FITNESS & HEALTH
Hipertensi jadi Pemicu Utama Gangguan Ginjal
A. Firdaus
Selasa 20 Juni 2023 / 10:25
Jakarta: Hipertensi menjadi salah satu pemicu hadirnya gangguan ginjal dalam diri pengidapnya. Hal itu disampaikan dr. dr. Sri Ayu Vernawati, Sp.PD-KGH dalam seminar awam yang diselenggarakan RS Premier Bintaro dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia, akhir pekan lalu.
Menurut dr. Verna yang juga selaku dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, saat ginjal mengalami gangguan fungsi, tekanan darah akan meningkat dan menimbulkan hipertensi.
Gangguan fungsi ginjal akibat hipertensi bisa berupa penyakit ginjal akut, kronis, dan gagal ginjal terminal. Hipertensi menjadi pemicu terjadinya kasus gagal ginjal terbanyak setelah diabetes melitus.
"Hipertensi lama dan tidak terkontrol, dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik. Kedua kondisi tersebut dapat tanpa gejala dalam waktu lama, sehingga baru diketahui saat sudah terjadi gangguan tahap lanjut," ujar dr. Verna.
"Dengan demikian dianjurkan melakukan pemantauan tekanan darah secara mandiri dan rutin di rumah di beberapa waktu tertentu. Menjaga agar tekanan darah mencapai normal dan stabil. Minum obat sesuai anjuran dokter dan kontrol secara teratur," sambungnya.
Seperti diketahui, data dari World Health Organization (WHO) pada 2015 menunjukkan, sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi. Itu artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah pengidap hipertensi juga diperkirakan akan terus meningkat dan pada 2025 di prediksi akan nada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Untuk perkiraan angka kematian akibat hipertensi dan komplikasinya mencapai sebesar 9,4 juta pertahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut dr. Verna yang juga selaku dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, saat ginjal mengalami gangguan fungsi, tekanan darah akan meningkat dan menimbulkan hipertensi.
Gangguan fungsi ginjal akibat hipertensi bisa berupa penyakit ginjal akut, kronis, dan gagal ginjal terminal. Hipertensi menjadi pemicu terjadinya kasus gagal ginjal terbanyak setelah diabetes melitus.
"Hipertensi lama dan tidak terkontrol, dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik. Kedua kondisi tersebut dapat tanpa gejala dalam waktu lama, sehingga baru diketahui saat sudah terjadi gangguan tahap lanjut," ujar dr. Verna.
"Dengan demikian dianjurkan melakukan pemantauan tekanan darah secara mandiri dan rutin di rumah di beberapa waktu tertentu. Menjaga agar tekanan darah mencapai normal dan stabil. Minum obat sesuai anjuran dokter dan kontrol secara teratur," sambungnya.
Seperti diketahui, data dari World Health Organization (WHO) pada 2015 menunjukkan, sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi. Itu artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah pengidap hipertensi juga diperkirakan akan terus meningkat dan pada 2025 di prediksi akan nada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Untuk perkiraan angka kematian akibat hipertensi dan komplikasinya mencapai sebesar 9,4 juta pertahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)