FITNESS & HEALTH

Kenapa Tetap Isolasi Mandiri 5 Hari, Meski Hasil Tes Omicron Negatif?

Mia Vale
Senin 14 Februari 2022 / 17:05
Jakarta: Seperti kita ketahui, para ahli mengatakan bahwa gejala Omicron lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya. "Cuma mirip seperti flu biasa, kok!" begitu yang digadang-gadangkan masyarakat. 

Namun begitu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meminta masyarakat yang mengalami gejala tapi hasil tes covid-19 negatif, untuk tetap karantina (isolasi mandiri) selama lima hari. 

"Segera lakukan tes untuk mengetahui apakah positif atau tidak. Kalau hasilnya negatif, kita harus karantina atau ada masa inkubasi dari virus ini yang mungkin dites itu belum positif. Kita karantina selama lima hari. Di hari kelima, kita lakukan tes kembali," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, saat konferensi pers virtual terkait Update Perkembangan Covid-19, Kamis, 10 Februari 2022 lalu. 

Sebagai pengingat, dr. Nadia juga sempat menjabarkan sederet gejala covid-19, khususnya varian Omicron, pada pasien dengan tingkat gejala ringan seperti batuk, pilek, dan sakit kepala. Bila seperti itu, pasien dengan gejala ringan tersebut diharapkan menjalani isolasi mandiri di rumah.


Tetap Isolasi Mandiri 5 Hari Meski Hasil Tes Omicron Negatif
(Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengimbau  masyarakat yang mengalami gejala tapi hasil tes covid-19 negatif, untuk tetap karantina (isolasi mandiri) selama lima hari. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)


"Masyarakat yang tentunya tidak bergejala atau bergejala ringan seperti batuk, pilek, demam, kemudian sakit kepala dan saturasi oksigen lebih dari 95 persen, tidak memiliki komorbid, serta bukan lansia, diharapkan untuk bisa melakukan isolasi mandiri di rumah atau tempat isolasi terpusat yang sudah disiapkan," bebernya.

Imbauan dr. Nadia tersebut diamini pleh Dirjen Pelayanan Kesehatan, Prof. dr. Abdul kadir, PhD, SpTHT-KL(K), MARS, yang menegaskan kalau orang terinfeksi virus korona belum tentu terdeteksi positif covid-19 pada hari pertama dan kedua. Hal ini terjadi bila tes dilakukan dengan rapid tes antigen

Itulah mengapa Prof. Kadir menganjurkan orang-orang yang mengalami gejala namun mendapat hasil negatif covid-19 dari tes antigen untuk juga melakukan tes PCR (polymerase chain reaction). 

"Rapid test antigen itu positif atau negatif ditentukan oleh tinggi-rendahnya antibodi yang terbentuk dalam tubuh. Kalau kita antibodi yang terbentuk dalam tubuh dalam tinggi, bisa jadi infeksi awal hari pertama atau kedua hasilnya negatif. Tapi ketika dengan PCR sudah positif," tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH