FITNESS & HEALTH
Kata Pakar Kesehatan Anak Soal Vaksin Polio Disebut Timbulkan Kecacatan
Fatha Annisa
Minggu 28 Juli 2024 / 19:09
Jakarta: Belakangan ini, tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa vaksin polio bisa menimbulkan reaksi jangka panjang seperti kecacatan atau lumpuh. Lantas, bagaimana kebenarannya?
Pakar kesehatan anak dr. Arnold Soetarso, Sp.A menegaskan bahwa vaksin polio bisa menimbulkan kecacatan adalah mitos. Vaksin polio, kata Arnold, merupakan vaksin yang aman.
“Harus dijelaskan kepada orang tua bahwa vaksin polio merupakan vaksin yang aman dan telah melalui pengujian oleh BPOM," ujar Arnold, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 28 Juli 2024.
Arnold menjelaskan, vaksin polio adalah imunisasi wajib yang diberikan agar bayi dan anak-anak tidak terkena penyakit polio. Vaksin yang diberikan terdiri dari dua jenis, yakni vaksin polio suntik (IPV) dan vaksin polio oral (OPV).
Vaksin IPV merupakan vaksin virus inaktif atau mati yang diberikan melalui suntikan dan membentuk kekebalan di dalam darah. Sedangkan vaksin OPV adalah vaksin virus yang dilemahkan dan diberikan per oral dengan tujuan membentuk kekebalan dan membunuh virus yang berkembang di usus.
Di Indonesia, imunisasi polio diberikan sebanyak empat kali yaitu saat bayi baru lahir, saat bayi usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Setelahnya, booster atau penguat diberikan lagi saat usia 18-24 bulan.
Virus polio dapat masuk melalui rongga mulut atau hidung, kemudian menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah. Penyebaran virus ini terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio, serta percikan air liur penderita polio.
Orang yang belum mendapatkan vaksin polio lebih rentan menderita penyakit berbahaya ini. Terlebih orang-orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk, daya tahan tubuh lemah, bekerja sebagai petugas kesehatan yang menangani pasien polio, dan sebagainya.
Berbahayanya, penyakit ini tidak menimbulkan gejala di awal. Namun, penderitanya tetap bisa menyebarkan virus dan menyebabkan infeksi pada orang lain. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk mendapatkan vaksin polio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(SUR)
Pakar kesehatan anak dr. Arnold Soetarso, Sp.A menegaskan bahwa vaksin polio bisa menimbulkan kecacatan adalah mitos. Vaksin polio, kata Arnold, merupakan vaksin yang aman.
“Harus dijelaskan kepada orang tua bahwa vaksin polio merupakan vaksin yang aman dan telah melalui pengujian oleh BPOM," ujar Arnold, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 28 Juli 2024.
Arnold menjelaskan, vaksin polio adalah imunisasi wajib yang diberikan agar bayi dan anak-anak tidak terkena penyakit polio. Vaksin yang diberikan terdiri dari dua jenis, yakni vaksin polio suntik (IPV) dan vaksin polio oral (OPV).
Baca juga: Kemenkes Bantah Vaksin Polio Picu Kanker dan HIV |
Vaksin IPV merupakan vaksin virus inaktif atau mati yang diberikan melalui suntikan dan membentuk kekebalan di dalam darah. Sedangkan vaksin OPV adalah vaksin virus yang dilemahkan dan diberikan per oral dengan tujuan membentuk kekebalan dan membunuh virus yang berkembang di usus.
Di Indonesia, imunisasi polio diberikan sebanyak empat kali yaitu saat bayi baru lahir, saat bayi usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Setelahnya, booster atau penguat diberikan lagi saat usia 18-24 bulan.
Baca juga: Apa Itu PIN Polio? Ini Tujuan, dan Manfaatnya bagi Kesehatan Anak |
Polio dan Penyebabnya
Melansir laman Alodokter, polio atau poliomyelitis merupakan penyakit saraf yang menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit yang bisa dialami oleh siapa saja ini disebabkan oleh infeksi virus polio.Virus polio dapat masuk melalui rongga mulut atau hidung, kemudian menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah. Penyebaran virus ini terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio, serta percikan air liur penderita polio.
Baca juga: Kemenkes: PIN Polio Tambahan tak Menghambat Layanan Imunisasi Rutin |
Orang yang belum mendapatkan vaksin polio lebih rentan menderita penyakit berbahaya ini. Terlebih orang-orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk, daya tahan tubuh lemah, bekerja sebagai petugas kesehatan yang menangani pasien polio, dan sebagainya.
Berbahayanya, penyakit ini tidak menimbulkan gejala di awal. Namun, penderitanya tetap bisa menyebarkan virus dan menyebabkan infeksi pada orang lain. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk mendapatkan vaksin polio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)