FITNESS & HEALTH

Subvarian Delta AY.4.2 Merebak di Inggris, Bagaimana di Indonesia?

Raka Lestari
Rabu 27 Oktober 2021 / 15:48
Jakarta: Subvarian Delta AY.4.2 saat ini menyebabkan peningkatan kasus konfirmasi positif covid-19 di Inggris. Badan keamanan kesehatan Inggris mengatakan pekan lalu bahwa mereka sedang menyelidiki AY.4.2 karena mungkin lebih menular daripada Delta.

Meskipun tidak ada bukti bahwa varian tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin tidak efektif. Saat ini subvarian AY.4.2 ditetapkan sebagai Variant Under Investigation (VUC) oleh pihak kesehatan Inggris.
 

Apa itu sub-varian AY.4.2? 


Matthew Bashton dan Darren Smith, dari Northumbria University di Newcastle, mengatakan bahwa sampai saat ini sudah teridentifikasi 75 garis keturunan AY dari virus korona. 

Masing-masing dengan mutasi penentu tambahan yang berbeda dalam genom mereka. Keduanya mengatakan salah satu varian ini (AY.4) telah terus tumbuh secara proporsional di Inggris selama beberapa bulan terakhir, terhitung 63 persen dari kasus baru dalam 28 hari terakhir.

"Perubahan yang menentukan pada AY.4 adalah mutasi A1711V, yang mempengaruhi protein Nsp3 virus, yang memainkan sejumlah peran dalam replikasi virus. Namun, dampak dari mutasi ini tidak diketahui," kata Bashton dan Smith kepada The Conversation. 

Mereka menambahkan bahwa sub-garis keturunan AY.4.2 ditentukan oleh dua mutasi genetik tambahan, Y145H dan A222V, yang mempengaruhi protein lonjakan.

AY.4.2 telah menyebabkan peningkatan kasus dan juga telah diamati di beberapa negara Eropa seperti Denmark, Jerman dan Irlandia. Hingga 20 Oktober, AY.4.2 yang pertama kali terdeteksi pada bulan Juli lalu telah mempengaruhi lebih dari 15.000 orang di Inggris.


sub-varian AY.4.2
(Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam YouTube Sekretariat Presiden memaparkan tentang sub-varian AY.4.2, dari sisi surveillance akan memastikan bahwa semua kontak erat harus dilakukan testing. Foto: Ilustrasi/Unsplah.com)
 

Apakah sudah masuk Indonesia?


“Kami sudah memonitor kemungkinan adanya varian-varian baru. Dan kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia yang sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam YouTube Sekretariat Presiden.

Ia menambahkan, “Varian ini merupakan turunan dari varian Delta yang lumayan meningkatkan kasus konfirmasi di Inggris yang cukup lama, sejak bulan Juli sampai Oktober tahun ini dan masih terus meningkat,” ujar Budi Gunadi.

“Untuk itu apa yang perlu dilakukan? Pertama adalah dari sisi surveillance kami akan memastikan bahwa semua kontak erat harus dilakukan testing. Karena disitulah risiko terbesar dari penyebaran. Selain kasus konfirmasi, seluruh kontak erat harus dilakukan testing,” kata Budi Gunadi.

Jadi protokol 3 T harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Hal kedua adalah kami memastikan bahwa vaksinasi dipercepat. “Terutama untuk lansia karena ini adalah orang-orang yang berisiko tinggi untuk masuk rumah sakit dan ruang gawat darurat kalau nanti ada lonjakan berikutnya, yang kita harapkan tidak terjadi,” tutup Budi Gunadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH