FITNESS & HEALTH
Detoksifikasi dan Puasa Intermiten, Mana yang Ampuh Sembuhkan Kanker?
Fatha Annisa
Rabu 19 Februari 2025 / 19:12
Jakarta: Detoksifikasi alami kerap dijadikan alternatif pengobatan untuk menyembuhkan kanker. Mana yang lebih ampuh untuk menyembuhkan kanker, melakukan detoksifikasi atau puasa intermiten?
Detoksifikasi atau sering disebut detoks merupakan proses alami mengeluarkan racun dari tubuh. Proses ini dilakukan dengan cara rajin minum air putih dan mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran yang kaya serat dan antioksidan.
Namun, apakah detoksifikasi benar bisa menyembuhkan penyakit kanker? Jawabannya, tidak. Detoksifikasi, terutama yang dilakukan dalam periode singkat, hanya mampu menghilangkan efek kanker secara sementara, bukan menyembuhkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP saat ditemui media usai diskusi ”Kanker Tidak Menunggu, Kenapa Kita Menunggu? Deteksi Dini, Selamatkan Hidup”
"(Setelah detoksifikasi) kankernya enggak berhenti. (Pasien kanker) pada balik ke saya lagi," kata Aru, dikutip Rabu, 19 Februari 2025.

Aru mengungkapkan, lebih baik menjalankan puasa intermiten secara rutin sebagai alternatif terapi kanker. Pasalnya, metabolisme tubuh akan mengonsumsi sel-sel tidak berguna atau berbahaya, termasuk sel kanker, saat tidak mendapatkan asupan makan.
"Badan kamu nanti akan kebingungan mencari energi, jadi dia mengambil sel-sel yang tidak ada gunanya dalam tubuh, sel-sel yang beracun, sel-sel yang toksik. Kita harapkan sel-sel kanker yang baru mau mulai dia dimakan sama tubuh," jelasnya.
Adapun, kata Aru, pembagian waktu ideal puasa intermiten adalah 16 jam berpuasa dan 8 jam makan. Bisa juga diterapkan diet OMAD (One Meal a Day), yaitu makan satu kali dalam sehari. Namun, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sudah memasuki jam makan.
“Makan yang seimbang, ada sayur, buah, karbohidratnya jangan banyak-banyak, protein, yang penting jangan kebanyakan daging merah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)
Detoksifikasi atau sering disebut detoks merupakan proses alami mengeluarkan racun dari tubuh. Proses ini dilakukan dengan cara rajin minum air putih dan mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran yang kaya serat dan antioksidan.
Namun, apakah detoksifikasi benar bisa menyembuhkan penyakit kanker? Jawabannya, tidak. Detoksifikasi, terutama yang dilakukan dalam periode singkat, hanya mampu menghilangkan efek kanker secara sementara, bukan menyembuhkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP saat ditemui media usai diskusi ”Kanker Tidak Menunggu, Kenapa Kita Menunggu? Deteksi Dini, Selamatkan Hidup”
"(Setelah detoksifikasi) kankernya enggak berhenti. (Pasien kanker) pada balik ke saya lagi," kata Aru, dikutip Rabu, 19 Februari 2025.
Baca juga: Waspadai! Ini Tanda Peringatan Kanker yang Sering Diabaikan |
Puasa Intermiten Lebih Dianjurkan

Aru mengungkapkan, lebih baik menjalankan puasa intermiten secara rutin sebagai alternatif terapi kanker. Pasalnya, metabolisme tubuh akan mengonsumsi sel-sel tidak berguna atau berbahaya, termasuk sel kanker, saat tidak mendapatkan asupan makan.
"Badan kamu nanti akan kebingungan mencari energi, jadi dia mengambil sel-sel yang tidak ada gunanya dalam tubuh, sel-sel yang beracun, sel-sel yang toksik. Kita harapkan sel-sel kanker yang baru mau mulai dia dimakan sama tubuh," jelasnya.
Adapun, kata Aru, pembagian waktu ideal puasa intermiten adalah 16 jam berpuasa dan 8 jam makan. Bisa juga diterapkan diet OMAD (One Meal a Day), yaitu makan satu kali dalam sehari. Namun, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sudah memasuki jam makan.
“Makan yang seimbang, ada sayur, buah, karbohidratnya jangan banyak-banyak, protein, yang penting jangan kebanyakan daging merah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)