepat menyebar di masyarakat.

Dikutip dari Bloomberg, sebuah studi berdasarkan sekitar 8.500 rumah tangga pada Desember dan Januari menemukan bahwa orang yang terinfeksi BA.2 menyebarkan virus ke rata-rata 39 persen anggota rumah tangga yang rentan, dibandingkan varian Omicron asli yang hanya sebesar 29 persen. Ini sejalan dengan data awal Inggris.
 

Apakah BA.2 lebih berbahaya dari Omicron?


Omicron dan strain terkait tampaknya lebih kecil kemungkinannya dibandingkan varian sebelumnya untuk menyebabkan penyakit serius, terutama pada orang yang divaksinasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan minggu ini bahwa BA.2 tampaknya tidak lebih parah daripada varian omicron asli.

Ini berdasarkan bukti dari Denmark, di mana penyebarannya tidak menyebabkan lonjakan rawat inap yang tak terduga. Dalam mengumumkan berakhirnya pembatasan virus corona akhir bulan lalu, pemerintah Denmark menyatakan penyakit itu tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat, bahkan ketika kasus mencapai rekor tertinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH