FITNESS & HEALTH
Kapan Pasien Omicron Bisa Menularkan Virusnya ke Orang Lain?
Raka Lestari
Jumat 04 Februari 2022 / 12:19
Jakarta: Saat ini Varian Omicron merupakan varian yang perlu diwaspadai. Tidak hanya di Indonesia, berbagai negara di dunia juga mengalami peningkatan kasus konfirmasi positif yang cukup signifikan karena adanya varian Omicron ini. Untuk itu, penerapa protokol kesehatan harus diperhatikan.
“Memang saat ini terjadi peningkatan kasus yang signifikan. Dan ini bukan saja terjadi di Indonesia, tetapi di luar negeri juga. Omicron ini sifat dan karakternya sangat mudah menular,” jelas dr. Erlina Burhan, Sp.P (K), Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, dalam acara Virtual Talkshow Kesehatan SOHO Global Health.
Menurut dr. Erlina, ini berkaitan dengan kemampuan varian Omicron untuk berikatan dengan reseptor di saluran pernapasan lebih tinggi dan lebih baik dari varian lainnya. Meski Omicron gejalanya ringan, menginfeksi orang tertentu seperti lansia, anak-ana, atau yang memiliki komorbid maka bisa menjadi persoalan serius.
“Kalau bicara saat paling menular, tentu saja pada saat gejalanya ada karena dengan bergejala seperti batuk, bersin, dan lain-lain itu maka virus akan banyak keluar. Jadi biasanya 2-3 hari setelah gejala, itu puncak infeksiusnya,” ungkap dr. Erlina.
Akan tetapi, dr. Erlina menegaskan bahwa bukan berarti sebelum muncul gejala berarti virusnya tidak bisa menular. Tetap bisa menular terutama 2 hari sebelum gejala itu sudah bisa menularkan. Tapi puncaknya pada 3 hari setelah bergejala.
“Memang Omicron ini gejalanya ringan-ringan saja. Kalau dibandingkan dengan Delta yang orang biasanya sampai batuk berkepanjangan, bahkan sesak napas. Dan dari data-data sekarang menunjukkan bahwa biasanya yang Omicron ini karena gejalanya ringan maka pemulihannya juga lebih cepat. Jadi hari kelima sampai hari ketujuh biasanya sudah pulih. Dan bahkan hari ketujuh itu sudah negatif,” terang dr. Erlina.
Meskipun demikian, dr. Erlina menjelaskan, ada acuan dan pedoman kita kalau ada yang terkonfirmasi baik itu Delta maupun Omicron. Jika ada yang terkonfirmasi tanpa gejala, masa isolasinya tetap 10 hari.
"Dan kalau dengan gejala, maka masa isolasinya selesai 10 hari ditambah 3 hari bebas gejala,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Memang saat ini terjadi peningkatan kasus yang signifikan. Dan ini bukan saja terjadi di Indonesia, tetapi di luar negeri juga. Omicron ini sifat dan karakternya sangat mudah menular,” jelas dr. Erlina Burhan, Sp.P (K), Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, dalam acara Virtual Talkshow Kesehatan SOHO Global Health.
Menurut dr. Erlina, ini berkaitan dengan kemampuan varian Omicron untuk berikatan dengan reseptor di saluran pernapasan lebih tinggi dan lebih baik dari varian lainnya. Meski Omicron gejalanya ringan, menginfeksi orang tertentu seperti lansia, anak-ana, atau yang memiliki komorbid maka bisa menjadi persoalan serius.
“Kalau bicara saat paling menular, tentu saja pada saat gejalanya ada karena dengan bergejala seperti batuk, bersin, dan lain-lain itu maka virus akan banyak keluar. Jadi biasanya 2-3 hari setelah gejala, itu puncak infeksiusnya,” ungkap dr. Erlina.
Akan tetapi, dr. Erlina menegaskan bahwa bukan berarti sebelum muncul gejala berarti virusnya tidak bisa menular. Tetap bisa menular terutama 2 hari sebelum gejala itu sudah bisa menularkan. Tapi puncaknya pada 3 hari setelah bergejala.
“Memang Omicron ini gejalanya ringan-ringan saja. Kalau dibandingkan dengan Delta yang orang biasanya sampai batuk berkepanjangan, bahkan sesak napas. Dan dari data-data sekarang menunjukkan bahwa biasanya yang Omicron ini karena gejalanya ringan maka pemulihannya juga lebih cepat. Jadi hari kelima sampai hari ketujuh biasanya sudah pulih. Dan bahkan hari ketujuh itu sudah negatif,” terang dr. Erlina.
Meskipun demikian, dr. Erlina menjelaskan, ada acuan dan pedoman kita kalau ada yang terkonfirmasi baik itu Delta maupun Omicron. Jika ada yang terkonfirmasi tanpa gejala, masa isolasinya tetap 10 hari.
"Dan kalau dengan gejala, maka masa isolasinya selesai 10 hari ditambah 3 hari bebas gejala,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)