FITNESS & HEALTH

Baru Saja Diluncurkan, Kenali Fungsi Konsensus Skrining Kanker Paru

Medcom
Kamis 24 Agustus 2023 / 13:10
Jakarta: Yayasan Kanker Indonesia meluncurkan 'Konsensus Skrining Kanker Paru Indonesia dalam rangka Hari Kanker Paru Sedunia 2023. Untuk menyukseskan program ini, YKI menggaet AstraZeneca, Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (IASTO), dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Berdasarkan prevalensi global dari American Lung Cancer Association, terdapat sekitar 500 ribu orang yang hidup dengan kanker paru-paru di Indonesia. Jumlah tersebut bisa lebih tinggi lagi karena Indonesia memiliki jumlah perokok dan perokok pasif yang lebih tinggi.

Namun, hanya 4 persen dari mereka yang hidup dengan kanker paru-paru didiagnosis menderita kanker paru-paru setiap tahunnya. Terlebih, 90 persen didiagnosis pada stadium lanjut.

Di Indonesia, kanker paru menjadi penyebab kematian akibat kanker nomor tiga dan jumlah kasusnya terus meningkat setiap tahun. Data Globocan 2020 mengungkapkan kenyataan yang mengkhawatirkan untuk Indonesia, dengan 34.783 kasus baru yang terdiagnosis setiap tahun, dan mengakibatkan 30.843 kematian tragis.

Se Whan Chon selaku Presiden Direktur AstraZeneca menekankan sangat penting untuk meningkatkan tingkat diagnosis yang rendah. Ditambah juga memperkuat sistem perawatan kesehatan untuk mendukung diagnosis dini dan skrining kanker paru-paru.

“Ketika kanker paru-paru terdeteksi pada stadium 1 dan 2, tingkat kelangsungan hidup meningkat secara signifikan, dan biaya terapi berkurang secara signifikan bagi pasien dan pemerintah,” kata Se Whan pada acara Peluncuran Konsensus Skrining Kanker Paru Nasional, Rabu, 23 Agustus 2023.

Prof. Dr. dr. Elisna Syahruddin, Sp.P(K), Ph.D., Executive Director di Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (IASTO), mengatakan Indonesia memiliki beban kesehatan besar untuk tatalaksana kanker paru. Namun, kematian akibat kanker paru tetap tinggi.

Salah satu faktor tingginya angka kematian ini adalah sebagian besar penyakit didiagnosis pada staging lanjut. Maka usaha untuk menurunkan angka kematian ini dengan terapi yang cepat dan tepat.

"Semua modalitas terapi telah tersedia namun cara lain yg berefek positif dengan menemukannya dan memastikan diagnosis sedini mungkin melalui program skrining dan deteksi dini," kata dr. Elisna.

Di antara rekomendasi dalam Konsensus Nasional baru mengenai Skrining Kanker Paru, para ahli mendorong peralihan dari sinar-X dada yang tradisional menjadi prosedur yang lebih canggih yang dikenal sebagai tomografi komputer berdosis rendah (LDCT). Ini menggunakan komputer dengan sinar-X berdosis rendah untuk menghasilkan serangkaian gambar dan dapat membantu mendeteksi kelainan paru-paru, termasuk tumor.

Uji klinis di Amerika Serikat yang melibatkan lebih dari 50 ribu peserta telah menunjukkan penurunan relatif 20 persen dalam kematian akibat kanker paru dengan skrining LDCT (247 kematian per 100 ribu orang-tahun) dibandingkan dengan sinar-X dada (309 kematian per 100 ribu orang-tahun), karena deteksi kanker yang lebih awal.

Dengan terobosan teknologi baru, skrining kanker paru juga dapat dibantu dengan kecerdasan buatan, yang melibatkan penggunaan algoritma komputer dan teknik pembelajaran mesin untuk menganalisis data gambar medis. Hal ini seperti CT scan atau sinar-X dada, atau gambar relevan lainnya.

Algoritma kecerdasan buatan ini dapat membantu dalam mendeteksi nodul paru-paru, lesi, atau pola yang mencurigakan yang dapat mengindikasikan keberadaan kanker paru pada populasi berisiko tinggi. Menurut Elisna, saat ini algoritma kecerdasan buatan dapat dilatih untuk mendeteksi dan menyoroti nodul atau lesi paru-paru dalam gambar medis.

"Kunci untuk mengurangi kematian akibat kanker paru di Indonesia adalah deteksi dini, yang memungkinkan para penyedia layanan kesehatan untuk menawarkan perawatan yang paling sesuai untuk pasien. Dengan deteksi lebih awal, ada juga peluang penyembuhan yang lebih besar," pungkas Elisna.

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH