FITNESS & HEALTH

Terapkan! Ini 3 Cara Kurangi Risiko Bahaya Bulu Kucing

Medcom
Selasa 04 Juli 2023 / 15:05
Jakarta: Bagi para pencinta kucing, tentu harus lebih waspada terhadap bulu kucing yang dimiliki si anabul. Sebab, bulu ini dapat membawa kamu mendapatkan masalah kesehatan.

Menurut dr. Kevin Adrian dalam Alodokter, bulu kucing bisa mengandung bakteri dan parasit. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, mulai dari kurap hingga toksoplasmosis.

Setidaknya, ada empat penyakit yang bisa kamu alami jika kamu hidup sembarang bersama bulu-bulu kucing ini. Penyakitnya pun antara lain:
 

1. Cat scratch disease


Penyakit cakar kucing disebabkan oleh infeksi bakteri Bartonella henselae. Bakteri ini tak hanya mampu berpindah ke manusia lewat gigitan atau cakaran kucing, tetapi juga melalui bulu kucing.

Saat mengelus bulu kucing yang terkontaminasi bakteri dan secara tidak sadar langsung menyeka mata, kamu bisa berpotensi terkena penyakit ini. Maka dari itu, perlu berhati-hati!
 

2. Kurap (ringworm)


Kurap merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita pada kulit. Penyakit ini dapat ditularkan oleh hewan ke manusia, dan salah satunya adalah kucing.

Kamu perlu waspada saat menemukan gejala kurap pada kucing, seperti adanya area melingkar yang berkerak dan disertai rontoknya bulu. Segera bawa ke klinik hewan jika menemukan kurap.
 

3. Toksoplasmosis


Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini terdapat pada kotoran kucing yang sudah terinfeksi dan dapat menular ke manusia. Penyakit ini diketahui bisa berbahaya pada ibu hamil dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. 


(Bulu kucing yang sering terpapar oleh air liur, urine, atau kotoran kucing dapat menyebabkan alergi seperti ruam, gatal-gatal, atau bentol pada kulit manusia. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

4. Reaksi alergi


Bulu kucing sering kali terpapar oleh air ludah, kotoran, dan urine kucing. Saat menyentuh bulu kucing yang kotor tersebut, orang yang memiliki riwayat alergi bisa mengalami reaksi alergi.

Reaksi alergi yang umumnya muncul adalah gatal-gatal, ruam, atau bentol di kulit. Namun, reaksi alergi karena bahaya bulu kucing juga bisa menimbulkan gejala pilek, bersin, dan mata gatal karena rhinitis alergi.

Nah, tak ingin mengalami penyakit seperti di atas? Kamu perlu menerapkan tiga hal ini supaya tidak rentan terjadi hal-hal di atas, antara lain:
 

1. Bersihkan diri selepas memegang kucing


Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah menyentuh kucing dan membersihkan kendang atau tempat buang airnya. Kebiasaan ini perlu diterapkan oleh semua orang yang tinggal di rumah, terutama anak-anak.
 

2. Membersihkan kucing beserta kandangnya


Kebersihan tubuh dan kandang menjadi hal penting dalam memelihara hewan. Untuk menjaga kesehatan kucing dan diri kamu, mandikan kucing secara rutin dengan air bersih dan sampo khusus kucing.
 

3. Tidak membiarkan kucing tidur sama kita


Batasi area tertentu di rumah, terutama kamar tidur, dengan tidak membiarkan kucing masuk dan bahkan tidur bersama kamu. Hal ini dikarenakan bulu kucing dapat rontok dan menempel di seprai serta selimut yang kamu gunakan.



Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH