FITNESS & HEALTH

Mengenal Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Campak

Medcom
Selasa 14 Februari 2023 / 12:24
Kasus campak di Indonesia melonjak selama setahun terakhir. Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan.

Umumnya, penyakit campak ditandai dengan munculnya ruam merah pada sekujur tubuh dan gejala seperti flu. Penyakit ini bisa menular kepada siapa pun, baik orang muda maupun tua. 

Namun, penyakit ini lebih rentan menular anak kecil. Oleh karena itu, penting untuk mengenali lebih lanjut seputar penyakit campak. Yuk, simak fakta-fakta berikut ini!

Pengertian campak


Sebenarnya, apa itu campak? Dikutip dari Siloam Hospitals, campak atau measles adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus, seperti rubeola dan rubella. Biasanya virus ini ditularkan melalui percikan air liur penderita yang tengah berbicara, bersin atau batuk. 

Siapa pun yang menghirup percikan air liur akan tertular. Anda juga bisa tertular apabila menyentuh benda yang sudah terkontaminasi percikan liur penderita. Sebab, virus tersebut dapat menempel pada benda-benda sekitar penderita dan bertahan selama beberapa jam.

Gejala campak


Secara umum, gejala campak akan mulai terlihat sekitar 10 hingga 14 hari setelah seseorang tertular virus rubella. Adapun gejala awal yang akan muncul pada penderita, berupa:
  • Demam
  • Pilek
  • Pegal linu
  • Lemas
  • Batuk berdahak dan hidung tersumbat
  • Diare
  • Mata merah
  • Bisa juga muncul bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih

Namun, beberapa hari berikutnya, campak akan memunculkan gejala khasnya, yaitu ruam merah pada kulit. Ruam muncul mulai dari wajah dan leher, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Adapun gejala lainnya, seperti:
  • Mata merah dan sensitif terhadap cahaya
  • Batuk kering, hidung beringus, dan sakit tenggorokan
  • Lemas dan letih
  • Demam tinggi
  • Sakit dan nyeri
  • Nafsu makan menurun
  • Diare dan muntah-muntah
  • Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan

Campak juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius, terutama pada penderita yang kekurangan gizi dan memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Komplikasi campak yang berat biasanya lebih rentan terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun. 

Dilansir dari Alodokter, berikut adalah komplikasi serius yang bisa ditimbulkan:
  • Dehidrasi akibat diare dan muntah
  • Infeksi telinga
  • Radang paru-paru
  • Radang Otak
  • Buta
 

Pengobatan Campak


Apabila mengalami tanda-tanda yang mengarah pada campak, Anda dapat mengunjungi dokter untuk diperiksa. Dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti tes darah, PCR, dan tes urine untuk menegakkan diagnosis.

Baca: 95 Kasus Suspek Campak Ditemukan di Kaltim

Apa yang harus dilakukan apabila terkena campak?


Sebenarnya, penyakit campak tidak membutuhkan tindakan pengobatan khusus. Sebab, campak bisa sembuh dengan sendiri. Namun, penderita campak bisa diberi penanganan untuk meredakan gejala serta mencegah terjadi komplikasi penyakit serius.

Dikutip dari Siloam Hospitals, berikut adalah perawatan yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala:
  • Melakukan isolasi mandiri
  • Minum air yang banyak untuk mencegah dehidrasi
  • Istirahat yang cukup dan hindari sinar matahari ketika mata masih sensitif
  • Jangan melakukan aktivitas yang berat
  • Konsumsi obat anti nyeri dan penurun demam
  • Jangan lupa konsumsi suplemen vitamin A untuk mempercepat penyembuhan

Segera divaksin


Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka, sebaiknya Anda melakukan pencegahan campak dengan melakukan vaksin. Apalagi, seseorang yang belum menerima vaksin campak dinilai rentan terinfeksi, lho.  

Saat ini telah tersedia vaksin yang bisa diberikan kepada anak guna mencegah campak. Vaksin tersebut dikenal dengan MMR. Vaksin gabungan campak, gondongan, dan rubella ini bisa diberikan sesuai jadwal dari dokter. 

Vaksin MMR diberikan sebanyak dua kali kepada si Kecil. Pertama, ketika berusia 15 bulan dan dosis berikutnya diberikan saat berusia 5-6 tahun.

Tidak hanya itu, campak juga bisa dicegah dengan menjaga kebersihan diri, seperti rutin mencuci tangan, menggunakan masker saat keluar, dan mandi secara teratur. (Arfinna Erliencani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UWA)

MOST SEARCH