FITNESS & HEALTH
Sekitar 75% Penyakit Kawasaki Menyerang Anak-anak
Raka Lestari
Rabu 02 Juni 2021 / 10:10
Jakarta: Penyakit Kawasaki atau yang juga dikenal sebagai sindrom kelenjar getah bening mukokutan, adalah peradangan di pembuluh darah yang paling umum pada anak-anak. Sekitar 75% dari kasus penyakit Kawasaki terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun.
“Dengan perawatan, sebagian besar anak-anak dengan penyakit Kawasaki dapat pulih sepenuhnya,” kata Daniel S. Ganjian, MD, seorang dokter anak di Providence Saint John's Health Center.
Meskipun demikian, di antarra anak-anak yang mendapatkan pengobatan untuk penyakit Kawasaki ini sekitar 4 – 6 persen akan mengembangkan aneurisma arteri koroner, suatu kondisi yang memengaruhi arteri di sekitar jantung.
Banyak dari aneurisma ini sembuh sendiri dalam waktu dua tahun. Dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi jantung dari penyakit Kawasaki dapat menyebabkan penyakit jantung seumur hidup atau kematian mendadak.
Menurut Sylvia Owusu-Ansah, MD, seorang dokter anak di Children's Hospital of Pittsburgh, gejala penyakit Kawasaki berkembang secara bertahap. Dan berikut ini adalah tahapannya:
Penyakit Kawasaki pada tahap awal biasanya berlangsung pada minggu 1 -2 dan gejalanya adalah seperti berikut:
- Demam tinggi (antara 100 dan 104 derajat Fahrenheit) yang berlangsung selama lima hari atau lebih.
- Ruam pada pinggang.
- Mata merah dan “lidah stroberi” yaitu lidah yang menjadi berwarna merah cerah.
- Tangan bengkak dan pembengkakan kelenjar getah bening.
- Ketidaknyamanan di mulut, tenggorokan atau perut.
Pada tahap selanjutnya, biasanya berlangsung pada minggu kedua sampai keenam setelah demam terjadi dengan gejala seperti berikut:
- Nyeri sendi
- Sakit pada perut
- Diare
- Muntah
- Kulit tangan atau kaki yang mengelupas
“Sampai saat ini belum ada tes khusus untuk penyakit Kawasaki, sehingga diagnosis terhadap penyakit ini didasarkan pada gejala anak dan pemeriksaan fisik termasuk tanda peradangan di seluruh tubuh,” kata Dr Ganjian.
Selain itu, gejala awal penyakit ini seperti demam dan ruam mirip seperti penyakit lainnya. Untuk itu, Dr Ganjian merekomendasikan untuk memeriksakan ke rumah sakit atau dokter anak terpercaya jika orang tua merasa khawatir dengan kondisi anaknya.
Jika demam telah berlangsung selama lima hari, atau anak memiliki gejala seperti merah, bibir pecah-pecah dan lidah stroberi atau mata merah sebaiknya segera periksa ke dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Dengan perawatan, sebagian besar anak-anak dengan penyakit Kawasaki dapat pulih sepenuhnya,” kata Daniel S. Ganjian, MD, seorang dokter anak di Providence Saint John's Health Center.
Meskipun demikian, di antarra anak-anak yang mendapatkan pengobatan untuk penyakit Kawasaki ini sekitar 4 – 6 persen akan mengembangkan aneurisma arteri koroner, suatu kondisi yang memengaruhi arteri di sekitar jantung.
Banyak dari aneurisma ini sembuh sendiri dalam waktu dua tahun. Dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi jantung dari penyakit Kawasaki dapat menyebabkan penyakit jantung seumur hidup atau kematian mendadak.
Menurut Sylvia Owusu-Ansah, MD, seorang dokter anak di Children's Hospital of Pittsburgh, gejala penyakit Kawasaki berkembang secara bertahap. Dan berikut ini adalah tahapannya:
Tahap awal
Penyakit Kawasaki pada tahap awal biasanya berlangsung pada minggu 1 -2 dan gejalanya adalah seperti berikut:
- Demam tinggi (antara 100 dan 104 derajat Fahrenheit) yang berlangsung selama lima hari atau lebih.
- Ruam pada pinggang.
- Mata merah dan “lidah stroberi” yaitu lidah yang menjadi berwarna merah cerah.
- Tangan bengkak dan pembengkakan kelenjar getah bening.
- Ketidaknyamanan di mulut, tenggorokan atau perut.
Tahap lanjut
Pada tahap selanjutnya, biasanya berlangsung pada minggu kedua sampai keenam setelah demam terjadi dengan gejala seperti berikut:
- Nyeri sendi
- Sakit pada perut
- Diare
- Muntah
- Kulit tangan atau kaki yang mengelupas
“Sampai saat ini belum ada tes khusus untuk penyakit Kawasaki, sehingga diagnosis terhadap penyakit ini didasarkan pada gejala anak dan pemeriksaan fisik termasuk tanda peradangan di seluruh tubuh,” kata Dr Ganjian.
Selain itu, gejala awal penyakit ini seperti demam dan ruam mirip seperti penyakit lainnya. Untuk itu, Dr Ganjian merekomendasikan untuk memeriksakan ke rumah sakit atau dokter anak terpercaya jika orang tua merasa khawatir dengan kondisi anaknya.
Jika demam telah berlangsung selama lima hari, atau anak memiliki gejala seperti merah, bibir pecah-pecah dan lidah stroberi atau mata merah sebaiknya segera periksa ke dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)