FITNESS & HEALTH
6 Gejala Long Covid-19 yang Kerap Dialami Anak-anak
A. Firdaus
Sabtu 16 Oktober 2021 / 12:18
Jakarta: Covid-19 nyatanya memiliki dampak panjang yang mengkhawatirkan bagi kesehatan. Sebuah penelitian menemukan 1 dari 4 orang penyintas Covid-19 mengalami gejala long Covid-19 cukup lama.
Penelitian ini juga menyatakan bahwa anak-anak dan remaja penyintas Covid-19 juga dapat merasakan hal yang serupa. Dr. Kanya Ayu Paramastri, SpA, Dokter Spesialis Anak menjelaskan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu kondisi yang kerap dialami penyintas Covid-19, termasuk anak-anak di antaranya:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Gangguan tidur
- Gangguan sensori
- Gangguan konsentrasi
- Penurunan kapasitas paru-paru
"Kondisi ini dapat berpengaruh pada kemampuan kognitif dan konsentrasi pada anak," ujar dr. Kanya dalam konferensi pers Hari Cuci Tangan Sedunia 2021: Lifebuoy Perkuat Aksi Edukasi ‘C untuk Cuci Tangan’ Guna Siapkan Anak Raih Masa Depan..
Lebih lanjut, dr. Kanya memberikan beberapa upaya pencegahan agar kita dan khususnya anak-anak tak merasakan long Covid-19.
"Upaya pencegahan, jadi solusi yang harus dilakukan, termasuk penerapan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS), dan juga rutin mencuci tangan dengan baik dan benar, selain menggunakan masker tentunya," terang dr. Kanya.
Urgensi penerapan pola hidup bersih sehat dan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun perlu ditanamkan sejak dini, agar dapat dibiasakan dan menjadi rutinitas kelak hingga dewasa.
Saskhya Aulia, Psikolog menyatakan, pada dasarnya, anak mencontoh perilaku dan meniru apa yang mereka lihat. Orang tua perlu untuk memberikan pemahaman dan contoh langsung terkait penerapan PHBS dan cara CTPS yang baik dan benar.
"Selain itu, pemanfaatan konten yang dekat dengan anak, dapat digunakan sebagai stimulus, dan diperkuat dengan pemberian ‘meaning’ pada aktivitas yang dilakukan. Misalnya, penting bagi orang tua untuk menjelaskan mengapa setiap gerakan perlu dilakukan dengan benar,” imbuh Saskhya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Penelitian ini juga menyatakan bahwa anak-anak dan remaja penyintas Covid-19 juga dapat merasakan hal yang serupa. Dr. Kanya Ayu Paramastri, SpA, Dokter Spesialis Anak menjelaskan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu kondisi yang kerap dialami penyintas Covid-19, termasuk anak-anak di antaranya:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Gangguan tidur
- Gangguan sensori
- Gangguan konsentrasi
- Penurunan kapasitas paru-paru
"Kondisi ini dapat berpengaruh pada kemampuan kognitif dan konsentrasi pada anak," ujar dr. Kanya dalam konferensi pers Hari Cuci Tangan Sedunia 2021: Lifebuoy Perkuat Aksi Edukasi ‘C untuk Cuci Tangan’ Guna Siapkan Anak Raih Masa Depan..
Lebih lanjut, dr. Kanya memberikan beberapa upaya pencegahan agar kita dan khususnya anak-anak tak merasakan long Covid-19.
"Upaya pencegahan, jadi solusi yang harus dilakukan, termasuk penerapan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS), dan juga rutin mencuci tangan dengan baik dan benar, selain menggunakan masker tentunya," terang dr. Kanya.
Urgensi penerapan pola hidup bersih sehat dan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun perlu ditanamkan sejak dini, agar dapat dibiasakan dan menjadi rutinitas kelak hingga dewasa.
Saskhya Aulia, Psikolog menyatakan, pada dasarnya, anak mencontoh perilaku dan meniru apa yang mereka lihat. Orang tua perlu untuk memberikan pemahaman dan contoh langsung terkait penerapan PHBS dan cara CTPS yang baik dan benar.
"Selain itu, pemanfaatan konten yang dekat dengan anak, dapat digunakan sebagai stimulus, dan diperkuat dengan pemberian ‘meaning’ pada aktivitas yang dilakukan. Misalnya, penting bagi orang tua untuk menjelaskan mengapa setiap gerakan perlu dilakukan dengan benar,” imbuh Saskhya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)